Si Biasa Biasa Saja

133 4 1
                                    

Keesokkan harinya, setelah istirahat kami bertiga berkumpul di depan ruang guru untuk meminta izin pembentukan ekskul dan pemakaian ruangan atau kelas kosong yang akan digunakan oleh ekskul ini.

"ehhh gembullll lama ga ketemu ya" ceplos tukinem ke arah ku dengan bau mulut seperti campuran tumis jengkol dan sayur kangkung buatan rumah makan Bu Astuti yang telah berdiri sejak tahun 1919.

"hehe iya ya" jawabku sembari menahan berak yang telah kutahan selama lebih dari satu hari sejak berangkat sekolah kemarin.

"oh kalian udah saling kenal, bagus dong, yaudah yuk langsung masuk ke ruang guru"  teriak sarbini yang berada jauh, kira kira 500 meter dari ruang guru.
Sarbini memang adalah orang yang sangat pemalu, apalagi untuk berbicara dengan guru. ada rumor yang mengatakan bahwa sarbini pernah berak di celana hampir 35 kali secara berturut turut, lalu di larikan ke UGD  setelah diminta untuk mengumpulkan tugas kelompok yang ia kerjakan ke guru. Tapi hal itulah yang membuat ku menyukainya, dan menurutku sangat adorable.

Akhirnya hanya aku dan tukinem yang masuk ke ruang guru, disana ada pak rojali selaku pembina ekskul, ia memliki badan yang ramping, sexy dan sehat, dengan aroma parfum khas daun jeruk purut misterius yang mana akhirnya hal tersebut masuk kedalam "7 misteri horror di SMA MESRA TADIKA".

"Permisi pak" ucapku kepada pak rojali.

"ya nak, ada yang bisa saya bongkar ?" balas pak rojali dengan lawakkan garing yang selalu di ucapkannya kepada orang yang ingin menanyakkan sesuatu kepadanya yang membuatnya hampir di pecat karna kepala sekolah, muak akan lawakkannya tersebut.

"ini saya sama temen saya bertiga mau bikin ekskul, semacam ekskul ringan untuk sarana bersosialisasi dengan murid lain, kira kira boleh ga pak ?", tanya diriku sembari menahan berak yang sudah sangat di ujung, 

"cuma bertiga ya ? waduhhhh gakbisa nak, soalnya syarat pembentukkan ekskul itu minimal 5 orang, kamu cari dulu deh 2 calon anggota lainnya" jawabnya.

"ohhhhh yaudah deh pak, besok kita kesini lagi, makasih pak" jawab tukinem.

"gak bisa sarr, harus 5 orang, gimana nih" tanya diriku kepada sarbini yang berada sejauh 499 meter dari tempatku berdiri.

"yahhh yaudah kalian bisa gak cari 2 anggota lainnya ? temenku bilang mau ada pertandingan basket lawan panti jompo bojongsari, petang nanti, jadi aku gak bisa bantu", "ohh oke deh" jawabku serentak dengan tukinem.

...

"Tuing tuingg ahayy"

bel pulang sekolah berbunyi, aku langsung bergegas lari ke toilet dikarenakan menahan berak hampir 2 hari lamanya, kira kira 3 jam aku berada toilet sembari menikmati rasa kepuasan yang sangat amat mendalam setelah mengeluarkan puing puing berharga yang telah kusimpan selama ini.
saat aku berjalan pulang, tiba tiba aku melihat seseorang tepat di depan lobby sekolah sedang menatap mading, setelah aku dekati ternyata dia adalah  guan lin suryadi ahmad kasim purwodiningrat atau biasa di panggil sentot. dia adalah murid biasa biasa saja dengan paras yang biasa biasa saja tetapi memiliki selera humor yang tinggi.

"woy tot ngapain lu disitu ?" tanyaku sembari menikmati sensasi lega setelah berak selama 3 jam lebih.

"eh geembbulll, ini aku bingung banget, aku ngapain ya disini ?" jawabnya dengan nada gugup.
Dengan berat hati aku langsung menyodorkan pantat ku kearahnya dan menyiapkan amunisi gas alami yang telah kusimpan selama berabad abad di dalamnya dan tak lupa ngeden dengan sekuat tenaga untuk menarik pelatuk senjata andalan ku ini,

"ampun bulll cuma becanda gua buset dah" lanjut  sentot dengan nada memohon.

"yeeee lagian gajelas banget",

"oh ya bul aku kayanya pengen masuk ekskul sesuatu nih ehem ehem" pinta sentot dengan nada yang meledek.

"hahhhh ekskul ? lu nguping gw sama tukinem ya pas di ruang guru tadi ?" tanyaku.

Memang saat aku masuk ke ruang guru tadi aku melihat ada seseorang yang sedang jongkok dibawah meja pak purdadi selaku guru IPS, tapi aku tak menghiraukannya, karna tadinya kupikir dia adalah salah satu dari 7 tuyul pliharaan pak purdadi yang telah menjadi rumor selama hampir 5 tahun belakangan ini.

"hah ? enggak, ngapain gw nguping, gw cuma bersantai di bawah meja pak purdadi doangan" jawab sentot

"kan bener pikiran gw" ucap gw dalam hati,

"yaudah deh gini, kalo emang besok lu mau ikut, kumpul di ruang guru setelah istirahat kedua ya" jawabku kepada sentot.

KENTUT : THE STORY OF MY TALENTWhere stories live. Discover now