Bagian 27 - Iqbaal gondrong, (Namakamu) suka

6.7K 693 76
                                    

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Kini, Iqbaal dan (Namakamu) sedang dalam perjalan menuju rumah mereka. Setelah acara graduation istrinya selesai, sesi foto bersama angkatan atau sahabat-sahabat istrinya sudah selesai juga---kini akhirnya mereka pulang juga. Lumayan melelahkan--bagi (Namakamu). Karena gadis itu aktif sekali saat acara graduationnya. Sedangkan Iqbaal terus terusan memberi nasihat agar istrinya tidak terlalu capek--sudah pasti ia sangat mengkhawatirkan istrinya itu.

"Pegel juga ya pake high heels." Sahut (Namakamu) yang sedang memijat pelan kakinya sendiri.

Iqbaal menoleh sebentar pada istrinya tetapi kembali fokus pada jalanan. "Kan udah aku bilang, pake yang flat shoes aja sayang." Ujar Iqbaal lembut.

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya. "Ya maaf. Aku gak tau kalau acaranya tadi lumayan lama." Ucapnya pelan tetapi Iqbaal masih dapat mendengarnya.

Iqbaal tersenyum. "Gapapa. Coba sini angkat kaki kamu terus taruh di paha aku." Suruhnya sambil menepuk pahanya sendiri--menyuruh (Namakamu) agar menaruh kedua kakinya pada pahanya.

"Gak ah. Kamu kan lagi nyetir tau." Balas (Namakamu).

"Gapapa, (Namakamu). Sini, taruh kaki kamu." Ucapnya sambil menepuk lagi pahanya dua kali.

(Namakamu) menatap Iqbaal tak enak hati. Rasanya....seperti agak tidak sopan juga. Dengan perasaan yang tidak enak hati, (Namakamu) pun menaruh kedua kakinya pada paha Iqbaal.

"Gak enak ah baal." (Namakamu) berdecak dengan gerakan kaki yang mulai akan kembali seperti semula tetapi kakinya dengan cepat ditahan oleh Iqbaal dengan tangan pria itu. Dengan perlahan, tangan Iqbaal berubah menjadi gerakan memijit pelan dan hati-hati pada kaki istrinya.

"Gapapa sayang. Tapi enak kan?" Tanya Iqbaal yang masih memijit lembut kaki (Namakamu) dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya masih tetap memegang kendali stir mobil.

(Namakamu) menganggukkan kepalanya kaku. "Enak sih, tapi...gak sopan tau baal." Cicitnya.

"Gapapa ih. Nyantai aja sama cogan mah. Suka malu-malu gitu deh." Jawabnya.

Nah kan, kumat lagi nih anak.

Dan (Namakamu) pun hanya bisa pasrah dengan tingkah suaminya itu yang memang....kelewat manis!

"Yang." Panggil Iqbaal.

(Namakamu) berdehem menyauti.

"Honeymoon yuk?!"

Seketika (Namakamu) tersedak dengan ludahnya sendiri. Suaminya ini....mau ngajak honeymoon atau main masak-masakan sih?! Enteng banget tuh mulut.

"Aduh yang...jangan malu-malu gitu dong ampe keselek gini. Bilang aja, kamu mau honeymoon kemana? Jangan malu-malu. Insya allah aku jabanin langsung. Mau kemana? Korea? Jepang? Bogor? Brazil? Mars? Yupiter? Saturnus? Uranus? Oh iyaa, apa kita ke kutub utara aja ya? Banyak salju, enak yang!" Sahut Iqbaal panjang lebar.

My Girl [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang