Part 5

34 19 1
                                        


Sudah hampir satu jam Danar berdiri di depan pagar ini tanpa bereaksi untuk memanggil pemilik Rumah . Dirinya sangat ragu bagaiman ia harus menghadapi Rea nanti, darimana ia harus memulai menjelaskannya dan bagaiman reaksi Rea . Sampai dirinya benar-benar yakin akhirnya Danar memberanikan diri untuk memanggil .

" permisi...permisi...permisi"
Tampak dari dalam Rea keluar .
Rea yang menyadari itu Danar hendak ia ingin masuk lagi ke dalam rumah namun kata hatinya tak tega melakukan itu . Ia pun memutuskan untuk menghampiri Danar .

" mau apa ke sini " tanyaRea dari balik jejeran pagar besi .
" mau kamu " jawab Danar sambil menatap Rea lamat-lamat.
" berubah dulu "
" aku bakalan berubah tapi sama kamu. Kamu yang nemenin dan kamu yang ajarin . "
" jangan coba buat hati aku luluh"
" nggak kok aku cuman mau bikin kamu yakin sama aku "
" gimana aku mau yakin lagi sama kamu,kita sebulan juga belom kamu udah sakitin aku kayak gini "
" aku minta maaf, nggak bakalana di ulang "
" janji "
" janji . Makanya kamu ada terus di dekat aku biar yang selalu aku ingat itu hanya kamu "
" ia " jawab Rea lalu membuka pagar yang dari tadi memisahkan mereka.
" sekarang udah nggak ada penghalang. Boleh aku peluk kamu " Rea hanya mengangguk lalu membiarkan tubuhnya di peluk erat oleh Danar.
" kemarin Rain marah "
"Marah kenapa ?" Tanya Rea sambil melepas pelukannya .
" pas dia tau kita berantem. Nanti kamu bilangin yah ke dia biar nggak marah lagi . "
" oke "
" ikut aku yuk " kata Danar sambil menarik tangan Rea .
" kemana ?"
" makan . Aku lapar "
" makan di dalem aja aku masakin "
" kamu bisa masak ?"
" ia dong "
" wah calon istri idaman nih "
" ayo " kata Rea lalu menarik tangan Danar masuk ke dalam rumah lalu  menuju dapur .
" kamu duduk di sini . Biar aku yang masak "
" ok . Tapi kamu mau masak apa "
" mie instan "
" ya ampun aku kira masak apaan . Kalo itu juga aku bisa "
" jadi kamu nggak mau ? " tanya Rea yang sudah mulai manyun .
" ia.. ia aku mau "
" ok" jawan Rea dan kembali tersenyum sumringah . Rea mulai bereaksi dengan panci dan kompornya sedangkan Danar duduk manis di meja makan lalu menatap sambil senyum-senyum sendiri ke arah pacarnya .
" kamu mau pake telur ? "
" nggak. Maunya pake cinta aja " jawab Danar penuh gombal membuat Rea tersenyum tanpa putus.

" nanti malam ajak Kalva sama Rain kita nonton bareng yuk " ajak Rea sambil menuangkan mie instan buatanya ke dalam mangkok lalu menyerahkannya ke Danar.
" boleh " jawan Danar sambil mulai menyantap mie buatan Rea.
" eh Btw. Kemarin Rain ke mana ?"
" nggak tau tu . Dia perginya sama Kalva " jawab danar di sela-sela kunyaannya .
" sama Kalva ? "
"Ia "
" mungkin nggak sih mereka saling suka ?" Pertanyaan Rea benar-benar membuat Danar behenti dari kunyaannya. Danar pun terdiam lalu memikirkan sesuatu .
" mungki sih . Tapi Kalva tu setia banget sama Ara mereka udah dari kecil banget sampe sekarang aja waktu lagi libur kalo bukan Kalva yang nyamperin Ara ke Bali, Ara yang bakal datang jakarta buat nyemperin Kalva " jelas Danar lalu melanjutkan makannya . Rea tampak diam tapi seperti memikirkan sesuatu .
" emang Rain ada ngomong yah soal Kalva ke kamu "
" nggak kita nggak perna bahas soal Kalva . Kalo sama dia paling banyakan aku yang cerita soal kita . Tapi yang kemarin kita berantem itu dia nggak tau ."

" dari yang aku liat juga kayaknya enggak tu Rain biasa - biasa aja sama Kalva " kata Kalva sambil menyeruput kuah terakhir di makok itu.
" semoga gitu yah "
Rea dan Danar pun menghabiskan waktu mereka untuk membahas banyak hal mulai dari hobi, keluarga, makanan sampai membahas tentang mantan .

***

Dua cangkir kopi tampak di atas meja ruang keluarga dengan sebuah teko kecil berada di tengahnya . Tampak Papa dan Mama Kalva sedang menikmati kopi mereka sambil menyelam ke dalam aktivitas masing masing . Tiba - tiba bunyi derit pintu depan. Kalva masuk tanpa mengetahui keberadaan Papa dan Mamanya .
" Kalva " panggil Papanya sambil beralih dari aktivitasnya  .
" ia Pa " jawab Kalva sembari menghentikan langkanya .
" kemari nak "
" ia Pa " jawab Kalva lalu berjalan menuju ke arah papa dan mamanya lalu duduk di Sofa yang menghadap ke arah Papa dan Mamanya.

the RealWhere stories live. Discover now