Spring With Strange

67 7 5
                                    

Sapporo Januari

Violet kembali menginjakkan kakinya pada tepat asing. Sebuah tempat diamana kliennya tinggal. Negara yang bernamakan Jepang, dengan Sapporo yang menjadi destinasinya kini.
Netranya memandang ke sekeliling, begitu banyak orang, dan dia tidak tahu siapa orang yang meminta bantuan jasanya.

"Nona Violet Evergarden?"

Wanita itu menoleh ke sumber suara, seorang pria tua dengan stelan formal. Dengan ragu Violet menganggukkan kepalanya.

Pria tua itu bermana Michael, dia mengatakan bahwa dirinya adalah pelayan dari klien yang meminta jasanya.
.

.

.

Sudah banyak surat yang Violet buat untuk membantu kliennya. Juga membantu dirinya untuk memahami arti dari cinta yang selama ini terasa begitu rumit untuk ia jabarkan.

Seorang gadis muda kini berada di hadapannya. Namanya Tadokoro Megumi, gadis yang kini menjadi kliennya.  Tidak ada kata yang terucap, pun permintaannya dalam membuatkan surat.

"Nona Tadokoro"

Kembali Violet memanggil untuk yang kesekian kali. Gadis itu tidak menoleh maupun menjawabnya, juga tidak bereksi apapun. Violet bukanlah gadis yang mampu membaca bahasa tubuh, pun tidak memahami keinginan kliennya jika dia tidak mengatakan apapun.

"Nona Tadokoro, kepada siapa surat ini saya tulis?"

Gadis itu kemudian menoleh.

"Violet-san, saat perjalanan kemari apa saja yang kau lihat?"

Itu bukan jawaban untuk pertanyaan Violet. Namun tidak baik juga jika dia tidak menjawabnya.

"Saya melihat banyak bangunan, juga salju sejauh mata memandang"

"Apa yang akan terjadi jika musim dingin berakhir?"

"Maka itu awal untuk musim semi"

Tadokoro menghela nafas, membuat Violet berasumsi jika jawabannya tidak sesuai dengan harapan gadis itu.

"Nona?"

"Jika kau datang kesini ketika musim semi tiba, mungkin banyak bunga yang menyambut kedatanganmu, bukan hawa dingin yang menusuk tulang. Aku benar-benar minta maaf untuk ketidaknyamanannya"

"Tidak, saya sudah terbiasa dengan cuaca seperti ini, anda tidak perlu khawatir"

"Apakah kita bisa memulai menulis suratnya sekarang?"

Lanjut Violet sedikit ragu.

"Bolehkah aku bercerita?"

Nona Tadokoro sepertinya senang menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lainnya. Meski begitu dia tidak keberatan.
.

.

.

Tadokoro POV

Cerita ini terjadi bertahun tahun lalu, ketika Sapporo tidak lagi di selimuti salju. Aku menyukai semua musim, bagiku semuanya memiliki warna yang memikat hati.

Aku mengunjungi kuil Hokkaido seorang diri, bermaksud untuk berdo'a juga melihat sakura. Hingga seorang pria menarik perhatianku. Dia umpama jelmaan musim panas, dengan rambut secerah mentari dan mata sewarna langit tanpa awan yang menghalangi. Benar-benar indah.

"Apa kau juga tersesat?"

Itu adalah kalimat pertama yang dia ucapkan ketika tiba-tiba datang menghampiri. Sedikit aneh, tapi aku pikir itu lucu.

"Tidak, aku memang kesini seorang diri. Apa kau tersesat?"

Aku membalas ucapannya.
"Sepertinya begitu"

Spring With StrangeWhere stories live. Discover now