Chap 1: The New Kid

6.5K 550 78
                                    

Semester baru, bab baru, dan kesempatan baru. Tapi bagi Off Jumpol, semua itu sama saja dengan mengulang kegiatan yang sama seperti semester kemarin. Bimbel, kelas tambahan, klub dan aktivitas lainnya yang memungkinkannya diterima di universitas kedokteran terbaik di dunia, yaitu Harvard University.

Lahir dari pasangan dokter, ayah dan ibunya sangat mengharapkan anak satu-satunya akan mengikuti jejak mereka dan bahkan menjadi lebih baik dari mereka.

Itu di hari pertama masuk sekolah, ibunya masuk ke dalam kamar Off saat ia sedang mengikat dasinya. Sekolahnya adalah sekolah internasional, sekolah terbaik di Bangkok dan seragam yang dikenakan pun berbeda dari seragam sekolah lain. Itu adalah sekolah yang di khususkan untuk orang-orang kaya dan tingkat persaingan belajar yang tinggi.

"Off." Panggil mamanya.

Off menatap mamanya dari cermin, "Ya?"

"Ini tahun terakhirmu di SMA dan setelah itu kau akan memulai persiapan kuliah. Mama ingin kamu menjadi yang terbaik dan mempertahankan rankingmu." Ucapnya, Off menarik nafasnya dalam dan menganggukkan kepalanya. "Jangan kacaukan ini, Off. Jangan membuat mama malu."

"Hmm, ok." Jawabnya.

"Baiklah, mama harus segera kembali ke rumah sakit. Sarapan sudah ada di meja makan, makan yang banyak dan belajar dengan baik." Ucap ibunya, ia kemudian pergi meninggalkan Off.

Setelah ibunya keluar, Off baru bisa mengeluarkan nafasnya. Dadanya begitu sesak dan ia merasa mual, ia menatap dirinya di depan kaca dan kembali menarik nafas lalu membuangnya, ia mengulangi itu beberapa kali hingga akhirnya ia menjadi lebih tenang.

Tidak seperti kebanyakan remaja lainnya, Off tidak pernah bersenang-senang, tidak pernah pergi ke taman bermain atau bioskop bersama teman-temannya. Yang ia lakukan selama ini hanyalah belajar, pergi bimbel dan belajar, pergi sekolah dan pergi bimbel. Ia melihat ke luar jendela, di hadapannya, ia melihat dunia terbuka dalam keindahan dan cahaya, dan ada dalam pikirannya hanyalah kegelapan yang menguncinya. Anak-anak seumurannya menikmati masa muda mereka dengan pergi berkencan, Off bahkan tidak tahu seperti apa rasanya menyukai seseorang.

Lebih tepatnya, Off tidak menginginkan perasaan itu. Ia sudah melihat dan mempelajari bahwa cinta adalah suatu hal bisa dipalsuka, terlebih karena kedua orang tuanya yang sudah tidak lagi sekamar. Kedua orang tuanya adalah pasangan dokter yang terkenal, ibunya seorang dokter dan juga punya acara TV yang sering membicarakan topik seputar kesehatan, sementara ayahnya adalah seorang dokter dan profesor di universitas Mahidol. Karena mereka dikenal luas oleh masyarakat, keduanya tidak berpisah meski sudah tidak saling mencintai. Ia bahkan sudah muak melihat keduaya bertingkah mesra saat di depan banyak orang.

Mengikuti keinginan orang tuanya, rasanya seperti ada tali yang mengekang lehernya, ia merasa dirinya hanyalah anjing peliharaan yang dipaksa untuk menyenangkan dan memuaskan keinginan orang tuanya. Off sudah seperti ini sejak tahun kemarin, emosinya membanjirinya dan menginjak-injaknya. Ia hanya ingin merasakan hal-hal seperti orang normal, pergi makan siang bersama setelah pulang sekolah, pergi ke taman bermain. Ia tidak ingin berantakan sepanjang waktu.

"Aku sungguh berharap aku mati." Bisiknya.

Dan terakhir, ia tidak ingin terus berharap dirinya segera mati.

***

"Kau tidak perlu mengantarku sampai ke dalam."

"Aw, kenapa memangnya?"

"P'Nicky, aku sudah umur 17 tahun. Pergi ke ruang kepala sekolah untuk memberikan surat kepindahan bukanlah hal yang sulit." Jawab Gun. Ia mengambil tasnya dari jok belakang mobil dan membuka seatbeltnya.

Like A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang