AJAKKAN

227 4 0
                                    

PERHATIAN
"jika ada kesamaan alur, latar tempat, latar waktu latar suasana, nama tokoh, dan watak tokoh, ketahuilah bahwa saya benar benar tidak peduli."

"beep beep beep kejengjet jengjet tut titit"

Alarm berbunyi, menandakan hari sudah pagi. Pagi yang seperti biasa, hari yang seperti biasa dan tahun yang seperti biasa. Aku, Devia Zamzami atau biasa di panggil Gembul, mulai bangun dari tempat simulasi peristirahatan terakhirku (kasur). lalu pergi mandi dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah, menaiki angkot hingga ke perempatan muncul setelah itu berjalan kaki ke sekolah yang tidak jauh dari perempatan tersebut.

Hari ini adalah hari pertamaku duduk di kelas 11 SMA MESRA TADIKA , seperti biasa aku duduk di pojok belakang sekolah sembari membuka hp ku yang bermerk xiaomi note 5a, garansi tam, charger ada, kotak box ada, garansi masih panjang, kondom ada, cuma lecet dikit, minat ? dm. oh ya aku masuk ke sekolah ini, melewati jalur prestasi karna aku mahir dalam kejuaraan kentut berdurasi lama tingkat provinsi. tapi bukan berarti aku tidak mahir dalam pelajaran akademik,  sekurang kurangnya aku mendapatkan nilai 90 keatas dalam semua bidang akademik.

Seperti biasa, tatapan sinis dari mereka yang seolah mengatakan.

"yaelah mengapa sekelas sama nih biji ketapang"

"yaelah sekelas sama si gembul lagi, pindah sekolah ah"

"ya tuhan, cobaan berat apalagi yang Kau berikan kepadaku ini "

dalam hatiku, aku hanya bisa sedikit tertawa "he he he" sembari menahan rasa ingin berak yang telah muncul dan menemani ku sedari saat naik angkot tadi. Jika kalian ingin tahu, aku selalu menjadi korban bullying dan cyber bullying di karenakan kejuaraan ku di bidang kentut paling lama tingkat provinsi, dan tragedi saat aku duduk di kelas 10 dulu, dimana saat guruku meminta bukti bahwa aku memang benar benar sang juara, lalu aku membuktikannya dengan kentut selama 9 jam 32 menit 29 detik melewati upacara pembukaan, istirahat pertama, kedua dan bel pulang sekolah yang mana membuat sang guru tersebut pingsan dan mengidap TBC secara mendadak, jantungan pak kepala sekolah yang kambuh di karenakan suara kentut ku yang nyaring, lalu pak haji di masjid setempat yang langsung melaksanakan shalat taubat karna mengira suara kentutku adalah suara terompet sangkakala. Keesokkan harinya aku langsung di kucilkan satu sekolahan, bahkan satu kelurahan di karenakan hal tersebut, tapi aku bukan orang yang lemah, aku orang yang kuat. aku tetap menjalani hari ku dengan penuh semangat 45.

"Preet Pretttt"

Menandakan masuknya jam pertama sekolahku, semua murid lalu langsung berbaris di lapangan sekolah untuk melaksanakan upacara pembukaan sekolah, lalu belajar seperti biasa. saat aku ingin duduk di kursi ku, tiba tiba

"bulll, ntar istirahat bisa ngbrol sama gw ga di kantin" 
ucap seorang teman sekelas ku yang bernama muhammad kim taehyung al habibie atau biasa di panggil sarbini.
Ia adalah murid  tertampan di sekolah ku, yang pernah mendapatkan juara 1 permainan bola basket tingkat komplek, dan selalu menjadi pusat perhatian semua kaum hawa di sekolahku (ada beberapa kaum adam juga).

Saat istirahat pun aku langsung bergegas pergi ke kantin dan mencari sarbini,

"hey gue di marih"
panggilnya yang berada di pojok kantin, dan kagetnya, dia hanya sendirian, jantungku tiba tiba mulai berdebar debar, kira kira apa yang ingin dia bicarakan denganku.

"bagi duid dong bul, gw laper bener, emak gw ga ngasih duid jajan, soalnya kmaren malem gw begadang maen papji"

"lah bujug buseh asem ni orang" 
ucap diriku dalam hati.

"nih, tapi besok gantiin ya" ucapku sembari menyodorkan uang pecahan 1500 atau cenggoh kepadanya.

"iya tenang aja bul, oh ya bukan itu aja, besok mau ikut aku ga, aku bikin ekskul relawan",

"ekskul relawan ? ekskul apaan tuh ?" tanya diriku dengan rasa penasaran sembari menahan berak yang telah menemani ku sedari saat berangkat sekolah tadi.

"jadi fungsi ekskul ini tuh untuk sarana curhat atau pertolongan akan masalah masalah remaja yang di alami oleh murid murid sini"

"woalah, boleh deh" ucapku.

"sippp besok ikut aku ya ke ruang guru buat minta formulirnya"

"ya"

...

"Tuing tuingg ahayy"

menandakan bel pulang sekolah, aku langsung bergegas pulang,

"assalamu'alaikum mamangs" ucapku di depan rumah ku, tak ada jawaban apapun.

ya seperti sepenggal kalimat di paragraf pertama tadi, ini hariku yang seperti biasa, tak ada siapapun dirumah, aku langsung bergegas menyalakan laptopku, dan mulai berkerja. Ya aku sekolah sembari bekerja di karenakan orangtua ku yang telah kabur karna muak dengan bakat kentut ku ini. aku bekerja sebagai seorang komikus suatu komik yang alur ceritanya hampir sama dengan kisah hidupku. "bretet bretet" tiba tiba hp ku berdering, dan menunjukkan ada notif pesan dari sarbini.

"bulllll"

"p"

"p"

"apa ?" jawabku

"aku dapet satu calon anggota lagi nih, si tukinem, pas aku ceritain, dia langsung antusias, mau ikut juga" ucapnya.

Salsabila amalia fitri, atau biasa di panggil tukinem, dia adalah siswi yang baru baru ini menjadi pusat perhatian sekolahku di karenakan menjadi murid dengan nilai akademik tertinggi satu sekolah dan juga di kabarkan tengah dekat dengan sarbini. Memang ada sedikit rasa kecewa dan sakit di hatiku akan hal ini, karena kukira hanya aku dan sarbini saja yang akan menjalankan klub ini.

"oh yaudah deh bagus lah jadi rame" balas ku sembari menahan berak yang telah kutahan sedari saat berangkat sekolah tadi, setelah itu aku melanjutkkan pekerjaan ku hingga selesai lalu tidur.

KENTUT : THE STORY OF MY TALENTWhere stories live. Discover now