Naruto yang baru saja mendapat geplakan dari sahabatnya itu hanya tersenyum kikuk. "Yah... Maafkan aku, Nii-san. Aku kelepasan. Hehehe.."
Mata Itachi melebar. Naruto memanggilnya apa tadi? Nii-san? Well.. Sejak kapan dia jadi kakaknya Naruto?
"Kau panggil aku apa tadi?" tanya Itachi dingin.
"Nii-san, tentu saja. Dan kau benar-benar akan resmi menjadi kakak iparku begitu aku menikahi Sasuke."
"Nyaw? Sejak kapan aku setuju nyaw?"
Naruto tersenyum sambil mencubit hidung Sasuke yang sudah tidak ditutupi sang empunya, "Aku tidak membutuhkan persetujuanmu, kucing manisku.." ucapnya.
"Naruto!"
Naruto mengalihkan pandangannya yang semula menatap Sasuke menjadi menatap Itachi. Kemudian dia mengingat sesuatu. Ternyata menjadi sahabat Itachi lumayan lama cukup ada gunanya disaat-saat seperti ini.
"Itachi..." Naruto memulai aksinya, dia memasang wajah memelasnya.
"Usaha yang bagus, Naruto. Meskipun kau tau aku adalah orang yang tidak tegaan, tetap saja aku tidak akan membiarkanmu membawa Sasuke pergi dariku."
"Huaaaa!!!!!" teriak Naruto sambil memeluk Itachi. "Itachi.. Kau tau, 'kan, aku ini tidak pernah punya teman selain dirimu. Setelah kau tidak pernah mengunjungiku lagi, aku selalu sendirian. Jadi biarkanlah Sasuke ikut denganku." ucapnya kemudian.
Itachi terdiam. Dia memang tau Naruto sulit untuk bisa bergaul. Selama dia di daerah barat dulu, dialah satu-satunya teman Naruto. Tapi keadaan Naruto yang tidak punya teman tentu saja bukan salahnya. Itu semua juga karena kerajaan yang membatasi Naruto selaku pangeran untuk bersosialisasi.
"Walaupun kau bicara begitu, tetap saja jawabanku adalah tidak. Aku lebih membutuhkan Sasuke disini. Kau merasa sendirian di istana, tapi disana juga ada ibumu juga para pengawal dan pelayan. Sedangkan aku? Aku akan benar-benar sendirian jika kau membawa Sasuke."
"Maka dari itu, ikutlah denganku."
"Apa?!"
°
°
°
YOKAI
°
°
°
Disinilah Itachi dan Sasuke sekarang. Di istana megah milik Ratu Kushina.
"Ara.. Bukankah ini Itachi-kun? Rasanya sudah lama, ya, Itachi-kun.." tanya Kushina ketika menyambut kepulangan puternya yang ternyata membawa tamu.
"Ha'i." Itachi menjawab seadanya seraya membungkuk hormat kepada pemimpin daerah barat itu.
"Lalu, siapakah gerangan pemuda manis disampingmu itu, Itachi-kun?" tanya Kushina lagi.
"Ini Otouto saya. Namanya Sasuke Uchiha."
"Souka. Uchiha Sasuke-kun?"
Sasuke mengangguk seraya membungkuk hormat.
"Naruto?"
Mendapat tatapan bertanya dari sang ibunda, Naruto hanya mengangguk. Dia mengerti apa maksud ibundanya itu.
"Ibu, aku akan menjelaskan maksud ini semua nanti. Sekarang, aku akan mengantar dua tamu kehormatanku ke kamar mereka untuk istirahat. Aku yakin mereka pasti lelah."
"Kalau kau bilang begitu, baiklah."
Setelah Naruto, Itachi, dan Sasuke mendengar ucapan Ratu Kushina, mereka bergegas membungkuk dan pamit pergi. Ratu Kushina memandang kepergian mereka dengan senyuman.
Naruto menuntun Itachi dan Sasuke berjalan disepanjang lorong. Mereka bertiga berjalan dalam keheningan. Entah mengapa suasananya menjadi canggung begini. Itachi yang notabenenya sudah pernah ke Istana ini juga jadi merasa asing. Tapi pada akhirnya semua kecanggungan ini berakhir ketika mereka bertiga sampai di suatu ruangan.
"Itachi, mulai sekarang ini akan menjadi kamarmu." ucap Naruto dengan senyuman seraya membuka pintu ruangan dihadapannya.
Itachi membalas senyuman Naruto kemudian dia lantas menjawab, "Terimakasih, Naruto. Ayo, Sasuke!"
"Eits!" Naruto menahan pergelangan tangan Sasuke ketika Itachi akan menarik Sasuke untuk ikut masuk.
"Ada apa lagi, Naruto?" tanya Itachi yang mulai habis kesabarannya. Bagaimana tidak? Dia merasa Naruto sudah menguji kesabarannya sejak dia mengatakan menginginkan adik semata wayangnya.
"Kenapa kau mengajak Sasuke? Sasuke akan tidur denganku."
"NANI?!!"
"Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan macam-macam dengan Sasuke sebelum aku menikahinya. Aku janji."
"Hahhh...." Itachi menghela nafas panjang. Dia tidak tau kenapa. Tapi sepertinya ada sesuatu dalam diri Naruto yang membuat Itachi percaya kepada pangeran rubah itu.
Itachi beralih menatap Sasuke, "Sasuke, tidak apa jika kau tidur bersama Naruto?" tanyanya kemudian.
Sasuke menatap Itachi sambil mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya mengangguk ringan.
Dengan jawaban Sasuke demikian, Itachi semakin tidak punya alasan untuk menahan Sasuke bersamanya. Merasa sudah tidak punya pilihan lain, Itachi lekas mendekatkan mulutnya ke telinga kucing Sasuke dan membisikkan sesuatu.
"Ingatlah! Kau tetap harus menjaga jarak dengan Naruto!" pesan Itachi saat berbisik pada Sasuke.
Sebenarnya Sasuke juga tidak terlalu faham maksud sang Nii-san menjaga jarak itu dalam hal bagaimana. Karena dari pengamatannya sekarang, sang Nii-san bersikap biasa saja saat Naruto merangkulnya pergi dari sana.
.
.
.
TBC
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Maaf minggu kemarin gx update gegara gx punya kuota. Hehehe.. 😅
(Selasa, 16 Juli 2019)
YOU ARE READING
YOKAI (NARUSASU)
FanfictionIni adalah kisah hubungan antara dua Yokai yang berbeda. Berawal dari sebuah perjanjian untuk menyatukan dua kerajaan didalam perdamaian. Dan perjanjian itu sudah merubah takdir seorang Yokai.
