“Apa yang kau lakukan disini yeobo? Bukankah sudah kubilang jangan bicara dengan orang yang tidak kau kenal?”, tubuh Jae In bergetar hebat saat mendengar perkataan Kyuhyun. ige mwoya?? Yeobo??.

“Kajja”, Kyuhyun menarik tangan Jikyung kasar memaksa yeoja itu mengikuti langkah lebarnya.

“LEE HYUK JAE!!”, langkah Jikyung terhenti. Dengan perlahan ia berbalik menatap Jae in. “Lee HyukJae oppa..giokna??”, kini tetesan bening itu mengalir dengan derasnya membasahi wajah cantik Jae In.

“Lee..Hyuk-Jae??”, Kyuhyun semakin geram kala mendengar suara lirih Jikyung menyebut nama namja yang sangat dibencinya. Namja itu semakin mencengkeram tangan Jikyung membuat Jikyung mengeram tertahan karena kesakitan.

“Akhh..appo..”, tangan kiri Jikyung terangkat memegang tangan lebar Kyuhyun yang memegang tangan kanannya. Namun Kyuhyun kini hanya menatap Jae In tajam. Dengan cepat Kyuhyun menarik Jikyung meninggalkan tempat itu membuat Jae In tak mampu berucap apapun lagi karena mendapat tatapan mengerikan itu lagi.

_o0o_

~Jae In Pov

Kyuhyun sunbae..dia tidak berubah sama sekali. Tatapan mengerikan itu, tatapan itu...sama persis dengan tatapannya saat membunuh Hyukjae oppa. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa yang nappeun namja itu lakukan pada Jikyung? Kenapa Jikyung tidak mengingatku? Wae??

“Donghae oppa...”, dengan cepat aku merogoh kantung blaser yang kugunakan mencari benda datar itu. Dapat!!

“Akkhhh..”,tubuhku rasanya lemas sekali. Nafasku bahkan terasa menyempit. Sepertinya rasa takutku pada Kyuhyun sunbae dan kejadian beberapa tahun yang lalu menjadi traumatik yang mendalam untukku. aku bahkan tidak dapat berdiri dengan kakiku sendiri. Terlalu lemas. Anyia..aku harus menelpon Donghae oppa!! Segera kuraih ponselku yang sempat terjatuh menekan panggilan cepat.

Tuttt...Tuuttt...

“Oppa hiks...!!”

“Jae In-ie, waeyo?”, kudengar suara panik Donghae oppa membuatku tak sanggup menahan tangisku lagi.

“Eotthokhe oppa hiks..”

“Saengie waeyo?”

“..eotthokkhe hikkssss...??”

_o0o_

~Jikyung Pov

Sudah sejam berlalu namun Kyuhyun hanya mendiamkanku. Kami telah berada di Kediaman Kyuhyun oppa. Atau mungkin bisa dibilang rumah kami. Dia malah mengambil Note Book-nya seakan memperhatikan diagram-diagram perkembangan perusahaannya. Aku lebih suka dia memarahiku daripada mendiamkanku seperti ini. apakah aku melakukan kesalahan yang besar? Akh, benar juga. Aku datang ke Korea tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

“Yeobo..”, lirihku sambil menarik-narik ujung lengan baju tidurnya.

INSANE (Complete)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ