Chapter 19

1.9K 158 14
                                    

3 keluarga saat ini sedang berkumpul di sebuah Restaurant ternama.

"Jadi ada apa kau mengumpulkan kami Minato?"

"Untuk membicarakan hubungan anak-anak kita Kusuma?

"Apa maksudmu Minato, bukan kah Naru-chan akan bertunangan dengan Sasuke?"

"Itu sudah pasti, tapi aku memiliki 2 Putri, putriku yang satu lagi dan Sasori saling mencintai"

Barulah Fugaku merasa lega

"Jadi kau punya 2 putri kenapa aku tidak tahu?"

"Sakura adalah Putri angkatku Miko-chan maka dari itu kalian tidak tahu"

"Kami setuju menjadi besan"

"Yokataa" sorak Kushina mendengar ucapan Mayuri.

Mereka melanjutkan acara mereka dan menetapkan tanggal pertunangan anak-anak mereka.

....

Sakura juga telah mulai bersekolah bersama Sasuke dan Naruto sedangkan Sasori juga selesai mengurus perusahaan yang ada di Jepang dia juga akan pergi ke kampus untuk menuntut ilmu.

Jam pelajaran ketiga telah selesai menandakan waktu istirahat. Sakura dan Naruto tidak bergerak kekantin malah tetap berdiam di kelas membuka bento mereka masing-masing sedangkan Sasuke hanya duduk menunggu di suap oleh Naruto.

"Ne Saki apa kau senang bisa bersekolah kembali?"

"Tentu Naru aku sangat bahagia"

"Kalian berdua akan bahagia selalu. Tidak akan ada lagi duka hanya ada suka untuk kalian"

Sakura dan Naruto menatap Sasuke terharu

"Arigatou"

"Sekarang makanlah, dan hime suapin"

Sakura berasa jadi obat nyamuk melihat kemesraan SasuNaru.

"Aska tegaa"

"Tenang Aska bakal panggilin Saso untuk sementara jadi obat nyamuk aja dulu"

"😏😏😏"

Kembali ke cerita.

....

Itachi sangat bahagia karena perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. Dia sudah lama menyukai Sara cuma Sara rada-rada membuat Itachi ragu.

Mereka telah menjalin hubungan selama 2 minggu dan jika mereka bertemu dunia serasa milik berdua. Cieee cieee

"Tachi-kun, kau yang terbaik"

Sara bahagia melihat Itachi memberikan hadiah padanya dan sesuatu itu merupakan cincin lamaran untuk sara.

"Setelah kita Wisuda aku akan meminta Kaa-san dan Tou-san untuk menikahkan kita"

"Hontou?"

"Aku serius"

Sara langsung memeluk Itachi mengecup singkat pipinya.

Sasori yang kebetulan lewat merasa familiar dengan wajah milik Itachi

"Seperti aku pernah melihatnya, ah mungkin cuma perasaanku, aku kan tidak pernah punya teman yang memiliki keriput di saat Usia muda"
Sambil bergumam, Sasori pun Berlalu tapi perkataan terakhirnya sempat di dengar oleh Itachi.

Itachi menjatuhkan rahangnya.

"Aneh tadi aku seolah melihat bayi besar melintas apa hanya perasaanku saja ya" dengan Suara yang sengaja di besar-besarkan, Sara yang melihat tingkah Itachi Sweetdrop sedangkan Sasori berbalik mengirim glare mematikan pada Itachi.

....

"Jadi sudah di putuskan mereka akan bertunangan sebulan lagi kyaaaa aku tidak sabar ingin menggendong cucu" aura berbinar menguar dari para ibu-ibu yang sangat menginginkan cucu.

Sedangkan para bapak-bapak hanya bersweatdrop ria melihat tingkah para istrinya.

"Jadi kapan kita akan mencari cincin pertunangan untuk mereka?"-Mikoto

"Bagaimana jika hari minggu nanti"-Mayuri

"Aku akan memilihkan gaun untuk mereka"-Kushina

"Terserah kalian, kami hanya akan menerima hasilnya" Kusuma

"Serahkan saja pada kami" kompak ketiga ibu-ibu.

....

Sasuke, Naruto dan Sakura saat ini sedang berjalan pulang dalam perjalanan mereka mampir ke setiap kedai untuk membeli cemilan untuk Sakura.

"Ayo cari ramen aku lapar"

"Hn/ha'i"

Mereka melangkahkan kakinya menuju kedai ramen terdekat.

Naruto tentu saja memesan banyak ramen porsi jumbo, sakura pun ikut-ikutan memesan ramen yang di pesan Naruto sedangkan Sasuke hanya 1 porsi biasa miso ramen.

"Itadakimasu"

Mereka makan dengan lahap, Sakura yang baru mencoba memakan ramen akhirnya ketagihan dan meminta tambahan beberapa porsi lagi.

"Astagaaaa dompetkuuuuuuu" batin Sasuke menangis bombai.

Hanya 30 menit tumpukan mangkok di meja mereka mulai menggunung. Sasuke Facepalm, Naruto sangat puas, Sakura tersenyum lebar.

"Jika aku tahu ramen seenak ini, akan kujadikan makanan favoritku sedari dulu"

"Tentu saja ramen yang terbaik, so ramenkan adalah makanan para dewa"

Saking eksaitednya mereka berdua, hingga melupakan Sasuke yang sedih memikirkan dompetnya yang akan kelaparan dalam satu hari.

"Ne Sasuke sering-sering traktir kami ya, aku juga akan mengatakan pada Saso-kun untuk mentraktir kita"

Awalnya Sasuke hampir Histeris, tapi saat mendengar Sakura akan meminta Sasori untuk mentraktir mereka akhirnya menyeringai keji.

"Hohohoho siap-siap dompet mu akan menangis Sasori" batin Sasuke dengan rencana liciknya.

....

Sasori yang bersiap untuk pulang entah kenapa merasa merinding

"Apa perasaanku saja ya jika seseorang ingin menghabiskan isi dompetku, ah sudahlah"

Sasori yang tidak tahu rencana Sasuke dengan ceria memasuki mobilnya dan pulang ke apartemen berharap akan bertemu Sakura secepat mungkin untuk melepaskan rasa rindunya padahal tidak cukup sehari mereka berpisah.











Tetaplah Tersenyum (Selesai)Место, где живут истории. Откройте их для себя