1

62 4 14
                                    

Arin dan teman temannya sedang mengobrol ria didalam kelas.

Kring...
Kring...

"Woi ayo buruan upacara udah bel woi" teriak Arin pada teman temannya.

"Yaelah sabar ngapa, baru bel juga" ucap Raisya yang gasuka sama upacara.

"Ya gue tu mau dibarisan depan. Ni mumpung belum banyak orang, ayo buruan" ucap Arin.

"Gosah barisan depan lah rin. Panas tau, mending dibelakang belakang aja, ga seberapa panasnya." Gerutu Lintang.

"Udah lah ayok buruan"

Di lapangan Arin benar benar berdiri di barisan paling depan. Padahal biasanya ia paling malas upacara. Pernah sekali ia pura pura pingsan supaya bisa tiduran di UKS.

"Ooo jadi ini yang buat lu buru buru upacara dan baris di depan?" Ucap Lintang yang berada di belakang Arin.
Raisya?
Raisya baris dibarisan belakang karena tidak ingin terkena panas.

"Hehe iya" Arin nyengir sambil ngeliatin Getsa yang jadi pemimpin upacara.

"Eh tapi gue denger, kak deket tau sama kak Rika"

"Hah apa iya" ucap Arin syokh.

Upacara hari ini tidak terasa bosan bagi Arin kerena ia bisa melihat Getsa dengan puas.

**

Sepulang sekolah Arin sedang menunggu angkutan umum dengan Lintang, Raisya sudah pulang duluan dijemput ibunya.

Karena bosan Arin mengedarkan pandangan ke sekitar.

Didepan toko seberang terlihat sekumpulan anak laki-laki dan beberapa anak perempuan sedang duduk menunggu angkut.

Wiihhh ada Getsa tuh, mayan dah bisa sambil liatin.
Ehh tapi sebelahnya siapa ya..
Batin Arin.

"Eh tang itu mba-mba yang sebelah kak Getsa siapa ya? Lo tau ngga?"

"Oo itu namanya kak Rika,  itu yang gue bilang pas upacara tadi" ucap Lintang.

"Oo mereka pacaran?"

Angkot pun datang mereka segera naik ke angkot dan pulang.

***

Happy reading

GetsArinWhere stories live. Discover now