"Jam 5," katanya.

Uhuk uhuk.

Mentari terkejut ketika mendengar suara batuk dari arah dapur. Ia pun turun dari ranjang dan berjalan menuju dapur.

Di dapur Mentari melihat sosok Aghi yang sedang memasak. Aghi yang melihat kedatangan Mentari langsung mengahampirinya.

"Maaf ya," ucap Aghi. Mentari memalingkan wajah nya dan berjalan menuju sofa.

Tadi nya Ia ingin pulang, sebal melihat wajah Aghi. Tapi apa daya Ia masih setengah sadar dan ditambah lagi sekarang hujan sangat lebat.

Aghi meraih jemari Mentari dan menarik tubuhnya ke dalam pelukan.

"Maaf Saya bikin kamu menunggu lama," lirih Aghi. Mentari diam tidak menjawab.

Aghi melepas pelukan nya. Dan menjelaskan bagaimana keadaanya tadi. Mentari hanya mengguk pelan.

Aghi mengerti betapa kecewa dan marah nya Mentari menunggu tanpa kabar selama berjam jam.

Aghi menggenggam jemari Mentari, menuntun nya ke meja makan. Aghi kemudian mengambil wajan dan menaruh steak buatan nya ke atas piring lalu menbawanya ke meja makan.

"Kamu belum makan kan?" Tanya Aghi. Lalu duduk di hadapan nya.

Mentari diam tidak menjawab. Bahkan Mentari duduk mengarah ke jendela tidak sedikitpun melirik Aghi.

Aghi langsung memotong kecil steak lalu meraih tangan Mentari lalu memberinya garpu.

"Makan," tambah Aghi dengan sedikit penekanan.

Mentari yang merasa lapar tidak menolak perintah Aghi. Mentari pun makan dalam diam.

Setelah makan Mentari bilang ingin pulang. Aghi pun meng iya kan permintaan Mentari.

Sepanjang perjalanan Mentari diam menatap lurus ke jalan. Aghi hanya bisa diam dan sesekali melirik Mentari.

"Sampe depan aja," Kata pertama yang Aghi dengar dari Mentari hari ini.

"Masih hujan Men, Saya anter sampe Rumah aja," sahut Aghi.

"Gapapa Saya bisa lari". Aghi menghela nafas. Lalu menepi ke dekat pos keamanan komplek Mentari.

"Tunggu Men," Kata nya lalu keluar dari Mobil mengambil sesuatu dari Bagasi.

Lalu masuk kembali dan memberikan Payung kepada Mentari.

"Pake. Nanti Kamu sakit."

Mentari mengambil nya lalu keluar dan berjalan tanpa melihat sedikitpun Aghi.

"Namanya juga remaja Ghi." Katanya lalu menancap gas.

-

Mentari duduk di samping Ibu yang sedang serius memainkan ponsel nya.

"Kenapa Sayang?" Tanya Rammy ketika melihat raut wajah Mentari yang sepertinya sedang kesal.

"Gapapa," Jawab Mentari. Rammy menyimpan Ponsel nya lalu merangkul putri semata wayang nya itu.

"Kamu lagi marahan ya sama pacar?" Canda Rammy.

Mentari langsung kaget mendengar nya. Ia berubah jadi tegang, takut Ibu nya mengetahui hubungan nya dengan Aghi.

"Eng.. engga Bu" bantah nya.

"Ga usah bohong. Baikan dong. Abis baikan bawa kerumah Ibu pengen liat" Tambah nya.

"Apasih... orang ga punya pacar"
"Bener?"

"Asli Bu"
"Cari dong masa mau jomblo mulun Eh by the way nihh Ibu mau ganti baju dulu ah. Gaenak masa tank top an gini," Rammy pun berdiri.

"Emangnya kenapa?" Tanya Mentari.
"Aghi mau kesini katanya,'

Mentari langsung terdiam.

.

Aghi baru saja tiba di Rumah Mentari yang langsung disambut oleh Rammy. Tapi mata nya mencari keberadaan gadis yang sedari tadi sedang merajuk itu.

"Nihh," kata Aghi kepada Rammy sembari memberikan sekotak makanan. Rammy menerima nya dan membawa kantong plastik itu ke meja makan.

"Berasa Abg diapelin sambil bawa martabak," Sahut Rammy. Aghi hanya tersenyum.

Dimana Mentari? Batin Aghi.

Mentari pun turun dari kamar nya di lantai 2 setelah Rammy menyuruhnya turun.

"Ini Aghi bawain Martabak. Kebetulan kan Kamu tadi katanya pengen yang manis- manis," Ucap Rammy begitu melihat Mentari di tangga.

Rammy pun langsung memberikan sepiring kecil Martabak keju untuk Mentari.

Mentari pun duduk di Sofa matanya tertuju pada TV yang sedang menyiarkan Film Harry Potter seri yang terakhir.

Mendadak Ia merasa kesal melihat nya. Ia pun mengganti saluranya.

"Tumben ada film Harry Potter ga Kamu tonton?" Tanya Rammy.

"Iya lagi bt Bu. Tadi di bikin nunggu sama Harry Potter," Jawab Mentari.

Aghi langsung menoleh pada Mentari.

"Maksudnya?" Tanya Rammy yang tidak mengerti.

"Tadi... tadi katanya tayang jam 11. Ehh aku tunggu tunggu sampe ketiduran ternyata tayang nya sekarang. Lama banget kan Bu" Jelas Mentari.

"Ohhh," Balas Rammy.

Aghi yang mendengar nya hanya tertawa pelan. Betapa lucu dan manis nya tingkah Mentari sekarang di mata Aghi.

Pacar Ibu [SELESAI]Where stories live. Discover now