"Oh jadi disini rupanya. Dia baru datang. Guardian mu" Johnny menoleh kearah orang yang berdiri dengan wajah datarnya.

"Itu tempatku, aku mau duduk. Kembalilah ketempatmu dan menyingkirlah"

"Kalau akau tidak mau bagaimana? Kau cari saja tempat lain. Aku ingin duduk disamping orang pintar" ucap Johnny santai, dengan seenaknya malah duduk bersandar dan menyilangkan tangannya di dadanya sambil menatap pria dihadapannya, alias pemilik bangku yang didudukinya.

Tanpa disangka orang tersebut malah menarik kerah baju Johnny, tangan pucatnya memaksa Johnny untuk berdiri. Semua orang dikelas sudah hampir memekik melihatnya. Yuta dan Ten sudah siaga jikalau temannya melakukan hal yang berlebihan nanti. Johnny yang tidak terima balas mencengkram kerah baju orang yang dengan seenaknya menariknya ini.

"Ini masih pagi dan aku muak menghadapimu, jadi minggir"

"Kau pikir aku tidak muak dengan wajah pucatmu?"

Orang tersebut sudah mengepalkan tangannya hampir saja dia memukul wajah menyebalkan Johnny yang seperti mengejeknya jika saja Winwin tak menghentikan.

"Jaehyun"

Sang pemilik nama yang tangannya sudah mengepal diudara, melihat kearah Winwin yang berada dibelakang punggung Johnny. Winwin menggelengkan kepalanya menandakan dirinya untuk berhenti. Jaehyun dengan berat hati melepasakan salah satu cengkaraman tangannya di seragam Johnny dengan sedikit mendorong kasar orang bertubuh jangkung tersebut. Johnny merapikan kerah bajunya, begitu juga dengan Jaehyun. Keduanya saling tatap, tatapan yang tajam bagai elang yang siap menerjang mangsanya. Jaehyun memutuskan kontak mata diantara keduanya kembali duduk ditempatnya disamping Winwin, dengan sengaja menubrukan bahunya dengan kasar ke bahu Johnny.

"Yo bro, sebentar lagi Kim saem datang" Ten yang takut jika Johnny akan meledak kapan saja menarik temannya itu duduk ke bangku asalnya. Dan semua teman-teman yang lain kembali kepada kegiatan mereka masing-masing ketika pertunjukan sudah selesai.

Johnny mungkin bisa diibaratkan sebagai singa, ditakuti, tak ada yang berani padanya. Tidak ada satupun yang berani melawannya. Pengecualian untuk orang bernama Jung Jaehyun. semua orang tau, jika lawan yang seimbang untuk Johnny hanyalah Jaehyun. orang yang bername tag Jung Yoon Oh namun lebih suka dipanggil Jung Jaehyun itu adalah satu-satunya orang yang berani melawan Johnny. Jika Johnny adalah singa maka Jaehyun adalah beruang. Keduanya sama-sama ganas, terlalu ditakuti dan tidak ada satupun yang berani dengan mereka. Bedanya adalah, jika Johnny punya Yuta dan Ten sebagai teman-temannya maka Jaehyun hanya memiliki Winwin. Jaehyun bukan lah seorang pem bully, dia bahkan tidak pernah menindas siapa pun. Jaehyun lebih dikenal dengan manusia es, terlalu dingin tidak banyak bicara, hanya bicara seperlunya, ketika Ia ditanya, melakukan siaran radio dan termasuk tadi jika melawan Johnny. Ia tidak peduli dengan orang sekitarnya, teman yang hanya bisa diandalkannya hanya lah Winwin, teman sebangkunya tidak ada lagi yang lain.

Banyak yang mengaguminya, siapa yang tidak kenal kulit putihnya yang bisa membuat para wanita iri? Siapa yang tidak kenal wajah tampannya? Siapa yang tidak kenal suaranya? Suara yang selalu mengisi siaran radio di sekolah ketika waktu istirahat. Jaehyun itu mempesona, bagi wanita maupun pria. Semua ingin berteman dengannya, sayangnya Jaehyun terlalu tertutup, seperti berlian yang dilindungi kotak kaca yang bisa dilihat tetapi tidak bisa disentuh. Satu lagi yang membuat Jaehyun jadi dambaan semua orang adalah, dia merupakan satu-satunya pewaris dari Jung's Corp yang sekarang dikuasai oleh ayahnya Jung Yunho. Jaehyun itu kaya raya, bahkan bisa dikatakan yang paling kaya disekolah ini. Itu dia yang membuatnya didambakan orang tetapi juga membuat orang minder merasa tak pantas berada disampingya.

Johnny dan Jaehyun. Keduanya itu bagaikan dua kutub magnet yang sama, tidak akan pernah bisa bertemu. Sekalinya bertemu pastilah hanya pertengkaran diantara mereka berdua. Jaehyun sebenarnya tidak peduli jika Johnny mengganggu siapapun, tapi tidak dengan Winwin. Jaehyun akan jadi yang paling depan membela teman satu-satunya itu. Dan karena itu juga Johnny lebih senang mengganggu Winwin karena Johnny merasakan perlawanan walaupun bukan berasal dari orang yang ditindasnya. Kehadiran Jaehyun yang selalu membela Winwin itu membuatnya puas. Johnny dan Jaehyun pernah berkelahi dengan hebat, pukul-pukulan sampai mema-memar wajah mereka. Mereka itu jagoan yang selalu ingin terlihat paling hebat. Walau pada akhirnya tidak ada yang menang dan kalah diantara mereka karena selalu ada Yuta dan Ten atau bahkan Winwin yang memisahkan keduanya. Ruang konseling bukan lagi tempat asing bagi mereka karena jika berkelahi mereka akan berakhir disana. Lee Jinki guru konseling hanya bisa geleng-geleng kepala jika dua orang itu sudah masuk ruangannya. Bagaimana tidak pusing? sudah hampir tiap hari mereka masuk ruangan ini. Dan Ia selalu pusing hukuman apa yang pantas diberikan. Yang satu anak pemilik sekolah, yang satunya lagi anak dari penyumbang dana terbesar sekolah, semuanya bagaikan pangeran, Ia bagai menghukum anak raja saja. Meski begitu Lee Jinki tetap objektif, Ia tetap memberikan hukuman kepada keduanya, berlari keliling lapangan, membersihkan kolam renang, tugas tambahan atau sebagainya sudah semua diberikan tapi tetap saja keduanya tidak pernah kapok mampir keruangannya.

My Enemy?Where stories live. Discover now