Part 1.1

54 22 13
                                    

[[Centaurus A High School]]

Jam istirahat pertama, Samantha hanya mendengar celotehan teman barunya, Zura.

Samantha yang terus-terusan diserbu denga pertanyaan hanya bisa menjawab sambil tersenyum canggung.

"Lo pindahan dari Australia? Seriusan? Gue, kalo jadi lo, mana mau disuruh balik ke Jakarta. Panas," keluh Zura sambil mengipasi dirinya sendiri dengan telapak tangannya.

"Di sana juga ada musim panasnya kali, zur." celetuk laki-laki yang duduk di belakang Zura.

Samantha menoleh ke orang itu, mengecek siapa yang baru saja bersuara.

Laki-laki itu tersenyum singkat, lalu mengulurkan tangan kanannya. "Gue Alvano Delphinus, panggil aja Vano atau Al. Dipanggil 'woi' juga nyaut," jelasnya. Samantha tersenyum tipis sambil membalas uluran tangannya lalu menjabatnya singkat.

"Tapi jangan panggil gue pin, atau pinus. Jangan ikut-ikutan cewe di sebelah lo," Alvano memperingati.

Orang yang dimaksud Alvano hanya cengengesan tanpa dosa.

"Mau ke kantin bareng ga?" ajak Zura tiba-tiba pada Samantha. Samantha berpikir sejenak, hingga akhirnya ia menganggukkan kepalanya.

"Bareng gue juga gak, jur?" tanya Alvano.

"Ya kalo mau ikut ya tinggal ikut aja, Badrul," jawab Zura sambil memutar bola matanya malas.

"Bagus-bagus nyokap-bokap gue ngasi nama Alvano Delphinus. Ujung-ujungnya gue dipanggil pinus. Sekarang aja, gue udah dipanggil Badrul, lama-lama gua cosplay jadi cucunya Tok Dalang,"protes Alvano.

   Ia melirik Zura, "Jangan sampe gue dipanggil unus nanti."

Zura tertawa kecil melihat tingkah Alvano. "Iya, sama-sama," ujarnya tanpa dosa.

Jangan sampe gue nanti dipanggil Atta Halilintar sama si Zura, batin Samantha berteriak.

-----

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-----

"Abis balikan sama si Davin ya, jur?" tanya Alvano tiba-tiba.

"Kenapa emangnya?" tanya Zura santai lalu menyendokkan kuah bakso ke mulutnya.

"Pantasan, pake traktiran," jawab Alvano.

"Bukan sama Davin, gue balikan sama Ucup kemaren," ujar Zura.

"Ucup, jur?! UCUP?!" seru Alvano tidak percaya.
"Kok lo mau balikan sama sodaranya Dijah Yellow, sih?!" Alvano memelankan suaranya.

Zura terkekeh pelan, "Lumayan, seminggu doang kok. Tukang kebun di rumah gue lagi pulang kampung, istrinya sakit."

"Hubungannya sama Ucup apa?" tanya Alvano bingung.

"Yaaa, jadi penggantinya tukang kebun rumah gue lah," jawab Zura santai.

Serendipity. Where stories live. Discover now