part 2

2 1 0
                                    

Tiba-tiba terdengar satu suara rese dari arah koridor seberang."Oy masih pagi dilarang pacaran".
Plakk
"Aduh paan sih Ga,kok kepala gue yang brilian ini digetok,tar kalo gue oon lo kudu tanggung jawab",celoteh cowok itu gak terima.Angga yang dipelototi gak ambil pusing langsung masuk kelas.

"Bintang Narendratama ngapain kamu masih bengong di situ,gak mau ikut kelas saya",terdengar suara bariton dosennya."Ini baru mau masuk pak",jawabnya sambil melirik ke koridor seberang sedangkan cowok di sana balas natap sambil bergumam sukurin lalu memeletkan lidahnya.
"Dasar Radit awas aja lo",gumam Bintang sambil berjalan ke salah satu bangku dekat jendela."Ngomong apa kamu?",ternyata sang dosen masih bisa nguping omongannya."Oh itu cuacanya bagus ya pak pas banget buat ngejemur kasur",terdengar seisi kelas cekikikan dan pak dosen yang cuma geleng-geleng kepala ngelihat kelakuan ajaib mahasiswanya.

"Biar gue bersihin sendiri kayaknya tadi lo buru-buru",ucap Radit sambil mengambil tisue dari tangan si cewek berambut bob berwajah imut di depannya.
"Eh iya,sekali lagi maaf,suer gue gak sengaja",ucap cewek itu lagi
"Oke dah gue maafin kok",jawab Radit sambil senyum manis.
"Ya udah gue duluan,makasih",cewek itu berlari meninggalkan Radit.
"Eh,nama lo siapa,jurusan apa?",teriak Radit telat dan hanya bisa mengusap kasar rambutnya.

Keadaan kantin fakultas teknik hari itu lumayan ramai,yah maklum masih tanggal muda sih.Di salah satu meja payung di luar kantin terlihat Bintang yang sibuk dengan laptopnya menulis di blog pribadinya.Dia sampai gak sadar ada Radit yang mengendap endap di belakangnya,"Dorr,diem bae kesambet tar lo".
"Kurang asem,untuk gak kena tampol gue lo",Bintang mendengus sambil nglanjutin nulis di blognya.
"Angga mana nih?",Radit ngomong tapi dengan resenya minum ice choconya Bintang.
"Mungkin di ruang senat,eh cewek yang tadi pagi cewek baru lo Dit?".
"Bukan,gue aja g tau nama juga jurusannya apa",jawab Radit sambil mengedikkan bahu.

Di fakultas ekonomi Faren sedang berjalan santai di sepanjang koridor,dia udah gak ada matkul lagi hari ini jadi bisa langsung pulang juga."Oh iya gue kan gak bawa mobil sendiri mana pak Rasit lagi pulang kampung,Angga juga masih ada matkul".Faren lanjut jalan lagi langkahnya terhenti di depan perpustakaan"Mending gue pinjem buku buat referensi tugas".

Selesai mengambil buku dia berjalan ke deretan meja baca di pojok yang membelakangi pintu masuk.Terlihat seorang cewek dengan asiknya tidur sambil memegang sebuah novel"Loh dia kan cewek yang waktu itu,oh jadi dia kuliah di sini juga",gumam Faren sambil duduk di sebelah cewek itu.

Drrtt drrtt drrtt.
Suara getaran handphone membuat Faren menghentikan aktivitas membacanya"Halo,ya gue masih di perpus nih ya iyalah perpus kampus,gue ke teknik deh ntar,kangen soto ayam kantin sono,baru inget kalo tadi gue gak sarapan dah dulu gue tutup nih",putus Faren ketika di ujung ruangan penjaga perpustakaan tengah menatapnya garang.Faren hanya bisa mengangguk kikuk sambil melihat ke arah cewek di sampingnya yang ternyata telah pergi.

Selesai meminjam buku dari perpustakaan Faren berjalan menuju fakultas teknik sambil bersiul siul tengil membuat para cewek tak sanggup mengalihkan pandangan darinya karena sosok tinggi semampai itu nyaris sempurna.Langkah kakinya telah sampai di area kantin fakultas teknik sambil mengedarkan pandangan mencari sohib kentalnya.Di sebuah meja payung terlihat 3 orang cowok,yang salah satunya melambaikan tangannya genit.

Faren berjalan mendekat ke arah mereka."Wuih ndoro raden baru kliatan batang idungnya",seru Bintang cepat.
"Tadinya gue mau pulang aja,tapi gue laper mau makan soto ayam dulu deh",timpal Faren sambil berjalan ke gerobak soto cak salam.
"Soto ayamnya satu cak",pesen Faren kemudian.
"Yoi mas,tunggu bentar ya tak buatkan yang muantep".
"Sipp,ntar anterin ke meja yang di sana ya cak",tunjuk Faren ke meja di mana teman-temannya duduk sambil membayar sotonya.

Faren mampir ke penjual es klapa muda favoritnya,setelah membayar dia kembali menemui Bintang dkk.
"Lo masih ada kelas juga Dit?",tanya Faren sambil mulai meminum esnya.
"Gak ada sih,lo balik bareng gue aja".
"Okeh deh",Faren mengiyakan sambil memulai memakan soto ayamnya yang baru datang.
"Eh,gue lupa mau nanya Dit yang tadi pagi itu beneran cewek lo?",Angga yang belum tahu pun mulai kepo .
"Bukan dia gak sengaja nabrak gue pas bawa kopi panas,gue aja belom sempet kenalan,lo jangan percaya ma dia musyrik tau",jawab Radit terkekeh sambil nunjuk Bintang.
"Heh cewek yang mana?",tanya Faren kemudian.
"Kok gue kesannya player banget sampe koleksi cewek",sanggah Radit gak terima.
"Emang iya kan",koor ke3 temannya.
"Sialan,gue gak deketin mereka dulu loh,mereka yang nyamperin gue".
Ketiga temannya cuma mengangguk berbarengan sambil pasang smirk ngebuat Radio dongkol.
"Kaya gimana ceweknya?",tanya Faren lagi.
"Mungil rambut sebahu,mukanya imut tingginya 150an lah kayaknya",papar Bintang detail

'Jangan-jangan cewek itu lagi,tapi masa sih toh gak cuma satu yang ciri-cirinya kayak gitu',batin Faren menduga.

Vote dan comment jusseyo
Makasih yang udah mampir
Tinggalkanlah jejak

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 16, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kenang Ananda At Campus LifeWhere stories live. Discover now