Hwa Eun keluar dari ruangan itu.

Di depan kamar terdapat halaman yang luas sekali. Di sisi kanan ada sebuah danau indah, di sekitar danau itu terdapat banyak pohon. Di sisi kiri ada sebuah gazebo besar berdiri kokoh. Di belakang kamar, terdapat ruangan yang berisi bak besar dan berbagai peralatan mandi, ruang itu khusus di gunakan bagi Hwa Eun yang di berikan oleh pangeran Wang Wyu.

"Aigoo, ini dari bahan yang sangat mahal."

"Gazebo ini besar sekali, aku bisa melukis di sini."

"Omo, aku bisa menaiki perahu kecil di danau indah itu, sambil melihat sakura bermekaran."

Hwa Eun terus berbicara, banyak pelayan yang tertawa melihat nya berbicara sendiri.

"Hwa Eun, apa kau senang berada di sini?" Tanya Hwa Bin.

"Tentu." Kata Hwa Eun sambil memeluk Hwa Bin.

"Ayo biar ku kenalkan dengan para pangeran." Kata Hwa Bin sambil memegang tangan Hwa Eun.

***

Mereka tiba di kediaman para pangeran.

Di salah satu gazebo terdapat para pangeran berkumpul.

"Nah, kakak ipar ada di sini." Kata pangeran Hyo Ji.

Hwa Bin memberi hormat ke pada para pangeran.

"Hyungnim benar, kakak ipar kita cantik." Puji pangeran Joh Yi.

"Siapa dia?" Tanya pangeran Hyo Eun menunjuk ke arah Hwa Eun.

"Perkenalkan hamba Hwa Eun, adik dari Hwa Bin istri pangeran Wang Wyu." Kata Hwa Eun sopan.

"Hwa Eun." Gumam Pangeran Hyo Ji.

"Eun-a, boleh ku panggil begitu?" Tanya pangeran Hyo Eun.

"Ah, tentu pangeran." Kata Hwa Eun.

"Berapa umur mu?" Tanya pangeran Hyo Ji.

"15 tahun." Ucap Hwa Eun.

"Emm, jadi aku harus memanggil mu apa?" Tanya pangeran Hyo Ji sambil berpikir keras.

"Eun-a, kapan kita bisa melukis bersama?" Tanya pangeran Joh Yi.

"Melukis? Di kediamanku ada sebuah gazebo besar, kita akan melukis disana." Kata Hwa Eun dengan semangat.

"Semangat mu tidak di ragukan lagi." Tawa pangeran Wang Yo.

Pangeran Wang So menyesap teh nya dalam diam, ia menatap Hwa Eun, yang tengah berbicara dengan para pangeran lain.

Hwa Eun menyadari pangeran Wang So menatap nya, Hwa Eun tersenyum kepada pangeran Wang So.

Pangeran Wang So salah tingkah karena telah tertangkap basah menatap seorang gadis. Melihat Hwa Eun tersenyum pangeran Wang So ikut tersenyum.

***

Hwa Eun melangkah santai menuju danau yang di sisi kanan kamar nya.

Danau itu sangat indah dengan banyak pepohonan yang tumbuh di sekitar nya.

Hwa Eun menatap kosong danau itu.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya seorang pria.

"Omo, kau ini seperti hantu saja." Kata Hwa Eun kesal.

"Kau sudah membeli perahu untuk mengelilingi danau?" Tanya pangeran Wang So.

"Belum, tapi aku sudah berencana." Kata Hwa Eun.

"Emm, mau berkeliling istana? Ada banyak yang ingin aku tunjukan. " Tanya pangeran Wang So.

"Kau akan mengantarku?" Tanya Hwa Eun pangeran Wang So mengangguk.

Mata Hwa Eun berbinar dan tersenyum manis. Pangeran Wang So segera menarik tangan Hwa Eun.

***

"Waah, indah sekali aku baru tau ada danau lagi di istana, ini bahkan lebih indah di bandingkan danau di sisi kanan kediaman ku." Kata Hwa Eun bersemangat.

Pangeran Wang So menatap Hwa Eun sambil tersenyum.

'Ada apa ini?' Batin pangeran Wang So.

Mereka terus berjalan mengelilingi istana, Hwa Eun tak henti-henti nya berbicara bahkan mengalahkan kicauan burung. Pangeran Wang So hanya tersenyum menatap Hwa Eun yang berbicara.

"Ayo kita ke taman istana." Kata pangeran Wang So sertai anggukan dari Hwa Eun.

Mereka sampai di pintu masuk taman.

"Taman ini, cantik sekali." Mata Hwa Eun berbinar.

"Whaa, kalian hebat sekali bisa membuat taman secantik ini." Kata Hwa Eun.

Pangeran Wang So tersipu, dia tak pernah mencoba merawat taman itu.

"Wang So-a, bisakah aku memanggilmu seperti itu?" Panggil Hwa Eun menyadarkan pangeran Wang So dari lamunan nya.

"Wang So-a? kau sungguh tidak sopan memanggil nama pangeran ke-4 dengan menyebut nama nya saja!" Bentak seorang gadis.

"Jangan membentaknya Kyung Hee." Kata pangeran Wang So.

"Hyungnim, dia telah..."

"Cukup, ayo pergi dari sini." Kata pangeran Wang So lalu menarik tangan Hwa Eun.

Putri Kyung Hee menatap pangeran Wang So dengan tatapan tak percaya, seorang pangeran yang terkenal dingin tiba-tiba membela seorang gadis.

Putri Kyung Hee menggeleng, dan menatap Hwa Eun tajam.

"Siapa dia? Selidiki dia!" Perintah putri Kyung Hee ketika pangeran Wang So dan Hwa Eun keluar dari taman.

***











































Gak jelas? Iya:v

Menurut kalian My Emperor ini seru gak sih?

My EmperorWhere stories live. Discover now