Prolog!

26.8K 701 142
                                    

Tittle : Assalamu'alaikum Imamku 2!

Main Cast : Aziz x Khumaira

***///\***

***///\***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Muhammad Abdul Aziz (29), Height 184 cm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Muhammad Abdul Aziz (29), Height 184 cm. Sifat : Narsis, baik, ramah,  asal bicara, sarkasme dan bertanggung jawab serta setia.

Pekerjaan, seorang pengusaha muda. Jabatan CEO dan sudah tidak jadi Dosen.

***///\***

***///\***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Khumaira Syafa Al-Marwa (22), Height 154 cm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Khumaira Syafa Al-Marwa (22), Height 154 cm. Wanita shalehah yang sangat mencintai Suami. Sifat : Baik hati, ramah,  pengertian dan penyayang.

Pekerjaan guru Madrasah dan Ibu rumah tangga.

****

BLURB

Khumaira terdiam dengan pandangan kosong. Matanya tidak ada kehidupan bahkan terkesan mati rasa. Tidak ada pancaran teduh pasalnya jiwa khumaira sudah tidak berbentuk. Seluruh hidup terbawa Azzam yang telah kembali ke Rahmatullah.

Khumaira menatap potret pernikahan mereka dengan sendu. Sedetik kemudian dia menangis tersedu sembari merengkuh bingkai foto Azzam. Hati rapuhnya semakin rapuh mengingat semuanya telah di renggut dalam hidup. Azzamnya telah pulang ke sisi Allah tanpa peduli betapa sakit hatinya.

"Mas, ya Allah."

Tangis pilu terus terdengar di kamar mewah milik Khumaira dan almarhum. Bahkan Khumaira tidak bisa berhenti menangis sejak Azzam di kebumikan. Mata coklat Khumaira terasa kosong dengan derai air mata. Wajah ayunya terlihat layu tanpa ada sinar kehidupan.

Ridwan terus menangis dalam dekapan Maryam, tetapi anak tampan duplikat Azzam ini tidak kunjung diam. Yang dia butuhkan hanya pelukan Khumaira. Namun, bahkan sampai sekarang Ibunya tidak kunjung merengkuh tubuhnya. Dia butuh khumaira untuk memberikan pelukan penenang.

Khumaira berjalan ke arah Ridwan. Dia bersimpuh sembari merengkuh Putra semata wayang dengan erat. Pada akhirnya Khumaira mampu merengkuh Ridwan. Walau hatinya begitu sakit melihat duplikat sang Suami.

"Tole, sabar Umi ada di sini," lirih Khumaira.

Ridwan merengkuh Khumaira erat sembari menangis merasakan betapa pilu Ibunya. Pesan Ayahnya terlintas bahwasanya ia tidak boleh cengeng. Tetapi, apa yang bisa di perbuat anak kurang 3 tahun menyikapi masalah ini?

"Umi," tangis Ridwan.

Khumaira merengkuh Ridwan erat sembari mengatakan maaf. Dia menggendong Putranya untuk ikut ke kamar. Di pikiran khumaira hanya satu merengkuh mengajak Ridwan tidur. Sungguh Khumaira tidak sanggup bertahan tanpa ada penopang.

Mata keluarga besar Hasyim dan Sholikhin berkaca-kaca melihat Khumaira serta Ridwan. Hati mereka begitu sesak melihat Khumaira dan Ridwan begitu memprihatinkan. Bisakah mereka bertahan tanpa sosok Azzam yang penuh kehangatan.

"Mas Azzam, aku tidak bisa menjaga mereka seperti amanatmu. Apa yang harus kulakukan? Bisakah aku merubah duka menjadi tawa? Mas ... Aziz hanya ingin melihat mereka bahagia. Jika boleh berharap, Izinkan Aziz menopang kepiluan Mbak Khumaira dan Tole Ridwan. Semoga Mas di tempatkan di Surga-Nya Allah, Amin!" batin Aziz.

Aziz melihat potret Azzam dengan pandangan kosong. Dia sangat tertekan melihat kepiluan khumaira dan Ridwan. Kenapa Allah menguji hamba-Nya begitu berat? Bisakah pelangi hadir kembali? Bisakah warna hadir ketika warna kelabu menutup segalanya.

Harapan Aziz sangat sederhana tidak ada yang berat. Harapan cukup melihat Khumaira dan Ridwan bahagia selalu tanpa kendala. Sungguh dia sangat menyayangi keduanya layaknya Adik dan anak. Aziz mengagap Ridwan sebagai Putranya sendiri. Lalu untuk Khumaira tidak ada yang istimewa, pasalnya Aziz menghormati wanita itu sebagai Kakak ipar sekaligus Adik.

"Doaku selalu menyertai Kalian, semoga Mbak Khumaira dan Tole Ridwan cepat mendapat kebahagiaan. Amin."

****

Inilah kisah, Aziz berusaha membuat Khumaira tidak terpuruk kembali.

Kisah pernikahan turun ranjang, yang butuh pengorbanan, kesabaran, ujian dan kepiluan.

Kisah cinta tulus bertepuk sebelah tangan.

Cinta tulus hanya untuk Suami yang telah tiada.

Raga Khumaira memang milik Aziz tetapi hati dan pikiran hanya untuk Azzam.

Bisakah Aziz membuat Khumaira mencintainya?

Apakah Aziz akan menyerah pada Khumaira dan memilih Zahira?

Apakah Khumaira mengikhlaskan Aziz bersanding kembali bersama Zahira?

****

Mohon maaf yang baru baca Story ini Rose Revisi!

Follow Rose_Crystal_030199
15*1¹*19

Assalamu'alaikum Imamku 2 (END)!Where stories live. Discover now