chapter 6

423 71 1
                                    


Warning : typo bertebaran

Happy reading:")

























Dert...dert...

Suara dering telpon menandakan sebuah pesan masuk. Sang pemilik ponsel meraih ponselnya dan melihat layarnya untuk mengetahui siapa yang mengirimkan pesan padanya.

Setelah mengetahui siapa yang mengirim pesan tak lama seulas senyum tipis terukir dari bibirnya.

From : My cute puppy

Oppa apa kau ada dikantormu? Jika kau ada dikantormu aku akan kesana.

To : My Cute puppy

Datang saja,aku ada dikantor.

Setelah membalas pesan itu Yechan     -si pemilik ponsel tadi- kembali berkutat dengan dokumen yang menumpuk dimejanya.

25 menit kemudian terdengar suara ketukan pintu.

Tok

Tok

Tok

Yechan hanya berdehem untuk memberi tanda jika yang mengetuk pintu boleh masuk.

Pintu itu dibuka oleh seorang gadis manis, gadis itu berjalan menghampiri yechan yang sedang menekuni berkas yang ada dimejanya.

"Oppa!"panggil gadis itu.

"Wonyoung-ah, kemarilah."gadis yang dipanggil wonyoung itu langsung duduk dibangku depan yechan yang dibatasi oleh meja kerja yechan.

"Oppa kau tau! Besok seunghwan oppa mengajakku pergi jalan-jalan." wonyoung memulai percakapan antara dirinya dan yechan.

"Bukankah itu bagus." yechan hanya tersenyum tipis utuk untuk menanggapi wonyoung.

"Benar dan aku sangat senang."

"Kalau begitu besok kau harus berdandan yang cantik." yechan mengusak surai nayeon.

"Oppa gomawo."

"Untuk?"

"Karena berkat kau aku bisa bersama seunghwan oppa."ucap wonyoung sambil tersenyum manis kearah yechan.

"Tentu,asal kau bahagia."Aku akan melakukan apapun asal kau bahagia karena aku sangat mencintaimu. Lajut yechan dalam hati.

Melihat senyum manis gadis didepannya membuat seulas senyum tipis juga terpatri dibibir yechan.

.

.

.

Setelah berpamitan untuk pergi kerumah sakit, seunghwan memutuskan untuk menaiki Bus.

Seunghwan berdiri di halte untuk menunggu bus,saat bus sudah datang seunghwan lalu menaiki bus. Beruntung bus saat itu tidak terlalu ramai dan masih banyak bangku yang kosong.

Seunghwan memilih duduk dibangku paling belakang dekat dengan jendela.

Setelah sekitar sepuluh menit akhirnya bus yang seunghwan tumpangi berhenti di halte dekat dengan rumah sakit tempatnya bekerja.

Turun dari bus seunghwan melihat arloji yang melingkari pergelangan tangan nya.

"Masih ada waktu sekitar lima belas menit sebelum shift ku dimulai. Sebaiknya aku mampir sebentar untuk membeli coffee."

Seunghwan memutuskan untuk membeli coffee di cafe dekat taman yang terletak cukup dekat dengan sungai han yang juga dekat dengan dengan rumah sakit tempat ia bekerja tepatnya berada disebrang jalan sana,jadi seunghwan hanya perlu menyebrang untuk sampai ketempat ia bekerja.

Setelah dari cafe seunghwan berjalan dengan satu cup coffee ditangan kirinya dan dan ditangan sebelah kanannya memegang ponsel.

Sesekali ia menyesapnya dengan tangan kanan yang sibuk dengan ponselnya. Saking sibuknya dengan ponsel membuat seunghwan tidak memperhatikan sekitarnya, sehingga ia tidak sengaja menabrak seseorang.

Byurr

Coffe yang dipegang seunghwan tumpah dan mengenai pakaian yang Seunghwan kenakan.

"Ah jeossonghamnida."orang yang tudak sengaja tabrakan dengan seunghwan membungkukan badanya meminta maaf karena membuat americano itu tumpah.

"Aish,kau itu punya mata ti..."tadinya seunghwan ingin memaki orang yang tidak sengaja ia tabrak karena membuat kemeja yang ia kenakan kotor oleh coffee.

Namun makian seunghwan terhenti saat melihat ternyata pemuda kemarin yang membawa mobilnya beserta dirinya dalam insiden semalam, sedang membungkuk sambil meminta maaf.

"Kau Junseo kan? Pemuda yang Kemarin?" mendengar suara yang tak asing junseo -pemuda tadi- mendongakan kepalanya untuk memastikan jika ia tak salah orang.

Setelahnya junseo menegakkan tubuhnya. "Apa kau seunghwan, pria pucat yang berisik itu."

"Apa-apaan kata-katamu itu? bukannya minta maaf kau malah mengataiku pucat dan berisik."ucap seunghwan kesal.

"Jika kau lupa tadi aku sudah minta maat tuan."

"Hhah... Kenapa setiap bertemu denganmu aku selalu saja sial eoh."itu bukanlah pertanyaan melainkan sebuah pernyataan.

"Astaga memangnya kau pikir aku mau bertemu lagi denganmu. Sudahlah anggap saja ini hanya kebetulan dan aku harus pergi."dengan itu junseo membalikkan badan nya.

Saat junseo hendak menyebrangi jalan tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang, junseo yang tidak siap membuat tubuhnya limbung dan terjatuh.

Beruntung junseo tidak jatuh ke trotoar melainkan ke dekapan seorang pria yang tidak lain adalah seunghwan.

Sesaat kemudian sebuah mobil melaju dengan dengan kecepatan tinggi, jika tadi junseo tidak ditarik oleh seunghwan itu besar kemungkinan jika junseo akan ditabrak oleh mobil barusan.

"Lain kali jika ingin menyebrang berhati-hati, lihat kekanan dan kiri jika sudah aman baru kau menyebrang."ucap seunghwan dengan suara rendahnya tepat ditelinga junseo.

"Yaakk apa-apaan kau ini eoh?" junseo melepaskan diri dari dekapan seunghwan.

"Kau...dasar mesum tukanng cari kesempatan."tuduh junseo.

"Ck! Bukannya berterimakasih aku telah menyelamatkanmu,kau malah berteriak dan mengataiku mesum dan tukang cari kesempatan."Ucap seunghwan.

"Aku sudah terlambat untuk bekerja,sampai jupa pemuda manis."lanjut seunghwan sambil tersenyum tipis kearah junseo. Setelah itu sehun meninggalkan junseo yang terdiam, masih mencerna kata-kata seunghwan barusan.

"Apa dia bilang pemuda manis? Ck menyebalkan aku ini pria dan aku tampan bukannya manis." wajah junseo sekarang memerah karena kesal.

Hey junseo tetap pria dan juga seorang preman tentu saja ia akan kesal saat ada yang mengatakan ia manis meski memang kenyataannya begitu.

"Junseo pabbo apa yang pikirkan? astaga rasanya aku ingin menjambak rambut pria itu." junseo lanjut menyebrangi jalan sambil menahan kekesalannya.

.

.

.























Tbc

Ok chapter 6 beres, ouh aku mau ngucapin makasih buat yang udah koreksi ff aku kedepannya aku pasti lebih teliti lagi deh maaf gak bisa bls di dm jadi aku blsnya disini😅😂

EntangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang