One

32.6K 1.5K 9
                                    

Basketball Girl

One


Rachel Elizabeth Allison, perempuan berparas cantik memiliki rambut panjang bergelombang dan juga mata coklat yang membuat semua cowok terkesiap. Ia adalah orang Indonesia-Amerika dan juga ia termasuk dalam satu group yang beranggotakan Terry, Rachel, Melissa, Jane, Nicky -semua angkatan menganggapnya clique padahal bukan- dan juga ia terkenal dengan permainan basketnya yang sangat handal. Kebiasaannya kalau sedang kesal pun ia melampiaskan ke basket. Ia sudah memenangkan kejuaraan basket dengan sekolahnya sudah hampir berpuluh-puluh kali.

Rachel adalah murid kelas 10 IPS 3 dan termasuk kelas pintar. Sedangkan Terry dan Melissa adalah murid kelas 10 IPA 1 -Jenius memang-, Jane duduk dikelas 10 IPS 1 dan Nicky sekelas dengan Rachel. Memang, sekolah Nusa Bangsa berpendapat bahwa jika murid yang kepintarannya sama digabungkan dalam satu kelas, guru akan lebih mudah mengajarnya dan kelas yang paling bodoh adalah kelas yang ke 10. Yap, kelas Nusa Bangsa memang banyak sehingga kelas ke 3 bukanlah hal yang buruk.

"and shoot!" Rachel lagi-lagi memasukan bola basketnya itu ke ring basket dengan mulus. Bagi Rachel, basket adalah kehidupannya. Ia semacam addicted dengan basket.

Tepuk tangan dari teman-temannya terdengar. Semua orang menyukai Rachel karena ia tidak menyombongkan dirinya tetapi malah menawarkan orang lain untuk diajarkan olehnya. Walaupun Rachel baik hati, ia cepat ngambek dan tidak seharusnya orang-orang mengisenginya sampai keterlaluan kecuali Rachel sudah menganggap mereka sahabatnya sendiri.

"Bagus sekali, Rachel," puji coachnya.

"Thanks, coach!" Kata Rachel melanjutkan perlombaan basket antar sekolahnya itu.

Score sudah menunjukkan 38-40 dan yang memimpin adalah sekolah Bima Sakti.

Saat melihat papan nilai dan mendengar bahwa 10 detik lagi pertandingan akan selesai, Rachel langsung mengkonsentrasikan dirinya. Jika ia memasukkan satu bola lagi ke ring, maka sekolahnya itu akan menang.

Bola dilempar, dengan cepat Jessica, salah satu timnya mengambil bola dengan cepat.

Jessica mengoper ke Gita tetapi gagal. Lawan bernomor punggung 8 mengambilnya dengan tangannya yang panjang.

Rachel dengan cepat mengejar orang bernomor punggung 8 itu.

"Kita ketemu lagi rupanya, Rachel Elizabeth Allison a.k.a mantan temen seperjuangan gue." Rachel tersentak lalu melihat ke orang tersebut. Kayla, perempuan yang pernah merebut pacarnya-yang sudah menjadi mantanny­a- itu.

Emosi Rachel naik ketika melihat orang itu, disaat Kayla lengah, Rachel pun memanfaatkan itu untuk merebut bolanya.

To be honest, playing basketball was always a blur to me

Rachel sangat serius dan fokus dalam permainan tersebut. Semua yang ia pikirkan dan ia inginkan adalah memasukkan bola ke ring lawan, tidak ada niat untuk mencak-mencak Kayla. Ia tidak perduli kalau ia lelah ataupun badannya sakit akibat dorongan orang lain.

I didn't allow myself to think, I just let my body move with my instinct

Rachel terus berlari dan berlari mengerjar waktu yang tak akan berhenti itu.

Kurang dari tiga detik lagi dan Rachel langsung melakukan three-point.

Rachel dengan cemas mengharapkan bola tersebut masuk dengan mulus kedalam ring basket lawannya itu.

Priiitt

Bola masuk ke ring lawan dengan manisnya sebelum wasit meniup peluit.

Perlombaan antar Nusa Bangsa dan Bima Sakti pun selesai dengan nilai 41 - 40.

[TS 1] Basketball GirlWhere stories live. Discover now