Karina dan Pena Ajaib

Start from the beginning
                                    

Tuan Putri bersiap. Raja dan Ratu mendekat mendampinginya. Lalu sang mahaguru mendekat dan memberinya sebuah gulungan kertas. Dia kemudian menunaikan sebuah kalung yang terbuat dari bunga yang menandakan kalau Tuan Putri sudah lulus. Semua orang bertepuk tangan dan acara semakin meriah. Rakyat berpesta. Ada yang makan-makan, ada juga yang bernyanyi sambil menari. Bahkan, sebagian orang memberi hadiah kepada Tuan Putri. Dengan senang hati Tuan Putri menerimanya. Begitu banyak hadiah yang diterima sehingga membuat para penjaga kewalahan membawa semua hadiah ke dalam istana.

Tengah malam acara selesai. Putri Karina kembali ke kamar dan ternyata beberapa hadiah ada di dalam kamarnya. Tetapi hanya hadiah yang bentuknya kecil saja yang dibawa. Sementara yang lain akan dia cek keesokan harinya. Putri Karina membuka hadiah itu satu per satu. Baginya, semua hadiah istimewa. Kalung, gelang, bando dari tanduk rusa, ikat rambut, bahkan sampai baju yang ditenun pun ada. Dia sangat senang sekali menerima semua hadiah itu. Tapi ada satu hadiah yang belum dia buka. Hadiah ini berbentuk kotak memanjang dan hanya dibungkus oleh kain cokelat dengan tali berwarna emas. Dengan sangat hati-hati dia membuka tali itu lalu mengeluarkan isinya. Sebuah wadah kotak memanjang yang terbuat dari kayu yang indah dia dapati. Kemudian dia membuka isinya dan terlihat sebuah pena berwarna biru tua yang begitu indah. Putri Karina keheranan siapa yang memberi pena ini. Dia tahu kalau pena sejenis ini harganya bisa puluhan koin emas. Tapi dai mendoakan semoga yang memberi ini bisa mendapat rezeki yang lebih.

Putri Karina kemudian mengambil sebuah buku kosong dan botol tinta. Dai celupkan ujung pena itu ke dalam botol tinta kemudian dia mulai menulis. Dia menulis pengalamannya hari ini. Sangat serius sekali dia menulis hingga lupa kalau waktu hampir pagi. Dia kemudian bergegas tidur dan bangun kesiangan.

Tengah hari Putri Karina keluar istana. Dia ingin menyantap sup daging yang biasa ia beli sejak kecil dia sebuah kedai milik keluarga Gondana. Dia ditemani oleh pelayan wanita dan ketika sampai di sana, dia langsung disambut oleh pemilik kedai. Putri Karina langsung memesan sup daging kesukaannya bersama sepiring nasi. Dia makan dengan lahap sekali. Di tengah dia sedang menyantap sup daging, tiba-tiba pelayannya masuk na memberikan sebuah surat.

"Dari siapa ini pelayan?" Tanya Putri Karina.

"Maaf. Saya sendiri tidak tahu. Sebab yang memberikan kepada saya seorang anak kecil." Jawab pelayan wanita itu. Dia kemudian umur pamit dan kembali menunggu di luar.

Setelah selesai makan, Putri Karina membaca isi surat itu. Betapa terkejutnya dia ketika membaca surat itu. Dalam surat itu berisi kalau si penulis surat sudah tahu bahwa Putri Karina sudah menggunakan pena yang dia kasih sebagai hadiah. Namun si penulis juga menulis bahwa ini bukanlah surat ancaman. Bahkan si penulis memintanya menemuinya di belakang istana saat tengah malam nanti sendirian tanpa pengawalan sambil membawa pena tersebut. Dia menjamin kalau dia tidak akan berbuat jahat.

Putri karma kemudian memasukkan surat itu ke dalam saku gaunnya.

"Aku sudah selesai, Tuan Gondana." Putri Karina berteriak.

Gondana yang seorang pria paruh baya menghampiri Putri Karina dengan penuh sopan.

"Ah, Tuan Putri sudah selesai. Suatu kehormatan bagi saya melayani Tuan Putri." Katanya.

Putri Krina tersenyum manis lalu dia membayar sebesar lima koin perak.

"Tak perlu Tuan Putri membayar. Ini sebagai hadiah dari saya untuk atas wisuda Tuan Putri."

"Kalau begitu ini hadiah dari aku atas wisudaku." Putri Karina kembali tersenyum.

Tengah malam, Putri Karina menyelinap ke belakang istana. Dengan susah payah dia menghindari beberapa penjaga yang berpatroli. Saat sampai di benteng belakang istana, dia mendengar suara yang memanggil namanya. Dia menyusuri sisi tembok lalu menemukan sebuah pintu kecil. Bahkan Putri Karina sendiri tidak tahu kalau ada pintu kecil di sini. Dia kemudian masuk dan melewati benteng dengan mudah lalu keluar dari sisi pintu yang lain.

Putri Karina & Pena AjaibWhere stories live. Discover now