part 4

131 3 1
                                    


"Rei ... cepetan jalanya, Bu Tini udah ada di gerbang, cepetan pake rok lu" Ardi yang berjalan lebih dulu di depanku meneriakiku.

Aku berjalan di belakang bersama Dika.

"Dik, titip tas gue ya" Aku segera mengambil rok ku di dalam tas dan menyerahkan tas ku pada Dika, sementara Aku bergegas ke belakang warung Mang Rakam untuk memakai rok ku.

Untung Bu Tini tidak tahu kalau Aku baru memakai rok tadi, kalau ketahuan Aku baru pakai rok di sekolah, Aku pasti langsung di ceramahi.

Tiba-tiba ada yang menarik rok ku dari belakang.

"Woi siapa yang na..." Aku terdiam saat tahu yang menarik rok ku ternyata Dika.

"Maaf, tadi rok kamu yang belakang nyangkut di celana pendek kamu, Aku cuma bantu benerin" ucapnya malu-malu.

***

Jam istirahat. Anak-anak berhamburan keluar. Segerombolan anak-anak berdiri di dekat lapangan sambil tertawa-tawa.

"Rei, si Siti nangis tuh, di gangguin anak-anak kelas 4, lu bantuin gih" Obi menarik tangan Rei, padahal Rei baru keluar dari kelas hendak makan di kantin. Siti anak pendiam dan pemalu yang sering jadi target bully an anak-anak nakal di sekolah ini.

Rei menghampiri Siti yang sedang menangis di depan anak-anak yamg sedang mengolok-oloknya.

"Siti lu kenapa nangis" Tanya Rei.

"Mereka ngintipin celana dalam Aku, pakai serutan yang ada kacanya yang di tempelin di sepatu mereka, sekarang mereka lagi ngetawain Aku" jawab Siti terisak.

"Wah ... wah ...wah...beraninya cuma sama cewek doang lu pada ya" ucap Rei sembari berkacak pinggang di hadapan mereka.

"Rei kita kan cuma gangguin anak-anak cewek, kenapa lu yang sewot" kata Anjar salah satu anak yang mengganggu Siti.

"Wah, dasar kol busuk lu, tomat bojrot lu ya, gue juga cewek tau, ya gue marah lah kalau temen-temen cewek gue lu gangguin" Rei mengangkat lengan baju nya sedikit.

Mereka malah tertawa mendengar kata-kata Rei.

"Elu mah bukan cewek Rei, lu mah cewek jadi-jadian" mereka tertawa terpingkal-pingkal.

"Wah, anak sekolah, tapi mulutnya gak di sekolahin gini nih, sini lu kalau berani lawan gue, lu mau yang mana, rumah sakit ..." Rei mengacungkan tinju kirinya.

"Atau kuburan ..." Rei mengacungkan tinju kanan nya sambil pasang kuda-kuda.

Melihat Rei memasang kuda-kuda, anak-anak itu langsung berlarian.

"Dasar cemen lu semua" Teriak Rei.

Rei menghampiri Siti.

"Udah jangan nangis lagi, makanya kalau ke sekolah jangan pake rok doang, pake celana pendek lagi dong biar gak di intipin" ujar Rei sambil menghapus air mata Siti.

"Makasih ya Rei" ucap Siti.

"Lu emang hebat Rei, baru pasang kuda-kuda aja mereka langsung ngacir" Obi menepuk- nepuk bahu Rei.

Ardi, Ucup, dan Dika ikut menghampirinya.

"Tapi tadi gue denger kaya ada yang aneh dari omongan lu, kok ada tomat busuk segala" tanya Ardi penasaran.

"Abisnya gue gak boleh ngumpat pake nama-nama penghuni kebun binatang ama Emak gue, ya udah gue ganti aja pake nama sayuran sama buah-buahan, kata Emak gue juga kasian, tuh penghuni Ragunan gak salah suka di bawa-bawa kalau kita lagi marah"

Semua teman Rei tertawa.

"Rei, tapi itu mah jatohnya bukan kaya marah-marah, lu kayak lagi jualan sayuran dodol" Ardi menoyor kepala Rei.

"Udah ah berisik lu semua, gue mau ke kantin" Rei berjalan melewati mereka.

"Reina tunggu dong" Dika segera menyusul Rei.

"Buruan lu berdua, si Rei kalau udah laper nyeremin, meja di gulain juga bisa dia makan" Obi tergesa-gesa menyusul Rei dan Dika di ikuti Ardi dan Ucup di belakangnya.

Aku Pengen Jadi CewekWhere stories live. Discover now