Kouki & The Beast

328 17 11
                                    


Terlihat seorang pemuda berparas manis sedang berjalan dari dalam sebuah rumah mendekati anak-anak yang sedang bermain dihalaman rumah tersebut. Dia berjalan pelan sambil memperhatikan keasyikan anak-anak tersebut bermain. anak-anak tersebut terus bermain dan tidak menyadari kalau sosok pemuda manis itu telah duduk dibelakang mereka. Sampai salah satu dari mereka tak sengaja mengalihkan wajahnya kebelakang karena merasa terganggu dengan rambutnya yang disibak lembut kesamping oleh si pemuda manis tersebut.

"Mama!" Ucap sang anak yang disibak rambutnya.

Seketika anak-anak lainnya juga ikut mengalihkan perhatiannya dari mainan mereka ke pemuda yang dipanggil 'Mama' tersebut. Memandang orang tersebut dengan pandangan berbinar senang ala anak kecil yang polos. Sedangkan objek yang ditatap hanya mengeluarkan senyum lembut andalannya, lalu memeluk sayang pada ketiga bocah dihadapannya.

"Ini sudah sore, sudah waktunya kalian tidur." --Pemuda tersebut berujar lembut. Tak kalah lembut dengan senyuman yang masih terukir cantik di wajah manisnya.

"Aku masih ingin bermain! tidur itu membosankan!" Protes sang sulung.

"Kami juga masih ingin bermain!" Protesan si kembar ikut menyusul.

Sang Mama dibuat kalap. Sangat susah memang membujuk ketiga malaikat kecilnya untuk tidur. Membujuk ketiganya sekaligus, membutuhkan tenaga ekstra. Terutama membujuk ketua Gang dari ketiga malaikat kecilnya, –Si Sulung. Tapi Mama tidak akan kalah tanpa perlawanan.

"Bagaimana kalau Mama bacakan suatu cerita sebelum kalian tidur?"

.

Hening sesaat.

.

"Cerita apa?" Tanya salah satu diantara si kembar.

Ketika sang Mama ingin menjawab pertanyaan tersebut. Si Sulung malah menyela.

"Aku tidak mau cerita tentang pangeran yang mempunyai segala kesempurnaan tapi gagal dapat gebetan dan terpaksa bikin sayembara Mencari Istri."

Mama terserang penyakit shock. Kaget dan tak bisa berkata apapun –Kalau bahasa kerennya, speechles. Tapi penyakit tersebut tidak mematikan. Penyakit tersebut hanya bertahan untuk beberapa menit saja, setelah itu hilang tak bersisa.

Sang Mama yang sembuh dari penyakit shock dan speechles-nya, kembali malancarkan senyum lembut pada malaikat-malaikat kecilnya. Menatap lekat para malaikat kecilnya lalu berdiri dari hadapan mereka.

"Jika kalian tertarik, Mama akan menceritakannya dikamar kalian, bagaimana?"

Mama sedikit membungkukkan badannya untuk mencubit gemas hidung mancung si sulung. Lalu membalikkan badan dan masuk kedalam rumah. Diam-diam Mama sedikit menoleh kebelakang untuk melihat apakah ketiga malaikat mungilnya mengikutinya atau tidak. Tapi sedetik kemudian, senyum kemenangan tercetak apik di wajah manisnya.

Karena malaikat-malaikat lucu tersebut mengikuti sang Mama sampai ke kamar tidur mereka.


=LeChi=


Mama membukakan pintu kamar malaikat-malaikat kecilnya selebar mungkin agar mereka semua bisa masuk tanpa ada adegan dorong mendorong. Sesudah membukakan pintu untuk malaikat-malaikatnya yang masuk dengan selamat, Mama pun berjalan mendekati sebuah meja, membuka salah satu lacinya, dan mengeluarkan sebuah buku tebal yang sampulnya sudah sedikit usang dimakan usia, lalu kembali berjalan mendekati tempat tidur yang berukuran besar di pojok ruangan tersebut, duduk nyaman bersandar ke dashboard dan memulai ceritanya.

Kouki and The Emperor Eyed Beast [Akafuri] - Kuroko No BasukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang