Bagian 2

130 46 15
                                    




Yena PoV

"Byungchan lo duluan aja deh, ini bawa mobil gue ntar gue nyusul ke café," ucap gue sembari memberi kunci mobil gue ke tangannya.

"Lo kesana naik apa?" tanyanya.

"Ada Chajun," lalu gue melihat beberapa cewek yang sedari tadi ada di sekeliling Byungchan, dan gue paham kalau dia lagi jumpa fans kecil-kecilan.

Byunchan anak yang manis banget, bolongan yang di pipi kanan kirinya dalem banget. Gue gak bohong, kalau gue minum terus gak manis, gue lihat wajahnya, tiba-tiba jadi manis.

"Ntar gue dimarahin Sihoon gimana?"

"Bilang aja gue yang nyuruh, gue masih ada urusan sama wali kelas kita. Bye."

Segera gue meninggalkan Byungchan langsung menuju ruang guru lagi, tugas gue adalah membuat absen dan daftar buku tahunan.

Gue bingung juga aslinya, kita baru sehari jadi kelas 3 udah disuruh ngurus buku tahunan. Gue sama Chajun cuma sekretaris tapi tugasnya berat banget.

Sedangkan Seungwoo ketua kelas udah pulang duluan, bahkan nongkrong sama teman-temannya. Wakil ketua kelas pun juga gitu, Hangyul. Gak ada yang bener.

30 menit berlalu, beres semua. Gue langsung duduk lega, berbeda dengan Chajun yang langsung melentakangkan badannya di lantai.

"Yen pulang yuk, lo gue anter kemana?" ajak Chajun yang sekarang dia berdiri dan mulai memakai hoodienya yang berwarna hitam dan mengambil tas nya.

"Café," jawab gue saraya berdiri dan mulai ikut mengambil tas.

Chajun tiba-tiba merubah mimik wajahnya menjadi masam, "Lo kenapa Jun?"

"Yen sorry banget, gue gak bisa nganter, ini nyokap lagi sakit trus minta cepet-cepet di belikan obat."

Gue agak kecewa sih, tapi bagaimana lagi itu nyokapnya. Gue kalau jadi posisinya, mungkin gue juga kayak gitu. Lagian juga Chajun beda arah sama café ataupun rumah gue.

"Yaudah buruan pulang, gue bisa bareng Yohan, pasti dia ke café nemuin temen-temennya."

Gue gak yakin dengan perkataan gue, tetapi meskipun Yohan gak kesana dia pasti mau nganterin gue. Yohan sama gue udah lama deket karna sekelas mulu dari kelas 1.

"Sorry banget ya Yen, gue janji besok gue traktir es krim kesukaan lo."

Chajun langsung meninggalkan gue sendiri di ruang guru, dia berlari.

Gue mulai keluar dari ruang guru dan memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di depan ruang Osis, karna jarak tak terlalu jauh.

10 menit berlalu, gue denger suara Osis bertepuk tangan dan mengucapkan salam. Menandakan rapat mereka selesai.

Gue memandang pintu Osis dengan prasangka yang pasti. Yohan selalu keluar pertama dari ruangan, pasti itu.

Wajah gue langsung berubah menjadi agak lega disaat muncul wajah Yohan yang selalu bersinar.

"Yena lo masih disini? Mana Byungchan," seru Yohan yang langsung duduk di sebelah gue.

"Gue bareng lo dong ke café," pinta gue tanpa basa-basi.

"Byungchan bawa mobil lo ya kesana? Lo kok mau sih Yen."

"Gue yang nyuruh Han, gue ngurus sesuatu dulu soalnya di ruang guru."

Yohan tak membalas perkataan gue, dan jantung gue berdebar takut Yohan nolak. Karena dia terlihat bingung.

Dan tanpa sedari ruang Osis sudah tak ada siswa lagi, hanya menyisakan Wooseok yang sedang mengunci pintu.

You and I (Produce x 101 Kim Wooseok)Where stories live. Discover now