16 - Creep

171 25 17
                                    

Aku bener-bener minta maaf karena upload part ini bener-bener molorr ... karena yaa ... semingguan ini aku banyak stuck mikirin hal aneh lainn yang bikin aku walllaaa ... suuusaah bangett dapet motivasi buat nuliss. Terus pas lagi dapet, ada segudang kendala yang muncull.  Jadi yaa, aku bener-bener minta maaf karena nelatt poll..  doain plis setelah ini aku uplodnya jdi normal dan gaada kendala samsek lagii :")

Oke, Happy reading ^_^

******

Pukul setengah sepuluh di Station Tavern pada hari rabu masih belum seramai saat jam makan siang --bahkan bisa dibilang begitu sepi karena masih jam kerja. Jadi para pelayan di sini masih cukup bisa untuk bercengkrama satu sama lain --kecuali aku memilih duduk-duduk di pantry dapur bersama Wendy sambil mengamati Chef Ken membuat bumbu-bumbu dan menyiapkan apa-apa yang bakal kami gunakan untuk menyuguhi para pelanggan saat jam makan siang nanti.

"Jadi bagaimana hubunganmu dengan mister tampan itu, Als?" Wendy yang duduk di pantry sambil mengayunkan kakinya menatapku sambil menaikkan alisnya.

"Oke, pertama, jangan sebut dia tampan ... dan kedua, dia masih tetap seperti cacing yang suka merayapi tubuhmu dan menggerogoti organ dalammu perlahan sampai kau  tidak bisa mengenali dirimu sendiri!" Aku menggeleng.

Mungkin aku terlalu eksesif menganggapnya seperti cacing. Tapi akhir-akhir ini Zarc sering membolak-balikkan segala sesuatu yang kurasakan. Itu masih belum terhitung dengan respon tubuhku setiap dia melakukan sesuatu yang tidak bisa dianggap 'wajar' antar sesama laki-laki --entahlah, itu mungkin hanya opiniku. Bagaimana menurutmu?

"Maksudmu?" Wendy menggeleng setengah tertawa saat mengatakan itu.

"Entahlah ... dia cukup aneh akhir-akhir ini!" Aku mengangkat bahu.

Jadi bagaimana caraku menceritakannya pada Wendy? Kalau tubuhku sering memanas tak terkendali atau jantungku yang bisa lima kali berdetak lebih cepat kalau Zarc melakukan hal-hal 'aneh' itu?

"Aneh seperti sering menguntitmu ke mana-mana seperti fans nomor satu tapi versi creep?"

"Zarc itu bukan fans, dia lebih seperti 'aku akan memantaumu terus-terusan ketika aku membuka mata agar kau tetap berada di jalan Tuhan' tidakkah itu mengerikan?" Aku menggelengkan kepala.

"Aku rasa tidak," komentar Wendy sambil mengangkat bahu. "Maksudku, bukankah tujuannya itu baik?" Imbunya kemudian.

"Siapa kau? ekstrimis agama? Tidak! Dia itu mengerikan!" Aku menggeleng.

Setelah berminggu-minggu sejak kejadian Zarc datang kemari, aku jadi lebih dekat dengan gadis itu. Kami terkadang saling bertukar pendapat bahkan untuk mengomentari kinerja pemerintahan US minggu-minggu ini. Wendy juga sering menceritakan kehidupannya yang kebanyakan tentang novel-novel cowok bad boy dengan gadis nerd yang ada di Wattpad. What the hell is Wattpad? Bahkan gadis itu bermimpi bisa jadi cewek nerd yang mengencani bad boy aneh. Memangnya di dunia nyata ada yang begituan?

"Aku rasa tidak!" Seseorang dari belakang kami menyahut. Itu berhasil membuat aku dan Wendy yang sedang membuka mulutnya saling lempar tatap terkejut. Maksudku, dia itu Chef Ken. Tidak biasanya dia menyahuti obrolan kami seperti ini. Bahkan menurutku dia tidak pernah ikut ngobrol kalau aku dan Wendy sedang bertukar 'aspirasi'.

"Maksudmu?" Aku mengangkat alis.

"Aku rasa begitu caranya menyampaikan perhatiannya padamu ..." Chef Ken mengangkat bahunya sambil memotong bawang bombai di sebrang meja pantry tempat Wendy duduk.

"Apa?" Aku tertawa setengah hati. "Maksudmu dia gay?" Sahutku sambil mengernyitkan dahi.

"Menyalurkan suatu perhatian bukan berarti dia menyukaimu, tidakkah kau tahu rumus itu?" Chef Ken menggelengkan kepalanya. Dan Wendy menggangguk sebagai tanda setuju.

Badassery (BoyxMan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang