Puan Si Kebangaan Semesta

8 1 0
                                    

Hai tuan,

Yang harus kamu tahu, aku tidak seperti yang lain,

Aku tidak pernah meminta kepada Tuhan agar engkau dan aku dapat bersama lagi.

Aku tidak seegois itu.

Aku sudah dapat membaca suratan semesta yang tersirat dalam benak sang langit bahwa kita tidak pernah dituliskan untuk berbagi kisah dan canda tawa bersama lagi.

Aku tahu, kita tidak ditakdirkan saling mencinta layaknya bola matamu saat menatap senja.

Itulah mengapa, aku tidak pernah meminta tuhan untuk mengembalikanmu dalam dekapku, Aku, sesuatu yang bukan jalanmu.

Tapi yang harus kau tahu,
Menyanyangi seseorang bukan keharusan untuk memilikinya.

Cinta tidak seegois itu, atau lebih tepatnya,

Cintaku tidak seegois itu.

Aku sama sekali tak masalah
Menyanyangimu tanpa harus bersahut kata dan meracau ria denganmu,

Tanpa harus bercanda tawa menghabiskan sisa malam via suara,

Tanpa harus berbalas pesan dan berkicau memberi kabar di waktu senggang.

Yang aku inginkan,
Kebahagiaan mu.

Tidak, ini bukan munafik, Tuan.

Aku tak pernah meminta kepada Tuhan
agar dibahagiakan olehmu, Puan kebanggaan semestaku.

Karena sekarang, kebahagiaanku adalah melihat kadar kebahagiaanmu semakin melambung tinggi.

Aku harap seseorang dapat mengertimu dan hiruk-pikuk duniamu lebih dari mampuku,

Aku harap seseorang dapat menjadi pendengar yang baik untuk segala keluh kesahmu dalam menjalani hidup yang tak jarang berkemulut lelah dan keputusasaan,

Aku harap seseorang dapat membuatmu bahagia,

Seseorang yang lebih dekat jalannya denganmu, tidak sejauh aku.

Tidak sebanyak perbedaanku dengan mu.

Seseorang yang lebih mengenalmu dan hingar-bingar duniamu.

Tidak, aku tidak menyesal pernah bertemu denganmu walau sesekali saja,

Aku juga lantas tidak menyesali perasaan yang tuhan titipkan padaku,

Kau tidak akan pernah mengerti betapa bersyukurnya aku kepada Tuhan karena dipertemukan denganmu walau sesaat.

Teruntuk Tuan yang sejauh matahari dan jiwaku,

Aku harap kau menemukan seseorang yang mengertimu, yang sedekat nadi dengan semestamu.

Selamat berbahagia dengan Puan mu, yang baru, Tuan.

Imaji AksaraWhere stories live. Discover now