"urusai! ya udah, bilangin Gempa jangan pulang lama!" ucap Halilintar lalu mematikan ponselnya secara sepihak.

Hanna menghembuskan nafas lega lalu mengacungkan jempol pada Gempa, Gempa membalasnya "good job, Han." sambil mengacungkan jempolnya.

"Ingat ya, kalau kamu dimarahin jangan salahin aku." ucap Hanna.

"Don't worry, Dude," balas Gempa sambil tersenyum.

"Bajumu yang basah sudah taro di mesin cuci?" tanya Hanna.
"Udah kok,"
"Yaudah, biar ku cuci. Kamu duduk aja dulu," ucap Hanna.

"Dimana?"

"Tuh, kebun belakang,"

"ga lucu Han," balas Gempa.

"lagian si, ampun dah...kok kamu jadi golok gini sih Gem?" tanya Hanna kesal plus greget plus emosi plus paket gratis yutub//lah.

"oh, maaf kalau gitu, kayaknya aku ketularan kak Taufan deh,"

~~~~~~~~~~~~~~~

disisi lain, Taufan...

"Haachuu..!!"

"makanya, kalau jadi orang jangan begok, diomongin orang kan jadinya," ucap Blaze sambil menuju ke kamarnya.

"Nyadar diri vangke!!"

~~~~~~~~~~~~~~

Gempa duduk disofa seperti yang diperintahkan Hanna, Gempa menatap langit-langit rumah memikirkan kejadian disekolah siang tadi, tatapannya terlihat kosong dan hampa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"GEMPA!!!"

"YASSALAAM!!" teriak Gempa kaget. Hanna tertawa cekikikan mendengar respon Gempa.

Gempa mengelus dadanya,"apasih Han?! Untung aku ga punya riwayat jantung."

"Ahahaha ya maap, lagian kamu kenapa melamun?"

"Gak pa-pa," ucap Gempa sambil memalingkan mukanya, Hanna terdiam lalu duduk disamping Gempa. "kamu mau sampai kapan begini?"

Gempa lalu menatap Hanna," gak tau,"

Bukk!!
Hanna melempar bantal yang ada di sofa kearah muka Gempa, yang jadi sasaran tentu saja kaget.

"Hanna! Apaan sihh?! Ngelempar bantal kayak gitu!"

"Ga tau, pengen aja." ucap Hanna datar, Gempa menjadi kesal karna ulah nya. Tentu saja, saudaranya saja tidak pernah melakukan hal itu padanya,"kok kamu jadi nyebelin gini sih Han?"

Hanna menoleh pada Gempa, lalu menepuk kedua bahu Gempa, "yang ngeselin itu kamu sahabatku sayang~!!!" ucap Hanna dengan geram dan raut wajah yang menyeramkan.

Gempa merinding, tentu saja dia tau maksud Hanna, "ma--maaf?" ucap Gempa tidak jelas kayak hidup Author :v.

Hanna lalu menurunkan kedua tangannya, "Gempa, kamu harus berhenti bersikap kayak gini, berpura-pura bahwa semua baik-baik saja, menanggung semua tanggung jawab dan masalah mu sendiri, terlebih lagi kamu ga mau terbuka dengan saudara-saudaramu, kenapa sih?"

Gempa terdiam sebentar, "aku sendiri juga ga tau Han, kenapa sifatku kayak gini, aku juga bingung kenapa aku lebih terbuka kepadamu daripada saudara-saudaraku yang lain," Gempa tersenyum miris.

"Gem, kalo aku udah pindah ke Jepang, kamu udah ga ada tempat buat pelarian lagi, kamu harus segera terbuka dengan keluargamu,"

"Aku ga nganggap kamu sebagai tempat pelarian kok,"

"Iya, aku tau, maksud aku kamu ga ada tempat buat tenangin diri lagi kalo kamu ga segera terbuka dengan saudara-saudara kamu," Gempa hanya terdiam mendengar ucapan-ucapan Hanna.

"Lagian kamu pake pindah segala sih."

"Kok jadi nyalahin aku?!"

Kring..kring..

Suara telepon rumah Hanna berdering, Hanna segera bangkit untuk mengangkat teleponnya, setelah berbicara sedikit Hanna memberikan teleponnya pada Gempa, "Gem, bosmu nelpon nih."

Gempa bingung dengan perkataan Hanna, "bos? siapa?"

"Jawab aja dulu nanti kamu juga tau." Gempa mengambil telepon dari tangan Hanna.

"Halo?"

"PULANG GEMPA ADIKKU YANG TERMANISSS!!!!"

Gempa menjauhkan telepon tersebut dari telinganya. Bahkan Hanna pun terlihat sedang menutup telinganya.

"Iya iya, ini juga mau pulang kok, udah yaa," Gempa langsung menutup teleponnya dengan sepihak.

"Galak banget Gem, sampai ditutup duluan telfonnya." ucap Hanna sambil tertawa.

"Lagian sih dia duluan yang emosian." balas Gempa sambil merengut. "Yaudah, kamu ganti baju dulu baru pulang." ujar Hanna.

"Ya."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halooo wankawan~
Fi update niehh~ sebelumnya mon maap bgt karna up nya lamaaaaaaaa, soalnya sibuk sama tugas sekolah yang menggunung //g nanya.

Btw, Hanna itu versi lainnya Yaya, ya. Cuma dia ga make kerudung, fotonya ada di atas tuh, karya _catmonc (IG)

Tolong maklumi yah :v
Sebagai permintaan maaf Fi buat 1 chap lagi.
Bacaaa jangan tak bacaaa.

Jan lupa vote yeh,
Maksa? Ya, saya maksa :v

Broken (HIATUS)Where stories live. Discover now