Aku mengangguk mengerti, jadi intinya kristal ini berfungsi untuk menyokong hidup lisa, karna selain berfungsi sebagai jantung, benda itu juga berfungsi sebagai pengobat lukanya dan mungkin akan ada kejutan lainnya.

“ah bagaimana dengan gelang itu? Apa memiliki fungsi juga?” ujarku menunjuk gelang yang terpasang pas di lengan kirinya.

Seakan mengerti, lisa mengangguk, mengarahkan tangan nya ke sebuah bingkai foto di atas meja hias ku, membuat benda itu melayang di udara, dan menempatkannya kembali.

“errr apa itu kekuatan mu? Kamu bisa mengendalikan gravitasi?” tanya ku penasaran yang di angguki nya.

“ga-ta-si?” tanyanya bingung

“Gra-vi-ta-si” ejaku menunjuk bingkai foto yang di gunakannya tadi

‘Gra-vi-ta-si” ujarnya mengangguk semangat

“apa yang akan terjadi jika benda itu di lepas?” ujarku menunjukkan gestur melepas gelang itu

Lisa mengepalkan kedua tangannya, mengembangkan kepalan itu seolah-olah menunjukkan tanda ledakan.

“hmm jadi kekuatan mu akan meledak jika benda itu dilepaskan?” tanya ku lagi menirukan gerakannya tadi.

“le-dak” ujarnya mengembang-ngembangkan tangannya.

Mengangguk mengerti, aku kembali memakaikan baju pada tubuh polosnya, aku lupa tadi sudah membuka bajunya karna terlalu terpaku dengan segala ke anehan di dirinya.

“Ah sepertinya aku harus membeli buku belajar bahasa korea untuk mempermudahnya. Hmm baiklah aku akan mengajak nya berbelanja besok, sekalian membantunya mengenal kota ini.”

((๑✧ꈊ✧๑))

Aku tersenyum mendapati alien lucu ini tertidur pulas dengan memeluk erat perut ku, menatapi wajah polosnya yang membuat ku gemas, ku kecup singkat dahi yang tertutupi poni itu, mengusap lembut pipi kenyalnya. “Kenapa kamu bisa membuat ku selalu tersenyum seperti orang gila lili?” gumamku

Rasanya aku masih ingin berada dalam posisi seperti ini, tubuh lisa hangat dan menenangkan, membuat ku betah memeluknya lama-lama. Nah biarlah seperti ini dulu, shoppingnya bisa di tunda sebentar lagi, lagian aku juga tak tega untuk membangunkannya.

“ngggg”

Perlahan dia membuka kelopak natanya, menampilkan iris coklat teduh yang tak pernah bosan untuk ku pandang, dengan mata sayu dia mengembangkan cengiran khasnya.

“selamat pagi” ujarku mencubit gemas hidung bangirnya

“pagi J” balasnya riang

“ayo mandi, aku akan membuatkan makanan, setelah itu kita pergi keluar, oke?”

Lisa mengangguk patuh, berjalan riang ke kamar mandi dengan menyenandungkan lagu yang ku rasa berasal dari planetnya.

“baiklah Kim Jennie, saat nya membuatkan sarapan untuk bayi besar mu” ujarku melangkahkan kaki ke arah dapur.

15 menit berlalu, Lisa telah duduk rapi di meja makan, menantikan sarapan untuk mengatasi cacing-cacing yang telah demo didalam perutnya. Ku susun rapi beberapa jenis makanan yang sengaja ku buat banyak karna nafsu makan lisa yang besar yang di santap antusias oleh gadis alien ini. Terkekeh geli saat dia tersedak lucu.

“pelan-pelan lisa” ujarku memberikan segelas susu, ntah kenapa melihatnya makan saja sudah membuatku kenyang.

“selesaikan makanmu, aku akan bersiap dulu.” ujarku berjalan ke kamar meninggalkan lisa yang sibuk menyantap makanan itu. Ish aku di abaikan.

luz sin gravedad 《JenLisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang