"Bukankah sekarang ada Oma? Mama rasa kamu tidak akan terlalu bosan jika menghabiskan waktu dengan menemani Oma." Mila dan Lusi mengangguk setuju. Lusi meraih tangan Angella dan menggenggamnya, meremasnya dengan senyum penuh harap agar cucunya ini bersedia menghabiskan waktu untuk menemaninya.

Angella terkekeh ringan terlihat tak berdaya di tatap seperti itu oleh omanya. Ia hanya mampu kembali menuruti kemaun keduanya.

"Jadi, kamu membatalkan niatmu bekerja di perusahaan?" Mila terdengar antusias membuat Lusi melotot padanya.

Mila berdehem canggung berusaha menutupi suasana hatinya yang sesungguhnya. Lusi membelai rambut Angella berharap mengalihkan perhatian gadis itu agar melupakan kesalahan putri cerobohnya.

"Terimakasih sayang. Kamu memang yang paling mengerti Oma."

Angella mengagguk selayaknya anak lugu yang tak menyadari apa-apa. Membuat suasana hati Lusi semakin membaik dari sebelumnya.

"Oh ya, nanti sore sepupumu Sarah akan kesini untuk menginap. Oma harap kamu akan akur bersamanya."

Kening Angella berkerut mendengarnya, ia menatap Lusi dengan pandangan ragu melihat tatapan penuh harap lainnya dari wanita tua itu. Gadis itu cemberut tampak tak kesal, membuat helaan nafas panjang terdengar dari Lusi.

"Oma tau kalian tidak terlalu akrab. Tapi oma sangat berharap kamu bersedia mendekatkan diri padanya. Akan sangat membahagiakan jika semua cucu Oma terlihat harmonis dan saling menyayangi." Bujuknya.

"Tapi oma.. Oma tau sendirikan aku tidak terlalu menyukai kak Sarah. Sifatnya sangat menyebalkan terutama pada kak Diana. Aku tidak yakin jika kami akan akrab seperti yang oma harapkan." Keluh gadis itu.

Lusi tak terlalu memaksakan, tau dengan benar jika kedua cucunya___Angella dan Sarah selalu berselisih jika mereka bertemu. "Tidak apa-apa jika memang kalian tidak bisa dekat. Tapi oma berharap kamu mau mencoba."

"Ya Oma." Jawab Angella yang terdengar lesu.

Mila menyesap tehnya dengan anggun melihatnya.

❤❤

Ketukan sepatu hak bergema mengisi keheningan di ruang depan. Seorang wanita dengan pakaian merek terkenal melangkah anggun berlenggak lenggok bagai berjalan di atas catwolk.

Kaca mata hitam membingkai matanya, tangan kanan-kirinya di penuhi paper bag - paper bag berisi hadiah untuk semua orang. Tentu saja kecuali untuk seseorang.

"Oma."

Suara manja terdengar mengalihkan perhatian semua orang yang kini tampak berkumpul di ruang keluarga.

Mila merentangkan tangannya menyambut wanita cantik yang kini berjalan kearahnya. Memeluknya erat kemudian memeriksa penampilannya dari atas ke bawah. Ia mengangguk puas begitu pula Lusi yang kini giliran merentangkan tangannya.

"Hi, sepupu."

Setelah puas memeluk tante dan neneknya kini wanita itu menyapa kedua sepupunya yang nampak acuh, seperti biasanya. Ia hanya mengangkat bahu tak terlalu memikirkan tanggapan keduanya, bukan hal baru baginya karena setiap kali mereka bertemu selalu di warnai insiden.

Angella menyikut Diana yang tampak tak terganggu dengan kehadiran sesepunya itu, Diana menanggapi dengan senyum tipis membuat Angella mendesah seoalah tak menyukai pendatang baru ini.

"Semua akan baik-baik saja." Diana menepuk punggung tangan Angella menenangkan.

"Tapi aku tidak yakin." Gadis itu bergumam.

"Sudahlah, abaikan saja ia. Jika ia mencari masalah bersikaplah seolah kita tak perduli." Seperti biasanya, Diana menasehati adiknya jika kedatangan sepupunya itu.

"Berapa lama dia akan tinggal disini?" Angella terlihat tidak sabar melihat Sarah pergi dari rumah mereka.

Tamu yang baru saja datang tidak lain adalah Sarah yang tadi pagi Lusi bicarakan. Cucu perempuannya dari putranya yang ada di Singapura yang saat ini berpropesi sebagai aktris.

Sesuai pekerjaannya jika Sarah berkunjung akan ada drama yang di mainkan di rumah itu. Dimana semua penghuni rumah terlibat sebagai aktor dadakan.

Ah, sebenarnya tidak juga. Karena sehari-hari pun rumah itu terbiasa di warnai dengan drama.

"Oh ya, aku membawa hadiah untuk kalian semua." Sarah mulai membagikan hadiah yang dibawanya.

"Terimakasih sayang." Lusi sangat senang dengan tas keluaran terbaru yang di terimanya.

"Apapun untuk oma." Sarah menanggapi dengan santai.

Angella membuka hadiah yang di terimanya, sebuah parfum merek luar negeri terdapat dalam paper bag. Kemudian ia menoleh menatap isi paper bag Diana, dan kakaknya itu hanya tersenyum tipis berusaha menenangkannya.

Kalian ingin memainkan drama. Mari kita mulai..






Tbc...

***

06 Mei 2019

My Angel Is My Beautiful Devil - Sudah TerbitWhere stories live. Discover now