11

2.9K 516 101
                                    

Otw 10k viewers gais wkwkw
Ramaikan lapak ini, biar aku semakin rajin update
Jangan lupa baca tinggalkan jejak berupa vote dan comment

Btw, bagi kalian yang ingin berteman denganku di instagram, follow aja muliafitri.a . DM saja kalau mau difollback. Maaci

•••

Bintang dan Kia kembali bersama, rutinitas yang sebelumnya sempat terhenti kini kembali lagi, mereka berjalan bergandengan tangan menyusuri koridor sekolah, senyuman merekah terukir dari wajah keduanya, seperti remaja yang baru kasmaran.

Beberapa langkah di belakang mereka ada Senja yang sedang mematung, berusaha menahan sesak di dada, mencoba mengikhlaskan semuanya, sakit ini begitu terasa dan nyata. Berkali-kali dia memejamkan mata agar rasa sesak ini sedikit mereda.

Selamat atas permainan kalian.

Tak lama kemudian muncul Bian dari belakang yang langsung menepuk pundak Senja. "Lo sabar aja, semua ada balasannya kok, lo cukup doain yang terbaik buat mereka."

Senja menoleh, lalu mengangguk. "Thanks, Yan."

"Yaudah ke kelas, yuk. Hari ini kan ulangan pertama kita, jangan sampai pikiran lo buyar karena mikirin mereka."

Senja tersenyum tipis, lalu mereka berjalan beriringan, Senja tidak menyangka ternyata pikiran Bian sedewasa ini, Senja hanya kenal Bian sebagai teman kelasnya, tidak lebih dari itu.

"Kia emang sahabat gue, tapi gue nggak membenarkan perlakuan dia yang udah keterlaluan ke lo," ujar Bian sambil melangkah.

"Dari sini gue tahu, nggak semua orang bisa dipercaya, bahkan orang terdekat kita sendiri, masalah ini buat gue lebih berhati-hati aja sama manusia."

Bian mengangguk. "Terkadang manusia bisa lebih kejam dari iblis."

Tidak terasa langkah mereka sudah sampai di kelas 11 Ipa 2, di dalam kelas sudah ramai ada yang sedang menyiapkan kertas contekan, ada yang sibuk baca buku, atau hanya memainkan ponsel. Berbeda dengan Kia dan Bintang yang sibuk ngobrol.

Pandangan Kia beralih ke arah Bian dan Senja yang baru sampai di kelas. "Bian, Senja," Kia langsung berjalan ke arah mereka. "Bian punya gue, lo nggak usah dekat-dekat Bian. Cukup pacar gue aja yang lo tikung, sahabat gue jangan," ujar Kia ke Senja tanpa berpura-pura baik lagi. Mulai detik ini Kia akan menunjukkan ketiduksakaannya ke Senja, tanpa harus pasang topeng malaikat.

"Nggak usah lebay deh, Ki. Gue bebas temanan sama siapa aja, lo nggak ada hak atur hidup gue," ujar Bian yang semakin membuat Kia emosi.

Kia menatap Senja dengan geram, tangannya melayang ke pipi Senja, hingga membuat perhatian seisi kelas langsung terpusat ke mereka.

"Gue salah apa, Ki?"

Kia mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas. "Guys, asal kalian tahu. Senjara Revania adalah seorang penikung kelas kakap, baru aja kemarin dia tikung pacar gue, terus sekarang dia juga mau tikung sahabat gue, Bian. Jadi, jaga baik-baik cowok kalian ya, takutnya kena tikung."

Senja tersenyum tipis. "Terserah kalian mau beranggapan apa tentang gue." Dia langsung berjalan ke tempat duduk. "Nisa, boleh tukar tempat duduk, nggak? Lo duduk bareng Kia."

"Oke deh." Nisa langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Senja, yang dibilang Kia itu benar?" tanya Dea yang kini menjadi teman sebangkunya.

Senja mengendikkan bahunya. "Terserah kalian aja mau nilai gue gimana."

Setelah itu Senja larut dalam buku catatan, dia tidak ingin fokusnya terbagi, ulangan ini jauh lebih penting dari masalah masalah ini.

•••

Baru saja Dian menerima sebuah amplop dari tukang POS, dia membukanya dengan penasaran karena tidak ada nama pengirimnya, ternyata isinya ada selembar foto, sebuah surat, dan selembar hasil tes DNA. Mata Dian memelotot saat melihat, ternyata itu selembar foto usang suaminya dengan seorang perempuan. Saat Dian membalik foto itu tertera sebuah tulisan.

Ini adalah foto suami anda dengan wanita yang bernama Ayu, saat mereka menjalin hubungan belasan tahun yang lalu.

Lalu, Dian beralih ke selambar surat itu.

Ibu Dian,

Saat anda membaca surat ini, mungkin anda sudah syok karena mengetahui satu fakta bahwa suami yang selama ini anda banggakan ternyata tidak sesetia itu. Jangan berhenti bacanya. Biar anda semakin tahu fakta.

Kenalin saya seorang perempuan yang seumuran dengan putri anda, belasan tahun saya ditelarkan oleh suami anda, belasan tahun saya tidak tahu di mana laki-laki bejat yang sudah menaburkan benih ke rahim ibu saya.

Jadi, bagaimana perasaan anda setelah tahu fakta ini? Pengkhianatan telah suami anda lakukan, apa anda tetap mau bertahan atau meninggalkan suami brengsek anda itu?

Ngomong-ngomong, kalau anda tidak percaya dengan kata-kata di atas anda bisa melihat hasil tes DNA. Dan saya yakin pasti anda kaget setelah membaca nama yang tertera di situ.

Buru-buru Dian langsung membaca hasil tes DNA itu.

Kiara Amanda.

"Ini kan namanya Kia, sahabatnya Senja."

Dian tidak bisa menahan air matanya saat mengetahui fakta ini. Dian pikir Wisnu adalah suami dan ayah yang setia, ternyata dia pernah mengkhianatinya.

•••

Setelah ulangan berakhir, Bian langsung menyeret Kia ke belakang sekolah, ada hal yang ingin dia bicaraka empat mata dengan sahabatnya itu.

"Jelasin ke gue kenapa lo benci Senja, padahal dia sahabat lo."

"Lo care sama dia?"

Bian mengembuskan napas berat. "Gue care sama lo, gue nggak mau lo jalanin hidup dengan kebencian, karena semakin lo benci sama orang, semakin lo nggak dapat apa-apa, Kia."

"Kalau lo nggak tahu apa-apa mending lo nggak usah berkomentar."

"Nah, makanya lo jelasin ke gue, Kia."

Kia terdiam, namun setelah itu dia menjelaskan apa yang dirasanya. "Hidup Senja terlalu sempurna, dan gue benci itu. Lo yang paling tahu gimana hidup gue dari kecil lah, Bi."

"Syarat hidup bahagia adalah jangan pernah membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain."

"Sulit."

Bian menepuk pundak Kia pelan. "Satu pesan gue, jangan sampai lo habisin masa remaja lo dengan penuh kebencian, mending lo lakuin hal yang lebih bermanfaat." Setelah itu Bian meninggalkan Kia.

Lo bisa ngomong kayak gitu, karena lo nggak pernah rasain jadi gue.

•••

Mau voting nih!

#TeamBintangSenja

#TeamBintangKia

#TeamBianSenja

#TeamBianKia

Untuk Senja ✔ (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang