#PT 17

822 84 11
                                    

Uwaahh.. hari ini aku bakal berhadapan sama cowo gila itu --batin Sinb

"Kau sudah siap Sinb?" 《Jo Kwon》

"Sangat siap!" 《Sinb》

Hari ini Sinb harus menepati janji yang dibuat sama TOP. Dirinya sudah dipersiapkan matang matang oleh Jo Kwon. Tubuh Sinb dibuat kuat. Tahan banting dan pukulan. Kecuali tusukan.

(Dah kek apaan ae tahan banting_-)

Jo Kwon pakaikan Sinb gelang dan kalung untuk menambah kekuatan saat Sinb mau melawan. Hanya seperti itu saja, sudah dipastikan Sinb tidak akan lecet. Apalagi di bantu sama Sejun jika keadaan sudah berbahaya..

"Kau yakin Sejun yang ikut sama aku?" 《Sinb》

"100%" 《Jo Kwon》

"Tapi.. --" 《Sinb》

"Kau meragukanku dad?" 《Sejun》

Tatapan dingin Sejun membuat Sinb membeku.

"Ah.. ti.. tidak. Daddy hanya memastikan" 《Sinb》

"Tenang aja Sin. Percaya sama aku ya" 《Jo Kwon》

"Hh nee" 《Sinb》

Sudah siap semua, Sinb tancap gas ke rumah kosong yang di bilang. Jauh di belakangnya, Jo Kwon, Sin Ye, dan Sejun menyusul pakai mobil. Sejun harus di kasih jarak agar tidak ketahuan sama TOP ataupun anak buahnya.

Sedangkan Sin Ye akan ikut Jo Kwon untuk jaga jaga di rumah sakit. Mereka akan menyamar menjadi seorang pasien.

.
.
.
.
.

Sudah sampai di tempat itu, Sinb berjalan masuk ke depan pintu.

Apa harus ku ketuk dulu_- --batin Sinb

"Woi! TOP yang agung! Aku dah sampe!" 《Sinb》

Tidak ada balasan. Mungkin TOP menyuruh Sinb masuk.

Sinb Pov

Waah apa apaan ini. Udah dateng orangnya malah ga ada.

"Woi! TOP bambank! Keluar cepet! Aku sibuk!"

Tetap aja tidak ada jawaban kemana sih sebenernya..

"Ah bodo ah pulang aja"

Saat aku berbalik tiba tiba ada yang memukulku dari belakang dan pandanganku putih semua. Aku pingsan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku menerjap nerjapkan mataku. Aku gerakkan sedikit kepalaku dan merasakan sakit yang luarrr-- ga.. sakit biasa doang.

Saat mataku sudah terbuka sempurna, aku melihat sekeliling. TOP berdiri agak jauh di depanku, samping kanan dan kiri nya ada orang lain yang kupastikan anak buahnya. Dan posisiku sekarang, diikat di bangku. Tangan dan kakiku diikat. Tumben mulutku tidak di lakban. Penculik kan suka begitu..

"Heh! Dasar curang! Kau suruh aku datang sendiri tapi kau menculikku sama temanmu? Hilihh pengecut" ucapku

Biar saja. Biar panas tuh..

"Jangan main main dengan ku Hwang Sinb. Yerin ditanganku kalau kau macam macam" 《TOP》

"Hahahaa.. ya udah. Coba aja. Aku tidak peduli. Kau apakan saja boleh"

"Kau menantangku?" 《TOP》

Dia berjalan maju ke arahku

"Ga menantang sih.. dihh orang disuruh apa apain Yerin malah ga mau. Hmp.. itu juga kalau kau bisa menangkapnya"

YAM!! 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang