Prolog

22 1 0
                                        

Setelah sekian lama aku menunggu, ternyata tak ada hasil. Ya, semua butuh kepastian.

Kamu tau apa yang tengah aku rasakan? Tentu tidak. Waktu seolah berputar mengelilingiku. Berbagai pertanyaan bergelayutan memenuhi pikiranku. Seolah-olah tengah menginterogasiku dan menyudutkanku dengan pertanyaan yang menyakitkan. Bisakah kau pikirkan? Betapa menyedihkannya hidupku?. Mereka mungkin tak mengetahui, apa yang sedang terjadi di balik layar. Hanya bisa menonton di balik kaca transparan, namun tak tembus untuk disentuh.

Semburat cahaya matahari menadahkan sinarnya pagi ini. Kamu tau apa yang membuatku bahagia?. Jangan buat dirimu bertanya-tanya. Bersyukur adalah jawabannya. Namun, ini bahagia menurut definisiku. Ya, bersyukur. Bersyukur adalah salah satu kebahagiaanku. Bersyukur karena masih bisa melihat indahnya pagi ini, bernafas dengan tenang, sambil menikmati kicauan burung kecil yang sedari tadi terbang dan sesekali berputar di atas langit yang tengah ku pandangi. Tak peduli seberapa banyak masalahku, aku tak ingin meninggalkan rutinitasku yang satu ini. Selama tubuh ini masih diizinkan untuk bergerak, aku tak akan pernah berhenti. Tak akan pernah berhenti untuk mencari ridho illahi.

***

SEMUA ADA SAATNYAOnde histórias criam vida. Descubra agora