Bagian 5 - Flashback

8.9K 762 17
                                    

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


• • •

Flashback on

Di sebuah taman yang lumayan luas. Banyak anak kecil yang berlarian kesana kemari dengan riang. Taman ini di sediakan permainan anak kecil seperti perosotan, ayunan dan lain lain. Disana, tampak kedua anak kecil berlawan jenis sedang bermain dengan riang.

"Ibay, ayo tangkep aku!" Pekik seorang anak kecil perempuan yang bernama (Namakamu), bocah itu berlari sambil tertawa ringan menjauhi sahabatnya yang bernama Iqbaal atau ia memanggilnya dengan sebutan Ibay.

Bocah pria yang bernama Ibay itu melotot lucu. "(Namakamu)! Ih kamu curang!" Pekik nya kesal lalu tak lama berlari mendekati (Namakamu) sambil berusaha menangkap gadis kecil itu.

"Ayo tangkep aku----Awssh!" Tiba-tiba (Namakamu) terjatuh di tanah sebab tadi ia tak sengaja tersandung batu di depannya.

Iqbaal yang melihat itu langsung mempercepat lari nya menuju (Namakamu) yang terduduk di tanah sambil menahan ringisannya. "Aduh, kamu kok bisa jatuh sih?" Tanya Iqbaal lalu berlutut di samping (Namakamu) dan memperhatikan siku lutut gadis itu yang perlahan mengeluarkan darah. "Yah, berdarah. Ah, kamu tadi harusnya gak usah lari larian. Jadi jatuh kan." Omel Iqbaal dengan suara yang masih terkesan imut.

(Namakamu) menahan ringisannya, mata gadis itu sudah berkaca kaca menahan rasa sakit di lututnya. "Tadi (Namakamu) gak sengaja kesandung batu." Jawabnya.

"Ibaay, sakiiiit..." Rengek (Namakamu) sambil menggoyang-goyangkan lengan lengan Iqbaal.

Iqbaal menggaruk pipi nya yang tak gatal dengan bingung. Bagaimana cara nya ini? Lutut (Namakamu) berdarah dan ia tak membawa apa-apa saat ini. Dan akhirnya ia berniat memulangkan gadis itu terlebih dahulu dan di obati di rumah dengan cepat.

Bocah itu lalu mengambil posisi berjongkok di hadapan (Namakamu) tetapi membelakanginya. "Ayo, aku gendong. Kita pulang biar obatin nya di rumah kamu aja." Ucap Iqbaal.

(Namakamu) menghapus air mata nya lalu ia dengan perlahan menjatuhkan tubuhnya di punggung Iqbaal.

"Ugh, kamu berat." Ucap Iqbaal saat (Namakamu) sudah di gendongannya. Laki-laki itu bangkit lalu berjalan menuju rumah (Namakamu) yang kebetulan tak jauh darisini. Sebenarnya (Namakamu) tidak berat sama sekali, ia hanya bercanda saja pada gadis itu.

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya. "(Namakamu) gak berat ya!" Ketusnya sambil memeluk leher Iqbaal sebagai pegangannya.

Iqbaal tersenyum tetapi tak lama ia melunturkan senyumannya. "Nanti kalo (Namakamu) pindah, Ibay main sama siapa?" Tanya Iqbaal dengan raut wajahnya yang berubah menjadi murung. Mengingat, Sahabatnya akan pindah ke Jakarta besok membuat ia kembali bersedih lagi.

My Girl [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang