Untitled

29 0 0
                                    

Setiap perjalanan memiliki jalan yang berbeda, entah tujuan yang sama ataupun tidak. namun setidaknya aku pernah mencoba, meskipun pada akhirnya kita berbelok ke arah yang berbeda.

aku pernah mencoba untuk duduk berdampingan denganmu, bertukar pikiran, dan mencoba menyatukan persepsi. pertengkaran tak pernah terelakan, perdebatan menjadi hobi kita, dan perpisahan pun menjadi cara kita untuk meredakan bara api di kepala.

entah sudah berapa kali kita mencoba bersaama, lalu berpisah, dan kembali bersama. ada amarah, cinta, senyuman, dan air mata. bahkan caci makimu tak pernah luput dari perjalanan kita.

mungkin memang aku bukan sosok yang betul-betul kau inginkan, caramu merubahkan terlalu keras. namun kepalaku pun lebih keras dari segala cara yang kau lakukan padaku.

bertahun-tahun kita selalu mencoba memecahkan kerasnya kepala kita masing-masing untuk menjadikan jalan dan tujuan kita selaras. hasilnya? tentu selalu nihil dan gagal.

pernah kau memohon untukku tidak pergi, begitupun aku. aku pernah memohon untuk kau tidak pergi. namun tetap saja, kepala kita ini terlalu keras. bahkan seolah-olah usaha dan doa yang kita lakukan tak pernah direstui Tuhan.

aku pernah percaya kekuatan doa akan meruntuhkan kerasnya kepala kita, hahaha nihil juga hasilnya. hingga suatu saat, aku tersadarkan tentang sebuah takdir. jika kau bukan takdirku. tentang seberapapun keras usaha kita pasti akan tetap saja gagal. karena takdir kita bukan dalam satu jalan, apalagi untuk tujuan yang sama.

bisa jadi jalan kita memang searah, namun rintangan kita berbeda. aku tak tahu, rintangan apa yang ada di jalanku apalagi di jalanmu. mungkin saja tujuan kita memang sama, tapi bukan kau bukan untukku dan aku bukan untukmu.

ah aku seperti orang yang sedang berhalusinasi, berusaha untuk hal yang sebenarnya tak pernah ada. sosokmu tak pernah benar-benar ada di dalam hidupku. kau terlalu semu. kau terlalu abu-abu di hidupku yang gelap, ya tidak terlihat.

ku sudahi saja imajinasiku tentang lelaki impianku di kepalaku, karena kau tidak pernah ada.

namun jika nanti aku berpapasan pada sosok yang pernah ada di kepalaku ini, maafkan detak jantungku yang tidak terkontrol, atau badanku yang mendadak kaku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 18, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

untitledWhere stories live. Discover now