14

6K 651 1
                                    

Yujin POV

Setelah Johnny menelfon sekretaris nya, aku dan Jaehyun langsung pamit.

Jaehyun mengajak ku ke ruangan nya.

"Kau bisa duduk Yujin." Kata Jaehyun.

Aku langsung duduk begitu juga Jaehyun.

"Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan nya sekarang karena aku takut.."

Jaehyun menghentikan kalimat nya sebentar.

"...kau menjauhi ku. Tapi karena Johnny sudah mengungkapkan nya, aku akan menjelaskan nya padamu."

"Aku menderita penyakit ini sejak kecil dan kemungkinan terbesar nya adalah karena kekerasan yang ayah lakukan padaku yang membuat ku trauma."

Jaehyun membuka jas dan kemeja nya hingga dia memperlihat kan tubuh ateltis nya tetapi...

..penuh dengan bekas luka.

"Luka ini aku sembunyikan agar tidak ada yang tau tentang kekerasan yang aku dapat saat masih kecil. Hanya Johnny, ahjussi dan Paman Donghae yang tau tentang ini. Johnny bilang kalau aku dan Johnny memang sangat sering disiksa saat kecil, entah itu di pukul langsung dengan tangan, dipukuli dengan benda bahkan disundut dengan benda panas."

Jaehyun membalikan tubuh nya hingga terlihat bekas luka di sekujur punggung nya.

Aku menangis karena aku tidak tau kalau ada orang tua dapat melakukan hal sejahat itu.

Walau ayah ku memang pergi meninggalkan aku dan keluarga ku yang lain, tetapi ayah tidak pernah bermain tangan seperti itu.

"Hei apa aku membuat mu ketakutan?" Jaehyun langsung berjongkok dan menggenggam kedua tangan ku.

Jaehyun menghapus air mata ku lalu memeluk ku.

"Jangan menangis. Hal ini tidak akan terjadi padamu. Tidak akan ada yang bisa menyakiti mu seperti ini. Aku akan melindungi mu."

"B.. Bukan seperti itu.. a.. aku takut jika.. Kau terluka lagi. Aku tidak ingin siapa pun menyakiti mu." Kata Yujin sambil menangis.

Jaehyun mengelus-elus punggung ku agar aku merasa tenang.

"Tidak akan ada yang bisa melakukan hal seperti itu lagi karena... ayah ku sudah meninggal."

Hal itu membuat tangisan ku bertambah keras. Aku merasa tidak enak dengan Jaehyun.

"Hei.. Hei.. kenapa tangisan mu bertambah keras, hmm?"

"Maaf kan aku Jaehyun.. A.. Aku tidak tau kalau.. kalau ayah mu sudah.. sudah tiada. I.. itu tidak tertera di profil mu.."

"Ssst.. berhenti lah menangis. Aku dan Johnny memang memakai profile seperti itu. Kami tidak ingin orang lain tau. Kau melihat bukan bahkan status ibu ku masih bekerja. Padahal.. aku tidak tau apakah sekarang dia masih hidup atau bahkan sudah menyusul ayah."










Jaehyun mengantarku pulang setelah tangisan ku mulai reda.

Dia terus memeluk ku sepanjang perjalanan pulang dan beberapa kali mengecup puncak kepala ku dan juga dahi ku.

Sesampai nya di rumah aku langsung membuka laptop ku dan mencari tau tentang DID.

Aku memang tau mengenai 'kepribadian ganda' tapi aku tidak tau seperti apa kepribadian ganda sebenar nya.

Aku sempat menangis saat membayang kan betapa berat hidup yang Jaehyun jalani.

Enna bilang bahwa Jaehyun sempat homeschooling dan Jaehyun bilang kalau teman-teman nya tidak ada yang mau berteman dengan nya.

Itu pasti sangat berat untuk Jaehyun.

Setelah tau tentang Jaehyun dan DID yang diderita nya, aku bertekad untuk membuat Jaehyun sembuh.

Ya aku akan terus berada di sisi Jaehyun dan membawa kebahagiaan nya kembali.

SPLIT | Jung JaehyunDonde viven las historias. Descúbrelo ahora