dan tunggu, apa dia tadi bicara normal?

"whaa, yoongi. aksesoris yang bagus, ayo makan!" detik itu juga yoongi menarik tangannya yang hendak digenggam hoseok.

"tunggu, aku harus membasuh wajahku." katanya kemudian menutup pintu kamarnya dan menuju kamar mandi.

"oh gawd." yoongi terkejut bukan main ketika melihat apa yang ada diatas kepalanya dan dibelakang pantatnya.







"yoongi!" semua orang mencarinya, dia harus segera keluar dan berakting normal jika tidak mau semua orang curiga.

"yoongi, kau didalam?" ah suara ibunya. setelah menggigil sebentar karena kedinginan, yoongi membukakan pintu kamar mandi dan melihat ibunya yang risau.

"ibu.... lihat." keluhnya dengan suara lucu, kedua tangannya menunjuk telinga dan ekor yang muncul secara tiba-tiba.

"awwwie, kau terlihat manis sayang." ibunya sendiri juga gemas sebetulnya, yoongi benar-benar merupakan hewan piaraan sekaligus anak yang diidam-idamkan tiap orang.

"ibuuuu." yoongi semakin merengek.

ibunya terkekeh sebentar kemudian menaikkan tudung hoodie yang yoongi kenakan, "nah, bisa kau menurunkan telingamu? supaya kau tidak kesakitan nantinya." yoongi mengangguk, tapi dia bingung harus bagaimana.

"tidak tahu caranyaaa." masih denga suara rengekan yang sama.

"eiy, jangan menyerah, kau sudah melakukannya dengan baik." kata ibunya menyemangati

yoongi berulang kali berusaha untuk menurunkan telinganya, sedangkan ibunya mencoba memasukkan ekor yoongi kedalam celana.

"apa ini sakit?" tanya sang ibu

"tidak terlalu. ayo ibu kita keluar, yang lain pasti sudah menunggu." ajak yoongi.

apartemen yoongi rusuh sekali, banyak orang membuat dirinya sedikit shock karena yah, dia kira dia tidak punya teman selama ini.

"ini dia ratu kita!" taehyung berkata lantang sambil merangkul yoongi untuk mendekat ke ruang tengah, acara tiup lilin dan potong kue.

"akukan laki-laki, kenapa sebutannya ratu?!" kesal yoongi tidak terima.









"menurutku kau cantik."














"boooo!!"




"payah!!"





"taehyung payah!!"








"gombalmu mamel!"





"apasih, sudah-sudah. astaga."

mereka melanjutkan acara. usai tiup lilin, membuat harapan dan sebagainya, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu datang, mereka berbaris mengantri setelah kue pertama kedua hingga kelima diberikan berurutan pada ibu, ayah, kyungi hyung, dan -mau tidak mau- dia memberikannya pada taehyung yang sudah membujuknya dengan aegyonya.

"ahhh yugi terimakasih!" kata taehyung kemudian memeluk gemas pria mungil itu membuatnya terkejut karena kaki taehyung yang tidak sengaja mengenai ekornya itu.

"kau tidak apa?" yoongi tersenyum menjawab pertanyaan taehyung.

"yang lain boleh memotong sendiri, silahkan!" teriak yoongi.

ibu yoongi mendekati yoongi yang sedang berdiri gelisah ditengah-tengah kerumunan siswa yang mengantri untuk mencicipi kue.

"yoongs, bukankah harusnya ini saatnya suga?" tanya sang ibu.

"seharusnya begitu, tapi yugi tidak tahu bu, apa mungkin karena yadi yugi tiba-tiba jadi suga ya?"

"uhm, yasudah. bersyukur saja kali ini, mungkin dia punya rencana yang lebih baik." yoongi mengangguk.

"yoongi ah, ada masalah apa dengan 'dia'?" tanya taehyung yang sedari tadi menguping.

"t-tidak ada. sudah makan sana."

"kau tidak makan?"

"aku mau daging, mau menemaniku kedapur?" tanya yoongi yang diangguki taehyung, kebetulan si jangkung itu sudah selesai dengan kuenya.

mereka berjalan ke dapur, yoongi seperti sedang mencuri dirumahnya sendiri mengingat taehyung berjaga diluar memeriksa keadaan sementara dia yang mencari-cari makanan.

"taehyung, kau tau sapa otak dibalik pesta ini?" tanya yoongi tanoa menatap yang ditanya.

"humm? well, kau sedang berbicara dengannya sekarang."

DUAGH

"aw! YANG BENAR?!" teriak yoongi tidak percaya.

"aduh santai saja dong yoon." taehyung mendekat, membuka tudung hoodie yang dipakai yoongi kemudian mengusap puncak kepala yoongi, menghilangkannya dari rasa nyeri.

"aksesoris yang bagus, dapat dari mana?" tanya taehyung mengelus telinga kucing itu membuat yoongi mengeram nyaman.


tak lama taehyung menyentilnya hingga berbunyi membuat yoongi otomatis memukul wajahnya yang tampan.

"Aw. sakit yoong."

"m-maaf, ak-aku juga kesakitan karenamu."

"kalau begitu kita impas." yoongi hanya mengangguk sebagai respon.

"whaa, kukira akan lebih baik, ternyata sama saja."

"ah, pestanya terlihat meriah, kita lihat apa kau bisa menciumnya sekarang, yoongs."

"sampai jumpa lagi!!"

"dadah!"

"terimakasih!"

"maaf merepotkan!"

"terimakasih semuanya."

satu persatu teman yoongi lenyap dari apartemennya. jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. sudah lewat tiga jam jadwal shift suga, tapi kenapa dia tidak kunjung berubah?

"taehyung? masih disini?"

"aku disuruh menginap karena ayah dan ibu akan berangkat kerja malam ini."

"iya, yoongi mereka menitipkannya padamu dan kyungi, kau tidak keberatan bukan?" yoongi mengangguk pasrah.


dua/tiga chapter lagi ending~

halfday cat [Taegi]✔Where stories live. Discover now