(IND) Chapter Twenty Six

748 104 35
                                    

"Arthit, tangkap ini!" Teriak Nan dari kejauhan pada saat yang sama melemparkan sebuah pedang lain kepadanya. Arthit menangkap pedang dengan sempurna dan menghunuskannya ke depan ke arah paman Liu dan Kong.

"Lepaskan dia dan lawan aku!"

Alih-alih melepaskan Kong, paman Liu kemudian mengambil alih sandera dari penjaga dan mundur satu langkah kebelakang sambil memegangi Kong dengan mengancam lehernya menggunakan pedang.

"Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Kong kepada orang tua itu.

"Kau tidak memberiku pilihan, Kong! Aku tidak akan menyesal!"

"Aku sudah menganggapmu sebagai ayahku..."

"Sayangnya, aku bukan!" Potong pria tua itu dan tertawa getir. "Aku juga berharap begitu, tetapi tidak disangka mereka membohongiku..."

"Hah?!" Kong bingung. "Aku tidak mengerti maksudmu?"

"Aku mengabdikan hidupku untuk melayani keluarga Sutthiluck selama lebih dari dua puluh tahun, dan membesarkanmu dengan baik, karena kupikir kau adalah putra kandungku..." kata paman Liu. "Sampai tiga tahun lalu, aku didiagnosis mengidap kanker darah yang diwarisi dari ayahku."

"Aku khawatir kalau aku juga akan menurunkan sel kanker padamu, jadi aku diam-diam memeriksa darahmu dan menemukan bahwa sebenarnya kau bukanlah putraku tapi putra Wutthicai."

"Aku-aku tidak mengerti..." Kong mengerutkan alisnya. "Mengapa kau berpikir bahwa aku adalah putramu?"

"Karena kau adalah saudara kembarku, Kong!" Nan memotong tiba-tiba. "Kita berdua dilahirkan melalui program bayi tabung dan surrogacy program yang didesainkan oleh mereka berdua!" Dia melirik kedua orang tua itu di sana.

Nan kemudian memberi tahu Kong tentang rencana Natawat dan paman Liu.

Kong membeku seketika mencoba memproses informasi.

"Jadi, ia merencanakan semua ini dan mengorbankan semua orang untuk mencapai tujuannya yang tidak masuk akal!" tambah Nan.

"Well, karena aku dijatuhi hukuman mati oleh kanker dan tidak memiliki putra untuk mewarisi garis keturunan keluarga Liu, jadi aku perlu menemukan cara untuk memperpanjang hidupku...." ujar paman Liu.

"Dengan membunuh orang lain? Apakah kau pikir itu cara agar berumur panjang?" Nan berteriak emosional. "Tidak ada yang namanya Elixir keabadian, serum tidak bisa melindungi tubuh lebih dari satu dekade, dan pada akhirnya kau akan mati dan mengalami luka bakar karena proses pembekuan!"

"Meskipun kondisimu kembali normal dari proses pembekuan, kau tetap akan mati karena kanker, karena anti-serum tidak bisa membunuh sel kanker..."

"Bukankah Arthit adalah buktinya? Dia membeku lebih dari 2000 tahun tetapi tubuhnya masih terawat dengan baik, dan ia hidup kembali..." bantah orang tua itu lalu berhenti sejenak ketika menyadari sesuatu. "Anti-Serum?!" matanya terbelalak lebar dan menatap lurus ke arah gadis itu.

"Jangan bilang kalau sebenarnya, Dr. Suvanant benar-benar menemukan cara untuk menyembuhkan efek serum?"

Nan tidak bisa menahan tawa dan berkata. "Apakah kau pikir aku diselamatkan oleh super hero dari jaman kuno yang memberiku ramuan keabadian?"

Nan mengambil napas dalam-dalam dan melanjutkan. "Ya, anti-serum ditemukan oleh Dr. Suvanant dan kau perlu tahu bahwa proses pembuatannya telah mengambil nyawanya, karena ia memberikan dirinya sebagai zat untuk membuat anti-serum, jadi kau tidak pantas untuk mengklaim umur panjang untuk dirimu sendiri!"

"Apa katamu?" Paman Tum terkejut. "Zat anti-serum dibuat dari tubuh Mai?"

"Nyawa hanya bisa digantikan oleh nyawa dan tidak semua orang pantas mendapatkannya!"

(IND - ENG) -  Ancient Love, The Present Time - The EndWhere stories live. Discover now