chapter 16

497 69 4
                                    

Yechan dan junseo sekarang mereka berada di dalam mansion milik yechan. Sesuai dengan yang dikatakannya yechan akan mengobati luka lecet di pergelangan tangan junseo dan sepuluh menit sejak mereka tiba di mansion tak ada satupun pembicaraan yang keluar dari mulut mereka masing-masing.

"Sebenarnya kau tak perlu repot-repot. Luka ini tidak terlalu sakit." junseo mencoba memulai pembicaraan. Yechan melirik sekilas pada junseo dan pandangannya kembali fokus pada kegiatan membereskan kotak p3k yang ia gunakan.

"Aku akan menyimpan ini sebentar." yechan beranjak untuk menyimpan kotak p3knya. Sedangkan junseo hanya diam.

Junseo memperhatikan setiap sudut ruang tamu mansion milik yechan. Hingga matanya melihat sebuah pigura yang berisi foto tiga orang yang sangat ia kenal. Junseo melangkahkan kakinya mendekati pigura itu dan mengamati fotonya.

Alisnya bertaut bingung melihat gambar seorang gadis yang berdiri diapit oleh dua orang pria sambil tersenyum. Dua orang pria itu jelas junseo mengenalnya mereka adalah seunghwan dan yechan. Dan bukankah foto gadis itu adalah wonyoung adiknya. Apakah yechan dan adiknya saling mengenal? Lalu seunghwan? Mungkin jika yang difoto itu hanya yechan dan seunghwan. Yoona tak akan heran karena mereka memang berteman atau mungkin bersahabat tapi wonyoung?

Seketika ingatan beberapa tahun silam berkeliaran di kepala nya. Saat ia pertama kali ia datang dan tinggal di mansion Kim. Ah sekarang ia ingat jika ia pernah bertemu dengan yechan sebelumnya, jauh sebelum pertemuan mereka di minimarket pinggir kota waktu itu. Dan pantas saja jika pemuda itu seperti mengenalnya saat bertemu kembali di minimarket saat itu padahal junseo sendiri yakin jika ia tak mengenalnya sama sekali.

"Apa yang sedang kau lakukan?" dengan sedikit terkejut junseo membalikkan badannya dan menghadap ke arah yechan. Ia dapat melihat pria didepannya menatapnya dengan tatapan datar.

Junseo bahkan tidak menyadari jika ia masih memegang pigura foto milik yechan. "Eoh aku hanya sedang melihat-lihat."jawab junseo sekenanya. Yechan berjalan menghampiri junseo dan menengadahkan tangan nya.

"Apa?"

"Kemarikan pigura itu." junseo menyerahkan pigura itu pada chanyeol.

"Dia sangat manis bukan."bukan pertanyaan yang pria itu lontarkan melainkan sebuah pernyataan. Pria itu mengusap wajah satu-satunya gadis yang terdapat pada foto itu.

"Apa kalian saling mengenal?"

"Tentu. Dia cinta pertamaku."

"Apa!"

"Dia cinta pertamaku yang membuatku bodoh dan bahkan aku sampai rela menyingkirkan seseorang agar ia bahagia." tatapan mata pria itu sangat tajam dan dingin, namun dibalik itu semua tersirat sebuah rasa penyesalan.

"Jadi maukah kau membantu ku?" tanya yechan penuh harap.

"Membantu apa?"

"Menggagalkan pernikahan seseorang."

Mata junseo melotot saat mendengar penuturan pria didepannya. "Apa maksudmu dengan menggagalkan pernikahan seseorang."

"Ayolah ini untuk menebus kesalahanku dan memberi pelajaran untuk seseorang." junseo bingung dengan maksud pria itu. Tapi pada akhirnya ia pun mengangguk mengiyakan permintaan yechan.

.

.

.

Dua hari berlalu dengan cepat dan hari ini, hari yang paling wonyoung tunggu telah tiba. Hari yang benar-benar membahagiakan baginya.

Sekarang ia tengah berada di dalam ruang make-up dan ia sudah dirias. Tiba-tiba suara ponselnya yang terletak di meja samping tempat ia duduk bergetar.

EntangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang