Acara pembukaan MOS berlangsung dengan khidmat, para peserta mengikutinya dengan tertib.tetapi ada beberapa siswa yang tidak mengenakan seragam lengkap, termasuk Elvano.
"Eh Man, gue pinjem topi lo dong, gue lupa ga bawa topi," pinta Vano.
"Enak aja, gue ga mau yah kalo gue dihukum sama kakak kelas yang judes tadi," tolak Firman.
"Yah Man, lo kok tega gitu sih sama gue, sekali aja lah Man, tolongin gue,"
"Gue ga mau, pinjem aja sama Alvaro."
Mendengar keributan dari arah belakang, akhirnya Aurel menghampiri asal keributan itu.
"Ada apa ini ribut-ribut?" Tanya Aurel.
"Eh anu kak, aa-anu." Jawab Vano terbata-bata.
"Kalo ditanya, jawab yang bener dong!" Seru Aurel.
"Ini kak, Elvano ga bawa topi, dia minta saya minjemin topi saya ke dia, tapi saya tolak, eh dia nya malah maksa saya kak." Jawab Firman.
"Ehh engga gitu kak, gue ga maksa kok," kilah Vano
"Udah - udah, sekarang kenapa lo ga bawa topi? Udah tau mau MOS masih aja gak disiplin." Sinis Aurel
"Tadi gue kesiangan, trus motor gue mogok, jadi gue lupa bawa topi," jawab Vano.
"Harusnya lo lebih disiplin dan engga teledor, udah gede juga masih engga disiplin, sekarang gua akan kasih hukuman ke lo,"
"Ga usah marah-marah lah kak, ntar cantiknya ilang loh," gombal Vano.
"Ga usah gombal, gue tau lo gombalin gue biar gue ga jadi kasih hukuman kan ke lo?" Sinis Aurel.
"Eh engga kok kak, gue tuh tulus muji lo kak, emang lo beneran cantik kok, tapi kalo lagi ga marah," canda Vano.
"Udahlah ga usah ngeles, sekarang lo keliling lapangan 25 kali, cepetan,"
"Yah kak kebanyakan kak, klo gue pingsan ntar ga ada yang gombalin lo lagi kak," keluh Vano sambil menunjukan puppy eyes nya.
"Ya bagus dong, ga ada yang gombalin gue lagi, lakuin sekarang atau gue tambah lagi hukumannya," Ancam Aurel.
" ngga sekarang juga kali ka habis upacara"
" iya habis upacara" ucap aurel lalu melenggang pergi menuju ke barisan para anggota osis
"Untung lo cantik kak, jadi gue mau nurutin perintah lo,"
Akhirnya, setelah upacara Elvano menjalankan hukuman yang diperintahkan oleh Aurel. Sementara itu, di lain tempat Aurel tampak kesal dengan Elvano, karena Elvano terus mengganggunya.
"Eh Aurel, lo kenapa? Kok kaya kesel gitu?" Tanya Aura, sahabat Aurel.
"Gue tuh lagi kesel sama adik kelas itu tuh," jawab Aurel sambil menunjuk kepada Vano yang tengah berlari.
"Ganteng kok Rel, ehh emangnya kenapa? Kok lo bisa kesel sama dia?"
"Jadi gini, dia tuh sering gangguin gue, gombalin gue gitu,"
"Wah jangan-jangan dia suka sama lo lagi," sahut Aura.
"Eh ga mungkin lah, palingan dia cuma iseng sama gue aja, lagian gue juga ga bakal suka kali sama siapa itu el-vano." Kilah Aurel.
"Eh Rel jangan gitu, nanti lo suka beneran gimana? Didunia ini ga ada yang ga mungkin Rel,"
"Udahlah ga usah bahas Vano lagi, bikin gue tambah kesel sama dia,"
"Ya udah, kita ke kantin yuk," ajak Aura.
Sementara itu, dilapangan, Elvano sedari tadi memperhatikan Aurel terus menerus. Entah mengapa ia malah sering memikirkan Aurel.
"Eh Van, ke kantin yuk," ajak Alvaro.
"Van, woy Vano," sahut Firman.
"Ehh iya, ada apa?" Tanya Vano.
"Ada apa, ada apa, lo itu tuli, budeg, apa bolot sih, dari tadi gue sama Alvaro manggil lo, lo nya malah ngelamun mulu," Ucap Firman.
"Tuli, budeg, sama bolot itu sama aja ogeb," Sahut Alvaro sambil menjitak Firman.
"Lo kenapa sih Van ngelamun terus? Atau jangan-jangan lo mikirin kakak kelas judes yang tadi yah? Cie vano," lanjut Alvaro.
"Eh apaan sih Ro, gue tuh capek tau,"
"Alah ga usah boong deh lo Van, atau jangan-jangan lo suka lagi sama kakak kelas judes itu," Ucap Firman menimpali.
"Eh ga mungkin lah gue suka sama dia, orang dia judes gitu." Kilah Vano.
"Jangan gitu, ntar kalo beneran suka baru tau rasa lo," sahut Alvaro.
"Apaan sih, udahlah hukuman gua udah selesai nih yuk ke kantin." Ajak Vano.
~~~~~~~~~~
Maaf baru belajar 😆.
Jangan lupa vote nya kawan😉.
YOU ARE READING
why only while
Teen FictionSeharusnya kita tidak bertemu, Seharusnya kau tidak memberi harapan yang berujung saling menyakiti. Seharusnya aku tidak berharap lebih kepadamu, Seharusnya aku tidak menjatuhkan perasaanku padamu, agar hati ini tidak jatuh terlalu jauh dan hancur b...
part 1
Start from the beginning
