0

1.1K 251 83
                                    

"Bagaimana dengan bayi tabung?"

Daniel mengerutkan keningnya. Heran. Tangannya yang sedang menandatangani dokumen terhenti. Sejujurnya ia cukup tertarik dengan bahasan itu.

"Kamu bisa mendapatkan bayi tanpa harus terikat dengan orang lain bos.."

"Memangnya bisa?"

Si lawan bicara justru menyunggingkan senyuman miring. Ia menyesap kopi yang disajikan untuknya. Nikmat.

"Percayakan saja semuanya padaku. Lagi pula ada Jisung hyung yang bisa membantu. Kerahasiaannya pasti terjamin."

Daniel tampak berfikir sejenak. Menimbang saran dari karyawan kepercayaannya itu.

Ia menyodorkan dokumen yang baru saja selesai ia tanda tangani "Baiklah, laporkan padaku kelanjutannya secepat mungkin, Kim.."

"Siap bos!" sahut si Kim semangat "Akan aku carikan carrier terbaik."

Kang DanielDefinition of perfect

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kang Daniel
Definition of perfect

"Love? Hahaha, bullshit! There is no such thing as love in this world.."

Dering suara handphone mengusik tidur Seongwu. Seluruh tubuhnya terasa remuk. Ia butuh tidur yang tenang setelah kegiatan panasnya semalam.

Ia mendecih kesal setelah tahu siapa oknum yang mengganggu kegiatan tidurnya itu.

"Wae hyung?! Aku lelah"

Terdengar suara tawa diseberang sana "Apa si Kwon tidak membiarkanmu tidur semalaman? Berapa ronde?"

"Aku matikan!" ketus Seongwu

"Yaa.. Ong Seongwu tunggu! Aku punya pekerjaan menjanjikan untukmu."

"Pekerjaan? Berapa tawaran semalamnya?"

"Bukan cuma semalam, tapi 9 bulan.."

Seongwu mendengus "Hyung jangan bercanda!"

"Aku serius Ong, kali ini bukan sebagai partner sex. Tapi sebagai carrier yang membawa bayinya. Dia bilang akan memberikan uang berapapun, bahkan dia akan menjamin hidupmu selama kamu mengandung bayinya."

"Aku menolaknya. Bye!"

Lalu panggilan telepon itu terputus secara sepihak oleh Seongwu.

Apa tadi dia bilang?

Carrier?

Mana mau Seongwu hamil anak orang lain. Enak saja!

Seongwu tidak mau perutnya melar. Terlihat sangat mengganggu. Belum lagi semua hormon aneh yang harus ia hadapi selama sembilan bulan lebih. Pasti akan sangat melelahkan.

Jika pun Seongwu ingin hamil, ia hanya ingin hamil anaknya sendiri. Tentunya dengan pria yang ia cintai. Suatu saat nanti saat Seongwu sudah menemukan orang yang tepat untuk membuat sebuah keluarga baru. Ya, nanti, entahlah.

Apa mungkin ada orang yang mau menerima Seongwu apa adanya. Ditambah segala sisi kelamnya.

Membayangkan masa depan saja Seongwu tidak cukup berani. Rasanya ia tidak berhak.

Berhubung sudah terbangun, Seongwu mengecek handphonenya lagi. Ada beberapa telepon dan pesan masuk yang membuatnya mengerang frustasi.

Tagihan hutang.

Sial.

Seongwu bangun dari tempat tidur. Ia mendadak haus.

"Shit!" ia melirik bercak kemerahan yang memenuhi dadanya, cuaca terlalu panas hingga ia tidur hanya dengan celana pendek "Lain kali aku tidak akan membiarkannya meninggalkan bekas." dengusnya entah pada siapa

Ia berjalan kearah dapur. Mengambil sebotol air dingin dan langsung menenggaknya habis.

Ting!

Pesan baru lainnya masuk. Kali ini pesan itu berhasil membuat Seongwu sedikit tersenyum. Meski akhirnya berakhir dengan senyuman miris.

Ahh Seongwu lupa jika bulan depan libur musim panas sudah berakhir. Artinya semester baru sudah didepan mata.

Ia memecet sebuah nomor. Melakukan panggilan. Butuh dua dering sebelum panggilan itu diangkat.

"Hyung, aku akan menerima tawaran itu." ucapnya langsung "Pastikan uangnya dibayar didepan.."

Ong SeongwuYhaa whatever~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ong Seongwu
Yhaa whatever~

"Hey dude! Life is not fair!!"













Boom! Tetiba dapet wangsit bikin ginian

Cek ombak duluuu

Ehee~

Semoga sukaaa

Semoga sukaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Begin Again || Ongniel Where stories live. Discover now