chapter 1

27 4 3
                                    

Mentari pagi menampakkan sinarnya melalui tirai kamarku , aku mulai membuka mata melihat betapa indahnya dunia yang kumiliki saat ini

" Rista " teriakan mama membuyarkan lamunanku

" iya ma , ini sebentar lagi selesai "
Aku bergegas menuruni anak tangga untuk menyusul keluargaku di meja makan

Semuanya diam tak berkutik tanpa kusadari , semua mata tertuju padaku , aku tak mengerti...kenapa mereka memperhatikanku seperti ini

" Rista,,,kamu sudah dewasa , papa ingin sekali melihat kamu bahagia seperti perempuan pada umumnya, tapi kenapa sampai saat ini,, papa tak pernah melihat kamu menjalani hubungan dengan lelaki manapun,, apa kamu memang tak berniat untuk melakukannya? "

" entahlah pa,, Rista tak tau, Rista mencoba berulang kali tapi Rista tidak bisa pa,, terlalu banyak orang di luar sana yang sudah menyakiti Rista "

Papa hanya diam , aku tau,, papa dan mama selalu mengkhawatirkan keadaanku saat ini , tapi bagaimana lagi,,tuhan belum berpihak padaku, dan mungkin inilah cara tuhan untuk mempetemukan ku dengan jodohku yang sesungguhnya.

   Aku membuang jauh-jauh fikiranku tentang hal ini , kali ini aku ingin fokus terhadap apa yang ku pegang selama ini , ya,, cita-citaku sebagai dokter muda harus terpenuhi.
   Aku mulai menyetir mobilku menuju tempat dimana hariku akan terasa sangat berarti

" Naira,,kamu udah priksa beberapa laporan tentang pasien di ruang 106? "
" sudah bu,,kondisinya sudah semakin normal, dan insyaallah 3 hari lagi sudah bisa pulang bu,,"
" syukurlah kalau begitu, saya mau ke ruangan saya dulu "

Aku bergegas menuju ruanganku, ruangan yang memang tak cukup besar, tapi setidaknya layak untuk ditempati oleh seorang sepertiku

" tok,tok,tok" suara pintu terdengar di telingaku
" masuk! " pintaku

Aku tak percaya melihatnya, seorang yang selama ini selalu ada di fikiranku, kini berdiri tepat di hadapanku, aku heran, apa yang membuatnya datang ke ruanganku secara tiba-tiba seperti ini?.

" eh,,.mas Faris, tumben nih, kenapa ya tiba-tiba kesini? "
" emm,, kamu ini gimana sih Ris, masa aku nggak boleh gitu samperin kamu kesini? Ya sudah..apa aku balik aja ya ke ruangan aku..? "

Aku tak tau harus berkata apa,,setelah berbincang lama dengan mas Faris, mas Faris mengajakku jalan-jalan.

Amanah CintaKde žijí příběhy. Začni objevovat