Seharusnya kita tidak bertemu,
Seharusnya kau tidak memberi harapan yang berujung saling menyakiti.
Seharusnya aku tidak berharap lebih kepadamu,
Seharusnya aku tidak menjatuhkan perasaanku padamu, agar hati ini tidak jatuh terlalu jauh dan hancur b...
Suasana di kantin SMA Tunas Bangsa kali ini lebih ramai di banding hari-hari sebelumnya.Banyak siswa dan siswi baru yang penasaran dengan jajanan khas SMA Tunas Bangsa ,dan yang paling populer adalah cireng mbok Rondo yang enaknya ngalahin burger ( mitosnya)
" Lo mau pesen apa rel? Gua nitip ya, sekali-kali lah lo yang pesenin makanannya," ucap aura dengan puppy eyes nya
" Yee, ngga usah so imut lo, biasanya aja gua terus yang mesenin." ucap aurel di sertai tonyoran pada kening aura
" Apaan sih van lo mah skrng aneh, " kata alvaro dengan wajah kesal nya.
" Tuh liat, itu kan kaka kelas yang judes tadi, wah jodoh ni gua ketemu dia terus," kata vano menunjuk ke sebuah warung.
"Eh kalian berdua duduk sana tuh yang ada cewe pake bandana , gua mau ke warung itu dulu," perintah vano pada dua temannya.
Vano segera menuju ke warung mbok Rondo untuk menjahili aurel.
" Hai kak? Boleh kenalan ngga nama nya siapa, kan kita tadi belum kenalan," ucap vano di sertai kedipan menggodanya.
Aurel yang merasa terpanggil pun membalikan badannya.
" Ihh apaan si ,lo lagi lo lagi ngga ada yg lain apa. " sinis aurel.
" Ngga ada ka kan saya yang paling ganteng," ucap vano dengan pede.
" Aduh lo tuh ya,demi mak dugong yang bersatu dengan ariel lo tuh ngga ada ganteng-gantengnya tau ngga, punya kaca ngga sih lo ngaca sono," ucap aurel sinis.
" Ah elah kaka tu bibir kaya cabe rawit aja , pedesssss!! Jangan gitu kak nanti kalo lo suka sama gua gimana hayo," ledek vano.
"Tau lah bodo." Ucap aurell lalu buru- buru berjalan ke meja dimana aura berada.
"Eh eh kalian kan temennya si adik kelas tengil itu siapa namanya?" Tanya aurel pada kedua teman vano.
"Nama gua Elvano Devin Arion panggil aja elvano atau vano," ucap vano disertai uluran tangan
"Ngga nanya!" Kesal aurel.
Aurel langsung mengajak aura untuk pergi dari kantin itu dan meninggalkan curut-curut tengil yang berhasil membuat kepala aurel pusing tujuh keliling.
Bel berbunyi menandakan waktu belajar mengajar di SMA Tunas Bangsa selesai serta kegiatan MOS pun selesai dan akan di lanjutkan besok. Siswa dan siswi berhamburan keluar kelas untuk pulang , begitu juga dengan tiga sejoli yang dari tadi sedang melancarkan sebuah aksi.
" Lo yakin ini bakal berhasil van," tanya alvaro.
" Yakin lah, gua yakin banget dengan ide gua ini kaka kelas itu bakal ngesave nomer gua,"
" dengan nempelin nomer lo pake kertas ini di jok motornya kaka judes itu?" Tanya firman.
" Iyalah, gua yakin dia bakal baca dan nanti di masukin deh ke tas nya dia,"
"gua ngga yakin van," ucap alvaro.
" Ah lo tenang aja men , rencana gua kan selalu berhasil." kata vano dengan pede
Sementara itu dua wanita cantik tengah berjalan menuju parkiran untuk kembali ke rumah masing-masing.
" Lo mau ikut gua ra?" Tanya aurel.
" Iya dong ntar kalo sahabat lo yang cantik ini di culik gimana?" Ucap aura dengan wajah so sedih.
" eh ini apaan coba tulisan gede banget begini,"
" nomernya elvano tuh rel liat aja ada namanya vano,"
" ah kurang ajar nih anak , minta gua bejek- bejek kali ya, " ancam aurel dengan meremas - remas kertasnya.
Aurel pun membuang kertas yang berisi nomer Elvano.
Setelah mengantar Aura pulang ke rumahnya, Aurel langsung menuju kamarnya di lantai 2 dengan tidak menghiraukan teriakan bundanya yang terus menerus memanggilnya.
"Loh kamu udah pulang Rel, ayo sini makan dulu." Ajak Tasya, bunda Aurel.
"Ntar aja deh bun , Aurel capek." Ucap Aurel sambil meninggalkan bundanya.
"Eh Aurel, Aurel mau kemana, sini makan dulu,ini bunda udah masak banyak loh"
Tanpa menghiraukan ajakan bundanya, Aurel langsung naik ke atas, dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Aurel pun memejamkan matanya, namun saat itu, ponsel Aurel bergetar. Aurel mengambil ponselnya, sebuah notifikasi dari nomor tak dikenal muncul di layar ponsel Aurel.
"Loh ini nomer siapa sih," gumam aurel
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aurel tampak kesal setelah mengetahui si pengirim chat tersebut, siapa lagi kalo bukan Elvano. Aurel kesal karena Elvano terus mengganggunya.
"Darimana dia dapetin nomor gue ya?" Tanya Aurel pada dirinya sendiri.
"Ah bodo amatlah, ngapain juga gue mikirin dia, ga penting juga." Ucap Aurel.
Aurel lalu memilih untuk membersihkan dirinya sebelum ia beranjak tidur.
Sementara di lain tempat, " ah elah di read lagi , pokoknya gua ngga bakal nyerah untuk buat kaka kelas itu jatuh cinta sama gua" ucap vano.
" lebih baik sekarang gua tidur dan besok gua bisa tanya ke aurel kenapa chat gua cuma diread doang"
Lalu vano memilih memejam kan matanya yang sudah terasa berat karna banyaknya kegiatan yang dia lalui sekolahnya tadi. Tetapi tiba-tiba ponselnya berdering menandakan satu panggilan masuk.
" Hallo?"
" halo sayang, maaf ya mamah kayanya pulang telat malem ini masih banyak pekerjaan yang belum mamah selesaikan,kamu ngga papa kan di rumah sama adikmu doang"
" hem biasanya juga selalu begitu mah"
" yaudah maaf ya sayang bye," lalu tania segera menutup telvonnya
Elvano memilih mematikan handponenya dan memejamkan matanya karna tubuhnya terlalu lelah untuk sekedar bangun dari tempat tidur.