nothing gold can stay

Mulai dari awal
                                    

Lan WangJi memandang dari tempatnya berdiri. Dia berjaga di pintu masuk kandang itu, jubah luarnya tidak tampak.

"Lan WangJi... kenapa kau di sini?" tanya Wei WuXian. Suaranya serak, dan tenggorokannya kering seolah ada banyak jerami kuning yang menyumpal mulutnya.

Lan WangJi membungkuk untuk memungut sesuatu di luar bangunan. Saat membawanya masuk, Wei WuXian langsung mengenali bau pahit dari obat yang ada di wadah tembikar kecil itu.

"Tidak terima kasih," ujar Wei WuXian, mengerutkan hidungnya.

"Minumlah," kata Lan WangJi sambil memegangi mangkuk yang masih mengepul itu ke arah bibir Wei WuXian.

"Baiklah, baik, akan kuminum sendiri," jawab Wei WuXian. Tangannya gemetar. Dia langsung menenggak semuanya sekaligus, menelannya sekali, dua kali, tiga kali, kemudian menghirup napas dalam-dalam dan menghelanya saat mangkuk itu sudah kosong. Dia masih bisa merasakan sengatan getir di lidahnya, tapi dia merasa lebih hangat setelah meminum semuanya. "Berapa lama..." tanyanya."

"Satu hari," ujar Lan WangJi. Dia beralih memandang ke luar. "Kita masih belum jauh dari Yiling."

Wei WuXian menunduk pada jubah putih bernoda di tangannya yang carut-marut. "Kau bisa pergi," ujarnya. Kata-kata itu keluar dalam suara parau yang lemah, sehingga dia mencoba lagi. "Kau tidak perlu tetap bersamaku. Akulah yang diincar Sekte Wen." Dia tersenyum kecil dan lelah. "Kemungkinan paling buruk yang bisa mereka lakukan adalah menyiksa dan membunuhku, kemudian aku bisa kembali sebagai hantu ganas penuh dendam dan—"

Lan WangJi melesat dari seberang ruangan dalam dua langkah lebar dan menyambar pergelangan tangan Wei WuXian. Dia mengangkatnya, menekan ibu jari ke titik nadinya. Wei WuXian langsung menarik tangannya, mata membelalak lebar.

"Wen ZhuLiu," ujar Lan WangJi, menatap pergelangan tangan Wei WuXian, kemudian ke dadanya, kemudian ke pedang yang tergeletak di tanah tak jauh dari mereka. "Jindan-mu."

"Bukan karena dia," ujar Wei WuXian, menempelkan pergelangan tangannya sendiri ke dada dan memalingkan wajah. "Aku sendiri yang meminta Wen Qing untuk mengambilnya."

"Kenapa—"

"Aku memintanya untuk memberikan jindan-ku ke Jiang Cheng," cetus Wei WuXian. "Dia satu-satunya—dia adalah Kepala Sekte YunmengJiang sekarang." Wei WuXian sudah berjanji untuk melindungi Jiang Cheng dengan hidupnya sebagai taruhan, dan di bawah pengawasannya, Jiang Cheng malah kehilangan jindan-nya.

"Kenapa kau bertindak segegabah itu?" Lan WangJi menyambar pundak Wei WuXian dan mengangkatnya sampai dia separuh berlutut. "Wei WuXian, kau—"

"Kenapa kau peduli?" tanya Wei WuXian, menolak menatapnya. "Ini tidak ada hubungannya dengan orang luar."

Tangan itu mencengkeram pundaknya makin erat dan rasanya sakit. "Ini ada hubungannya denganku," ujar Lan WangJi.

Wei WuXian tertawa, suara tawa yang kering dan serak. "Aku tidak pernah menyangka bisa mendengar kata-kata itu dari mulutmu, HanGuang-Jun."

"Ini ada hubungannya denganku," Lan WangJi mengulangi dengan lambat, menekankan setiap kata. Matanya serasa menusuk Wei WuXian. Lan WangJi melepaskannya, dia Wei WuXian kembali merosot ke tanah.

Lan WangJi memutar badan. "Kenakan pakaianmu. Kita harus terus bergerak."

Perlahan Wei WuXian menarik jubah luar miliknya yang kotor dan menyelipkan pedangnya yang kini tak berguna lagi ke pinggangnya. Dia memegangi jubah putih Lan WangJi, meragu, tapi Lan WangJi tidak berbalik lagi. Akhirnya Wei WuXian menyampirkan jubah putih itu ke pundaknya dan bangkit berdiri, mengenakannya sebagai jubah kedua. Dia tidak yakin apakah karena jindan-nya yang hilang atau luka dan kehilangan darah atau udara akhir musim semi-lah yang membuat jemarinya kian dingin dan kebas dan gemetar.

Nothing Gold Can Stay (terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang