Demi dia

1.3K 51 6
                                    

"Hahahhaa.. aduh geliiii... bryan... stop.. geliii... udah..Hahhahaa"

Pekikannya itu membuat bryan semakin tidak ingin menghentikan gelitikan dikaki wanita itu.. Rose tertawa hampir menangis karna ulah sahabatnya.

"Udaahhh... ampun..." ujar Rose

"Minta maaf ga lo sama gue" bryan semakin kuat memegang kaki Rose,

"Gamau.. Hahahaha," dengan keras hati tetap saja Rose tidak mau meminta maaf padanya. Dia baru saja mengatakan bahwa bryan bodoh dan tidak bisa mengalahkannya saat main game. Maka berakhirlah Rose dengan gelitikan tiada henti dari bryan.

Hari ini dia datang kerumah bryan  menemani laki-laki ini,  yang mengatakan kalau dia kesepian. Seperti itu lah selalu, bryan selalu merengek untuk ditemani di rumah walau hanya sebatas main game, minum kopi, menonton film, atau hal-hal lain yang membuat rasa kesepiannya hilang. Terkadang Rose terlihat seperti pengasuhnya saja. Rose sendiri tidak bisa menolak permintaan sahabatnya, bukan hanya bryan tapi nick juga. Apapun itu dia akan berkorban demi kedua sahabatnya.

Rose selalu  merasa kasian dengan sahabatnya ini. Dia tau sekali kalau sahabatnya ini selalu mengharapkan perhatian dari orang tuanya. Namun kedua orang tuanya sibuk dengan bisnis mereka sehingga tidak ada waktu untuk bertemu bryan. Dalam 1 tahun hanya 2 atau 3 kali saja bryan sempat bertemu dengan kedua orang tuanya.

Sudah lelah bermain game dan berakhir gelitikan akhirnya, kedua orang itu kelelahan dan terlelap.

"Woy... bangun, nyenyak banget lu berdua" nick datang dan menepuk-nepuk pipi bryan.

"Hmm"

"Woooyyyy banguuuuunnn..." nick merinsek di tengah kedua orang yang tengah berpelukan itu.. "nyaman banget ya Rose..?" Tanya nya di tengah mereka yang sedang mengumpulkan nyawa.

"Nick.. apaan sih..." ucap Rose salah tingkah. Rose pun duduk dan beranjak untuk mengambil minum..

" lo kenapa telat sih? Kita sampe bosen dan ketiduran nungguin lo" tuntut bryan

"Sory, gue tadi habis ketemu orang yang bakal bantu-bantu di cafe gue. Jadi gue interview dulu. Keenakan ngobrol jadi gatau waktu" bela nick..

"Keenakan ngobrol???" Cetus Rose

" yaaah.. begitulah,. Hahahaha kalian tau? Dia cantik" ujar Nick sambil tersenyum dan membayangkan sosok yang sedang ia ceritakan itu

"Kenapa kayak orang jatuh cinta sih lo? Kan cuma interview buat orang di cafe lo aja.." bryan terheran

"Habisnya dia cantik, polos, lembut.. boleh ga sih gue cinta sama orang yang bakal bantuin di cafe gue??"

"Gila.. bukan gitu sih pertanyaannya.. tapi kenapa bisa ya lo suka sama orang itu? Cepet banget langsung jatuh cinta"

Mendengar hal itu Rose merasa ada yang menjanggal di hatinya. Rasa penasaran menyeruak di kepalanya. Siapa dan seperti apa sosok wanita yang sedang di ceritakan Nick. Mungkin dia tidak bisa merelakan nick mencintai seseorang, sebenarnya sudah lama dia ingin mengatakannya kepada nick, tapi dia takut akan merusak semuanya. Ya.. Rose sudah lama menaruh perasaan kepada nick.

"Hum kalian berdua mau gue bikinin apa?" Tanya Rose mengalihkan pembicaraan.

"Ga perlu Rose, gue udah Bawain makanan dari cafe gue, tadi gue suruh dia masak juga, buat tes cocok ga jadi istri gue Hahahaha" Nick begitu senang hari ini.

Bryan dan Rose terpaku melihat sahabatnya ini. Terlihat seperti orang yang benar-benar jatuh cinta. Nick memang tidak pernah bercerita kepada keduanya tentang seorang wanita pun. Namun kali ini dia bercerita tentang wanita yang akan bekerja di cafe nya dan dia mengatakan jika dia jatuh cinta. Ini sungguh lucu.

"Okey, sini makannya, biar gue tarok di piring" ujar Rose

Mereka pun menyicipi makanan buatan dari gadis yang diceritakan Nick itu. Memang enak..  dan bahkan ke tiganya menghabiskan dalam waktu beberapa menit saja.

"Woaaahh, lu harus kenalin ni orang ke kita, gue rasa dia cocok jadi istri lo men.." bryan bereaksi dengan menepuk pundak Nick..

" Hahahaha gue bercanda men, tapi ga tau jg deh bakalan jadi istri gue atau enggak. Bukannya masih panjang ya mikirin pernikahan"

" ya siiih, tapi kalo dari masakan gue kasih nilai  98 per 100. Ini enak banget men" ujar bryan memuji..

"Ersya emang hebat...." celetuk Nick..

"Ersya????" Bryan dan Rose sama-sama saling melirik

Something is missingWhere stories live. Discover now