Quick Transmigration: Helping The All Character

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Setelah mereka melakukan perjanjian. Pada sistem kupu-kupu memiliki simbol rantai hitam murni, sedangkan Huan Yanda memiliki simbol kupu-kupu kecil keemasan dengan jejak di belakang pundak atas kanan.

Perlahan bayangan mereka menghilang, dan muncul di sebuah kereta. Ya, sebuah kereta!

"Ehhh! Mengapa transportasi ini mirip kereta bawah tanah? Apa yang kita lakukan di sini?" Huan Yanda benar-benar bingung.

Bukankah setelah para transmigrator melakukan perjanjian dengan sebuah sistem akan langsung pergi melakukan tugas? Apa yang mereka lakukan disini? Di mana tugasnya?

Sistem meliriknya. Mengatakan,"Bukan 'mirip', tapi 'sama' dengan fungsi berbeda. Kereta bawah tanah ini akan mengantarkan kita pada dunia yang akan kita tuju."

"Woah, aku tak tahu kalau pergi ke dunia misi bisa menggunakan kereta bawah tanah. Aku tidak menemukan hal seperti ini. Ini benar-benar pengalaman baru bagiku." Puji Huan Yanda dengan mata berbinar dan kagum.

"Haha, setiap transmigrator memiliki caranya sendiri dalam bertransmigrasi ke dunia. Jika kau tak menyukainya, kita bisa bertransmigrasi seperti yang lain."

Huan Yanda memikirkannya. Langsung merinding. Dia telah membaca, dimana banyak transmigrator mengalami efek samping. Dia tentu saja tidak mau ketika sistemnya memiliki alternatif lain yang lebih baik.

"Tidak perlu---Ah, iya. Mengapa dipertemuan pertama kita, kau tak menyebutkan namamu?---Biar aku tebak..., hmm..."

"Ketika kau sudah selesai berpikir, beritahu aku." Sistem tidak peduli, apa yang Tuan Rumahnya tebak. Dia akan memberitahunya ketika dia selesai dengan imajinasinya.
.............

"Aku menyerah..." Huan Yanda ingin meneteskan air mata sekarang. Dia telah berusaha menebak banyak nama, namun tidak ada yang cocok.

Ketika dia memberitahu sistem, sistem hanya mengatakan; "salah", "bukan", dan "tidak".

"Namaku Messenger of Death. Ngomong-ngomong, kereta bawah tanah ini akan memakan waktu yang begitu lama, jadi, mari kita manfaatkan waktu ini untuk membicarakan hal-hal yang perlu diperhatikan."

Huan Yanda menelan saliva dengan susah payah, gugup. Jantungnya berdebar dengan kencang. Namun, matanya penuh dengan tekad dan keras kepala.

Bahkan jika dia gugup, dia tidak akan pantang menyerah, dan menyesali keputusan ini.

'Itu benar, aku tidak akan menyesali apapun!'

"Ini." Sistem memberikan sebuah buku 'Panduan untuk Transmigration' yang muncul dari suatu tempat.

Buku 'Panduan untuk Transmigrator'---yang tebal melebihi kamus membuat Huan Yanda tercengang bodoh, melihat buku hitam sederhana itu.

Buku ini sangat tebal. Bagaimana dia bisa membacanya? Oh, Ibu, bawa aku pulang.

Huan Yanda meratapi dirinya yang harus membaca buku 'Panduan untuk Transmigrator' yang berat, dan tebal melebihi kamus.

"Mengapa kau tak mengatakannya langsung saja?"

Bukankah lebih mudah? Jadi, dia tidak perlu membacanya---buku yang membosankan, diperkirakan, rambutnya agar segera rontok karena stres yang berlebihan.

"Malas. Sangat melelahkan---terlalu panjang. Dan kau harus mengingatnya, mengerti?"

A-apa yang barusan sistem katakan? Malas? Melelahkan? Apalagi dia yang hanya melihat dari sampulnya; sederhana, polos dan membosankan ini?!! Dia juga lelah, oke?!

WTF!

Huan Yanda menguarkan aura suram disekitarnya.

............

Setelah perjuangan yang melelahkan. Dia hanya mampu menghafal setengah dari buku 'Panduan untuk Transmigrator', itu pun hanya kalimat pendek. Ini benar-benar menghancurkan otaknya.

Sistem yang melihatnya hanya menghembuskan nafas pendek. Itulah mengapa dia tidak mau menjelaskannya karena hanya membuang-buang energinya saja.

"Baiklah, sudah cukup. Kau tidak perlu tergesa-gesa untuk menghafalnya. Kau bisa membacanya ketika memiliki waktu luang atau aku akan memberitahumu."

"Hiks... Terima kasih. Kau adalah penyelamatku." Katanya dengan tersenyum lega dan penuh syukur karena sistemnya yang penuh perhatian, peka, disiplin dan baik.

"Tidak perlu. Itu ada di buku 'Panduan untuk Transmigrator'."

Mendengar dari perkataan sistem, dia membeku dan senyumnya kaku. Hatinya benar-benar retak. Dia tidak tahu harus tertawa atau menangis.

'Dari mananya baik? Dari mananya peka? Dari mananya pehatian, HAH?!! Dia ini iblis, bukan?! Aku menarik kembali perkataanku, kecuali disiplin!'