Apartemen

5 1 0
                                    

Aku akhirnya mengangguk,, sebenarnya aku juga sedikit takut karena itu sudah sangat malam.

Sesampainya di apartemenku,, Jeno menghentikan sepeda motornya,,aku turun.
"Tidur yg nyenyak.. Udah nggak usah pusing mukirin lomba.. Lagian juga masih lama!"
Jeno mencubit pipiku gemas.
"Good night,,Honey!"
"Good night too,,Prince!" Aku melambaikan tangan ke arah Jeno yg kembali mengendarai motornya.

Aku tinggal di sebuah apartemen yg dibilang yg dibilang cukup mewah di Jakarta. Aku seorang anam yatim piatu tapi aku memiliki orang tua angkat yg ada di Korea Selatan,, terakhir aku bertemu dengan mereka saat aku masih kelas 2 SD. Saat mereka mengadopsiku dari Panti Asuhan,,setelah itu mereka menitipkanku kepada orang lain untuk merawatku,, mereka hanya memberiku harta bukan kasih sayang. Sampai saat ini aku masih belum bertemu secara langsung,, mungkin hanya sebulan sekali mereka menelponku,,entah apa yg ada di pikiran mereka,,dan entah mereka sayang padaku atau tidak yg penting aku masih hidup dan bisa makan dan sekolah. Setiap hari ada mbok ratmi yg bertugas membersihkan apartemen dan memasak untukku. Aku meminta pada mama (angkatku) agar mbok ratmi tidak tinggal di apartemenku.
Karena aku sering pulang malam dengan alasan sekolah.

Seperti saat ini. Untung saja hari ini hari sabtu,, sekolah libur. Karena hari ini aku bangun jam 8 pagi. Aku keluar dari kamar dan mendapati mbok ratmi yg sedang membersihkan kaca.

"Neng Jeni udah bangun?" Mbok ratmi selalu memanggilku dengan sebutan "Neng Jeni."
Aku mengangguk.
"Neng Jeni makan dulu. Ini sudah saya siapkan sarapannya!"

Segera aku duduk di depan meja makan memandang menu sarapan sebentar lalu mulai mengambil nasi.
"Tadi Neng Jeni sama sekali nggak bisa dibangunin,, saya sampe takut kalau neng jeni kenapa-napa."

Aku tertawa kecil mendengar pernyataan mbok ratmi.
"Tadi malem baru tidur jam 1 mbok,,makanya nggak bisa dibangunin." Ucapku.

InnocentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang