Chapter 26 - Pemulihan

2.9K 547 485
                                    

Ketikan ketiga kali setelah draft ini dihapus wattpad sebanyak dua kali 😭

Jadi kalo gak disayang, aku sedih huhu.

Gak deng becanda... gak sayang juga gakpapa. Happy reading! ❤

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Pernah dengar pepatah tentang waktu akan menyembuhkan segalanya?

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Pernah dengar pepatah tentang waktu akan menyembuhkan segalanya?

Akhir-akhir ini Seongwoo sering sekali membaca tulisan semacam itu. Katanya waktu bisa menyembuhkan semuanya? Bisa membuat dia melupakan semua rasa sakit? Tapi... khusus untuk Seongwoo, rasanya seluruh waktu di dunia ini belum cukup.

Rasanya masih sama. Masih sakit. Masih nyeri. Masih mampu membuat dia menangis sendirian di kamar kosan kalau mengingat pria itu. Hampir setiap malam.

Seongwoo bukan seorang malaikat. Setelah pertemuan terakhir dirinya dengan Daniel di belakang gedung serbaguna, ia benar-benar hancur. Terpuruk. Malam itu Seongwoo mengerti untuk tidak lagi percaya pada manusia terlalu dalam jika tidak ingin dikecewakan.

Bahkan keempat sahabatnya tidak bisa menyogok Seongwoo untuk berhenti menangis. Walaupun mereka sudah membawa satu kotak es krim paling besar dengan mengorbankan uang makan mereka hari itu. Tetap saja hati dan kepala Seongwoo tidak mendingin.

"Kalian pulang aja. Gue butuh waktu sendiri," ucap Seongwoo sambil mengusir sahabatnya secara terang-terangan.

Di malam itu, ia meluapkan semua sakit hatinya. Dia menangis, meredam teriakan dengan bantal, melempar apapun yang bisa dijangkau tangannya. Bahkan ia memukul-mukul tembok dengan kepalan tangannya hanya untuk memindahkan sakit di hatinya menjadi sakit dalam bentuk fisik.

Aku gak punya hadiah mahal. Aku cuma bisa kasih waktu ku seumur hidup untuk kamu, jagain kamu, selalu di samping kamu. Apapun yang mungkin terjadi nanti, percaya ya Seongwoo semua waktuku ada di tangan kamu. Dan aku gak akan pernah sedikit pun menyesal.

"Ha ha.." Seongwoo tertawa miris saat membaca surat terakhir yang diberikan Daniel untuknya, tepat di hari ulang tahunnya kemarin. Tepat sebelum bencana ini terjadi.

"Dasar brengsek." Bisiknya saat mengingat kembali ekspresi bahagia Daniel. Ia melempar surat tersebut dan memeluk kedua lututnya. Seongwoo meringkuk di pojok tempat tidur. Tidak tahu harus bagaimana melanjutkan hari esok.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
LDR - Long Distance Religion (ONGNIEL)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora