theory of love [ Chapter 2 ]

150 1 0
                                    


Kai tidak peduli tentang apa pun. Namun, ada satu hal yang sangat ia peduli. Selain gadis-gadisnya, tidak ada yang boleh menyentuhnya. Ini adalah sepeda motor KTM 1190 RCB. Ini adalah anaknya, bernama "Charles".

"Haruskah kita menonton film hari ini?" +

"Ayo!"

"Sepeda siapa yang akan kita pakai?"

"Pakai mobilmu sendiri lah. Aku akan bersama Charlie.

"Charlie siapa?"

Charles adalah nama panggilan untuk anakku. Charlie adalah nama aslinya. "

"Kau bercanda?"

"Tidak, aku serius!"

"Boleh aku menumpang?"

"Tidak boleh, motor ini hanya boleh untuk para wanita saja ya, paham?"

Ya, Aku mengerti ... mungkin juga tidak.

Kai pernah memberitahuku, "Cinta seperti itu, jika seseorang benar-benar menyukaiku, dia akan mencariku." Itulah alasan mengapa dia tidak pernah merayu siapa pun dalam hidupnya. Gadis-gadis itu datang dengan sendirinya.

"Pacarku memberi like."

"Untuk apa?"

"Dia memberi like pada gadis yang sedang mengobrol denganku."

"Ups, Kau punya pesan ..."

Mint Supreeya : P, siapa ini? Mengapa dia spam like semua foto yang kau upload? Dan juga memberi "like" ke semua temanmu?

Khunpol Krichpirom (Kai) : Er, Aku tidak yakin ini siapa...

Bullshit. Tapi inilah Kai.

Dia jagonya "multi-tasking". Aku pikir tidak ada seorang pun di universitas ini yang bisa mengungguli dia.

Ring!

"Oke, aku ke sana." Nada dering yang sangat berisikmenyadarkanku dari lamunan.

Benar, kami berjalan menuju ke tempat parkir berjarak 10m. Di sinilah kita akan berpisah.

"Jan, kenapa?"

"..."

"owh gitu? Janganlah bertingkah aneh.

"..."

"Jangan berkelahi, ini benar-benar menjengkelkan."Sialan, mengapa peristiwa initerlihat familier? Aku sudah melihat ini berkali-kali. Dan reaksi yang sama pula dari Kai ...

"Kau mau kita putus? Er, mari kita putus. Aku tidak akanbanyak bicara. "Dan dia memutuskan sambungan teleponnya. Dan sekarang giliranku untuk menghiburnya. Ini sudah sering terjadi.

"Kau ... kau baik-baik saja?"

"Tidak terlalu." Dia tampak tertekan. Tidak masalah, Aku di sini untukmu. Aku tidak akan meninggalkanmu. Jika tidak ada seorang pun di sisimu, aku akan bersamamu, aku mencintaimu

Ding!

Kedengarannya seperti pesan masuk. Jangan, jangan angkat teleponnya. Sial, tolong jangan angkat teleponnya Kai.

"Ohhh, kamu adalah Milk dari Akuntansi ..."

Aku pikir wajahku terlihat 10 kali lebih mengerikan daripada Kai sekarang. Aku bahkan belum mulai menghiburnya. Tanganku masih bersandar di bahunya.

"Jadi ... sekarang bagaimana?"

"akan Aku pertimbangkan."

"Tapi kamu baru saja putus dengan Jan beberapa menit yang lalu, jangan bilang ..."

Tidak, aku tidak berencana untuk mengayuh dua perahu secara bersamaan, jika ini yang kau pikirkan. Aku tidak bisa berkencan dengannya waktu itu. Tapi sekarang Aku bisa. "

"...!"

"Aku harus pergi sekarang. Aku perlu memulai cinta yang baru. Sampai jumpa besok! Ingat untuk membuatkanku mie instan rasa tom yum, love you... "

"Tunggu, Kai sialan, bangsat!"

Aku ditinggal lagi, seperti biasa.

Aku tidak ingat berapa kali dia meninggalkanku seperti ini? Karena Aku memulai cinta rahasiaku untuknya sekitar 2 tahun yang lalu, dan tidak sekali pun, dia menoleh ke arahku. Mungkin karena Aku belum pernah mengatakan bahwa Aku jatuh cinta padanya? Aku hanya bisa mengobati rasa sakitku dalam diam.

Besok, akan ada orang baru di sepedanya motornya.
Besok, akan ada Aku yang masih akan terus membawa makanan kesukaannya.

Dia tidak akan pernah tahu bagaimana perasaanku padanya.

Rahasia hari ini masih akan menjadi rahasia besok. Jika Aku tidak ingin kehilangan dia, maka Aku hanya bisa tetap diam dan terus mencintainya secara diam-diam. Tidak ada yang bisa Aku lakukan sekarang, kecuali menyeret kakiku menuju mobilku.

Setiap kali aku merasa sedih, aku akan bergegas kembali ke kamarku. Memainkan beberapa lagu cinta yang sedih dan lari ke kamar mandi untuk mengguyur badanku dengan air dingin. Meskipun Aku tidak menangis, tetapi hatiku merasakan sakit. Kusandarkan satu tanganku di dinding kamar mandi dan tangan yang lain untuk menyalakan shower. Sama seperti MV ...

"Sialan! Tidak ada air!!"

Moodku semakin rusak.

Aku cepat-cepat mengambil sebotol air mineral dari lemari es dan menuangkan di atas kepalaku.

Sialan!

Si bangsat Kai, tahukah kau berapa banyak botol air mineral yang Aku buang? Ini sama sekali tidak ramah lingkungan!

<Lanjut di chapter 3 >
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak dengan berkomentar ya teman teman terima kasih

Theory of love [ Indonesia Translate ]Where stories live. Discover now