no... GOSH TAE-!

Începe de la început
                                    

"uh, yoongi?"

"y-ya, ada-ada apa?" tanya yoongi.

"kau panik. dimana kau? kau tidak apa kan?" tanya taehyung giliran mencari yoongi. kaki jenjangnya membawa taehyung ke dapur, masuk ke kamar-kamar kemudian berhenti di depan pintu tertutup yang dia yakini adalah kamar mandi.

"um, yoongs?" panggil taehyg dengan suara rendah.













tidak ada sahutan.






"ugh, em, taehyung apa kau membawa jaket?" tanya yoongi dari dalam pintu tertutup tadi.

"untuk apa?"

"boleh aku pinjam? a-aku tidak bawa pakaian."







"memangnya kau dari mana?"

detik itu juga yoongi mengutuk otak dan mulutnya yang tidak singkron.

"um, itu... a-akan kujelaskan nanti berikan jaketnya, kumohon."

taehyung membuka jaket hoodie yang dia pakai, untungnya bukan zipper, dia sedikut merapikan pakaiannya kemudian mengetuk pintu didepannya.

"ini ambilah." katanya.




yoongi keluar dengan pakaian lengkap, kebetulan tadi dia menemukan celana seragamnya di dekat tasnya, dia membawanya sekalian kemudian berlari ke kamar mandi, dan untuk bajunya, dia pinjam milik taehyung.




"kiyowo." kata taehyung.



"um, tae- kau tahu, kenapa kau ada disini?" tanya yoongi.

taehyung mengerutkan dahinya, "memangnya ini ada dimana?" yoongi menggeleng sambil mengangkat bahunya.




"aish, sudahlah, ayo pulang." yoongi menarik taehyung keluar sambil menyambar tasnya.




"yoongi, bisa pelan-pelan? aku harus bicara denganmu, seirus." yoongi langsung mengentikan langkahnya.

"serius, tolol."






























peck-




























"AAAAHHH, TAEHYUNG BEDEBAH!" teriak yoongi menutup bibirnya yang ternoda, ketika hendak berlari, taehyung menahan pinggangnya.





"cantik, gak boleh maki-maki." yoongi sudah ilfeel duluan. wajahnya dibuat sejelek mungkin untuk mengekspreksikan kegeliannya.

"j-jadi a-apa yang akan kau bicarakan serius?" tanya yoongi.

"ah, iya. ini soal tadi pagi. aku minta maaf atas perlakuan ibuku padamu."

"bukan masalah-"

"itu masalah! buktinya kau sampai menangis tadi pagi!"

"t-api itu tadi pagi, sekarang tidak!"

"serius yoong. aku sudah mencoba menjelaskan pada ibuku, kurasa sebentar lagi beliau akan mengerti, dia hanya tidak tahu siapa kau. jadi, jangan dimasukkan hati. oke?" yoongi mengangguk yang dibalas senyum tulus oleh taehyung.







"uhm, lalu, kapan kau akan melepaskanku?" tanya yoongi.

"ah iya, maaf hehe." wajha taehyung memerah ketika menemukan mereka- maksudku taehyung masih memeluk pinggang yoongi.

"tae, jam berapa sekarang?" tanya yoongi ketika mereka mulai berjalan pulang.

"masih jam lima."


































"ASTAGA, AKU HARUS PULANG!"



"YAK, TUNGGU AKU!"

"apa itu diperbolehkan?" sosok transparan berwarna biru (?) melayang-layang didekat bulatan besar yang mulai menampakkan sinarnya.

"tentu saja."

"aish, kukira maksudmu adalah yoongi yang menciumnya duluan."

"yang penting yoongi sudah kecolongan, itu bukan masalah untukku." si bulat putih berkata cuek, tangan tak kasat matanya bergerak dari atas kebawah secara perlahan seakan menurunkan senja.


"lalu, apa?"





"fase hybrid. AHAHAHAHAHA!!!" tangam tak kasat matanya memegang perut tak kasat matanya, dia tertawa terbahak sedangkan si bayangan biru terang itu mendecih.




"cih, senang sekali. mentang-mentang bisa mengubah orang seenak jidad."

"hey! aku mendengar itu."

"tapikan kau tidak punya telinga."

"diam kau arwah. kembali ke tempatmu sana!"







hush~


pendeq ini pendeq.
ily

halfday cat [Taegi]✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum