Rei-bi and the bond

Start from the beginning
                                    

"Apa kau merasakan itu Amaru? Itulah yang dinamakan kebencian. Jangan lupakan kebencian itu"

"Amaru, aku masih bisa bertarung tidak peduli dengan kesedihan dan lukamu. Kau bisa mengerti bukan? Aku akan menangani semuanya sendiri. Jangan bergerak, karena aku datang untuk mengalahkanmu" tanpa disangka.

Saat Naruto sedang mengatakan perkataan yang seharusnya menginspirasi tapi tidak dalam pertarungan itu, ditangkap berbeda oleh perempuan berambut merah. Amaru dengan perlahan mengarahkan pisau yang diberikan oleh Shinnou kearah dirinya sendiri. Shinji sedikit terkejut saat melihat itu.

Namun, saat tinggal menancap ke dada di perempuan merah, pisau tersebut terhalang oleh tangan Naruto yang mengakibatkan tangan Naruto yang terluka.

Shinji juga sedikit terkejut dengan posisi mereka saat itu. Naruto yang berada di belakang Amaru dengan tangan yang berada di depanya. Seakan akan si pirang sedang memeluk Amaru dengan sebelah tangan. Atau memang seperti itu?.

Saat Shinji melirik ke sebelahnya, Shinji melihat Sasuke yang mengetatkan rahangnya dan seakan akan raut wajahnya yang memang sudah datar menjadi semakin datar. Tidak lupa dengan tanganya yang menggenggam seperti bersiap untuk memukul seseorang.

'Wow someone is jealous '.

"Bukan. Bukan begitu. Kau harus tetap hidup untuk mengucapkan salam perpisahan. Kau tidak pernah mengucapkanya bukan? Kau tidak pernah menyatakan perasaanmu. Kau harus memberitahunkanya, ne? "

"pertama kali tersanjung saat dia menyanjungku-"

Dengan perlahan Amaru meraih tangan Naruto yang terluka lalu berusaha mengobatinya

"Pertama kali aku belajarapa yang harus aku lakukkan saat dia mengajariku"

"Aku tau"

"pertama kali aku menyadari bahwa aku cantik,,,, saat aku menyadari apa yang dia pikirkan tentangku. Bagiku segala pikiranku hanya untuk Sensei. Pertama kali aku ingin di kasihi dan ingin dicintai. Zutto,,,, zutto,, sensei ga daisuki desu" dengan itu entah kenapa setelah Amaru berkata seperti itu, si Shinnou itu tertawa terbahak bahak.

"Dasar bodoh! "dengan teriakkan tersebut Naruto berhasil memukul Shinnou.

"Jangan memaksa semua orang dengan pemikiran rumitmu mengenai orang lain. Perasaan orang yang mencintai orang lain. Hati itu tidak akan pernah dikalahkan oleh kegelapan. Kau bukan apa apa. Kau hanyalah sampah" Saat Naruto akan melancarkan Rasengan kearah Shinnou, Sasuke menggagalkan jutsu itu dengan Chidori.

Shinji bahkan tidak tau jika Sasuke sudah keluar dari persembunyian mereka. Dengan begitu Shinji hanya dapat menghela nafas lelah.

  Tap

"Sasuke"

   --Shinji Pov--

Aku tidak tau jika sebuah misi bisa semelelahkan ini. Setelah Sasuke keluar dari persembunyian, aku lebih memilih untuk tetap bersembunyi dengan memperhatikan apa yang Sasuke dan Shinnou si Maniak itu bicarakan.

"Setelah sekian lama, sepertinya Orochimaru membutuhkan bantuanmu sekarang" bisa kulihat jika Shinnou seperti tidak mau berkompromi dengan Sasuke.

"Bantuanku? Dan jika aku menolak? Apa kau bermaksud untuk memaksaku? " dengan nada yang tenang, dengan cepat Sasuke beralih ke belakang Shinnou.

"jika kau menginginkanya"

"Kau meremehkanku? Apa kau pikir Chakra kegelapan sudah lenyap? Kau salah. Dunia ini di penuhi oleh kegelapan dari setiap orang dengan jutsu aktivasi tanganku-" tanpa mendengar dengan selesai apa yang dikatakan Shinnou, Sasuke memotong ucapanya.

Unknown Fate  (Naruto Fanfic) Where stories live. Discover now