[26.] How To Love You? pt.2

Start from the beginning
                                    

"Jaehyunie"

"Iya hyung"

"Jaehyun-ah"

"Iya hyungie"

"Woojae"

Aku tersenyum mendengar dia memanggilku seperti itu, rasanya begitu lucu. Hatiku rasanya ingin menjerit bahagia saat ini. hampir 7 tahun lebih bersamanya, aku tidak pernah bisa mengukur rasa cintaku padanya. yang aku tau dan aku yakini, semua rasa yang aku miliki untuknya selalu bertambah seiring berjalannya waktu.

Bersandar pada pintu Rooftop ini, aku masih memeluknya dengan erat. Mengapit tubuh kecilnya dengan kedua kakiku, menenggalamkan wajahnya didadaku. Rasanya begitu indah sore ini. sangat langka aku bisa melakukan hal sederhana seperti ini dengannya.

"Taeyong hyung"

"Iya" lirihnya begitu pelan

"Aku ingin berbicara"

"Bicaralah"

"Berjanjilah untuk menjadi pendengar yang baik. Tidak boleh menyela dan tidak boleh menghentikanku"

Dia mengubah posisinya. Kini dia duduk di depanku dengan wajah yang serius. Aku menengakkan punggungku, melingkarkan kakiku hingga kini dia berada di tengah. Mangambil tangannya dan memberikan ciuman di punggung tangannya. Aku tersenyum sebelum mencium ujung hidungnya.

"Hyung janji?"

"Iya aku janji"

Aku mengambil napas dalam sambil tersenyum, berusahan sebaik mungkin untuk memulai pembicaraan ini.

"Taeyong hyung, suatu hari aku pernah berdiam diri sendirian. Saat itu aku berfikir kebelakang. Berfikir ke masa-masa kita dulu. Aku berfikir aku tidak akan melangkah sejauh ini waktu itu"

Pikiranku kembali kemasa lalu, masa dimana aku merasa tidak pantas untuk berada diatas panggung. Masa dimana kami, aku, Taeyong hyung dan member lain berada di titik terendah kami.

"Tapi saat aku melihat bagaimana usahamu waktu itu, bagaimana kegigihanmu meraih semua ini. aku jadi ingin sepertimu. Aku ingin mengerjarmu. Aku ingin mensejajarkan diriku dengan dirimu. Aku ingin bersama dengan dirimu. Dan semua itu terjadi. Kini aku bisa bersamamu."

Aku melihat bagaimana matanya menatap mataku saat ini. pancaran kehangatan yang keluar dari matanya membuatku merasakan betapa dia sangat mencintaiku.

"Saat aku mencoba untuk melewati semua jalan itu, saat aku mencoba untuk mengapaimu. Apa kau tau hyung, apa permohonanku waktu itu?"

Dia menggelengkan kepalanya, dengan lucunya dia juga mengurucukan bibir. Hingga membuat gerak reflekku untuk menciumnya. Hanya kecupan singkat dipipi.

"Aku selalu memohon agar kau datang padaku. Aku memohon agar kau melihat bagaimana usahaku agar aku bisa bersamamu. Bersanding denganmu dan mensejajarkan diriku denganmu"

Hatiku menghangat saat tangannya kini membelai pipiku, tangan hangatnya benar-benar membuat hatiku ikut menghangat. Aku tersenyum, begitupun juga dengannya.

"Aku tau bagaimana usahamu dalam mengapai semua ini, aku tau karena mataku selama ini selalu tertuju padamu. Bukan hanya mataku, tapi seluruh gerak tubuhku. Semuanya tertuju padamu. Taeyong hyung.." aku mengambil napas dalam, sebelum melanjutkan kata-kataku

"Terimakasih, terimakasih telah ada di kehidupanku. Terimakasih telah ada di sekitarku. Terimakasih untuk semua tujuan dalam hidupmu. Terimakasih untuk mimpimu yang akhirnya bisa membuat kita bersatu"

Airmatanya turun, tapi aku melihat kebahagiaan dalam matanya. Bibirnya sedikit terangkat. Bibir tipisnya bergetar saat ini.

"Aku hanya ingin mengucapkannya sekali Hyung saat ini. dengarkan aku baik-baik" kataku, "Kau sudah melakukan yang terbaik."

Daily JaeyongWhere stories live. Discover now