Bagian 10 - Nasi Goreng Ala Iqbaal

Start from the beginning
                                    

• • •

"Eh Tumben kamu udah rapih pagi-pagi, mau kemana?" Heran Fila saat melihat Putrinya yang baru saja turun dari tangga dengan penampilan yang sudah rapih di pagi pagi ini. Pasalnya ini lumayan pagi, sekarang saja menunjukkan pukul 06.00. Tumben sekali putrinya sudah bangun jam segini.

"Eh iya, kamu Fitting baju kan hari ini?" Lanjut Fila.

(Namakamu) mengangguk. "Iya ma, tapi aku mau nyamperin Iqbaal ke Apartment nya aja, kasian dia kalo kesini nanti jadi bolak balik." Ucapnya, pasalnya tempat Fitting baju nya beda arah dengan rumah (Namakamu), kan kasian nanti Iqbaal menjadi bolak balik.

"Ya udah, nanti mama nyusul sama Bunda Rike ke tempat Fitting. Hati hati ya.." Ucap Fila mengizinkan anaknya.

(Namakamu) tersenyum lebar lalu menyalimi punggung tangan Fila. "Assalamualaikum ma.."

"Waalaikumsalam.."

Setelah itu, (Namakamu) keluar dari rumahnya dan memasuki mobilnya. Tentu ia akan di antar oleh supirnya. Tak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya mobil pun melesat menuju Apartment tempat Iqbaal berada. Sebenarnya hari ini (Namakamu) akan membuat kejutan untuk Iqbaal yaitu datang ke Apartment pria itu diam-diam. Ia juga sudah tahu PIN password Apartment Iqbaal, kebetulan pria itu pernah memberitahu PIN Apartment nya kepadanya.

Tak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya (Namakamu) sampai di bangunan Apartment tempat Iqbaal berada. Ia keluar dari mobil nya setelah berpesan pada supirnya agar tak menjemputnya karena nanti ia akan berangkat dengan mobil Iqbaal tentu nya. (Namakamu) memasuki lobby Apartment itu lalu melangkahkan kaki nya menuju Lift. Ia menekan angka 18, Yap, pria itu berada di lantai 18. Setelah keluar dari Lift, ia mulai mencari kamar Apartment Iqbaal. Tak lama, akhirnya ia pun dapat. Ia memasukkan PIN password yang pernah di beritahu Iqbaal waktu lalu.

Berhasil, ia membuka pintu Apartment itu perlahan. Yang ia lihat sekarang adalah sepi dan rapih. Sungguh, walaupun Iqbaal itu pria, tetapi semua ruangannya terlihat rapih dan bersih. Dan sekarang sudah dipastikan pria itu masih tidur di ranjang nya dengan nyenyak.

(Namakamu) menaruh tas selempang nya di sofa ruang tamu. Lalu ia melangkahkan kaki nya menuju kamar tidur Iqbaal. (Namakamu) membuka pintu itu dengan perlahan dan melihat Iqbaal yang masih tertidur pulas, pria itu terlihat nyenyak sekali. Ia berjalan menuju ranjang Iqbaal dan ikut berbaring di samping pria itu yang masih memejamkan mata nya.

(Namakamu) tersenyum geli menatap wajah Iqbaal yang sangat polos ketika sedang tidur seperti ini. Seperti bayi dan terlihat lucu sekali. Ia mengulurkan tangannya dan memainkan bulu mata Iqbaal yang terlihat sedikit lentik membuat ia terkekeh kecil.

"Ayo bangun.." Sahut (Namakamu) lalu beralih mengusap pipi Iqbaal dengan lembut.

Iqbaal melenguh saat merasakan tangan seseorang yang menyentuh permukaan wajahnya dan kemudian dia membuka mata nya secara perlahan untuk mengetahui orang tersebut. Setelah penglihatannya sudah jelas, betapa terkejutnya dia saat melihat (Namakamu) yang berada di hadapannya.

"K-kok kamu ada disini?" Ucap Iqbaal kaget.

(Namakamu) tersenyum geli. "Emang gak boleh kalo aku kesini?"

"Uhh sayang, boleh dong. Sini sini peluk dulu sama Papa." Iqbaal merentangkan tangannya seolah menyuruh (Namakamu) agar masuk kedalam pelukannya. (Namakamu) tersenyum geli dan tanpa aba-aba, ia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Iqbaal dengan erat. Walaupun pria itu belum mandi tetapi wangi maskulin yang nempel di tubuh Iqbaal masih tercium dan itu membuat (Namakamu) suka sekali menghirup aroma maskulin yang membuatnya tenang.

Iqbaal pun membalas pelukan (Namakamu) dengan erat dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher gadis itu. "Udah cantik aja, emang mau kemana sih?"

My Girl [IDR]Where stories live. Discover now